Breaking News:

Ramai Komika Dituding Lecehkan Agama, Pandji Pragiwaksono: Terang Benderang Tidak Menghina

Melalui akun Twitter pribadinya @pandji, Pandji mendapatkan banyak pertanyaan terkait tudingan pelecehan agama tersebut pada Minggu (7/1/2018).

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Instagram
Pandji Pragiwaksono (Instagram @pandji.pragiwaksono) 

TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan komika-komika Indonesia yang dituding telah menghina agama dalam materi stand up comedy-nya.

Hal ini membuat netizen di dunia maya bereaksi dan membuat salah satu komika ternama Indonesia lainnya, Pandji Pragiwaksono memberikan tanggapannya.

Melalui akun Twitter pribadinya @pandji, Pandji mendapatkan banyak pertanyaan terkait tudingan pelecehan agama tersebut pada Minggu (7/1/2018).

Pertanyaan-pertanyaan dari netizen tersebut bermula dari sebuah akun Twitter @sultanakdiras yang menanyakan berita terkait tudingan ini.

Melalui kicauannya, Pandji pun meyakini bahwa komika yang bersangkutan tidak ada maksud untuk melakukan pelecehan terhadap agama di materi stand up comedy-nya.

BACA:  Ini Ucapan Joshua yang Membuat Dirinya Dihujat karena Diduga Menghina Islam

"Engga juga sih krn tahun2 sebelumnya bahkan dari awal stand-up meledak, biasanya saya yg dijuluki demikian. Padahal sih nggak. Saya yakin komika2 yg dimaksud belakangan ini jg ga bermaksud." kicau Pandji.

Ternyata pertanyaan dan tanggapan Pandji tersebut memancing netizen lainnya untuk ikut membahas perihal berita tudingan pelecehan agama tersebut.

Bahkan ada seorang netizen yang menyebutkan bahwa materi stand up comedy pada dasarnya memang mengambil topik yang sensitif dan satir.

Namun, hal tersebut tidak tepat bagi Pandji. Ia menjelaskan bahwa komika membahas hal yang meresahkan sang komika itu sendiri.

"Kurang tepat, intinya scr umum komika membahas hal yg meresahkannya. Yg meresahkan bisa banyak. Dari kisah cinta sampai kehidupan beragama."

Kicauan-kicauan terus berlanjut hingga Pandji mendapatkan imbauan dari netizen yang memintanya untuk mengingatkan rekan-rekan komikanya tersebut untuk tidak mengambil materi yang sensitif.

Pandji kembali memberikan tanggapannya dan meminta untuk tidak menyerang tiap individu komika tersebut.

"Komika, layaknya seniman adalah cerminan dari masyarakatnya. Karya2 mereka adalah tanda zaman. Kalau mau tau seperti apa sebuah jaman tsb, liat aja karya2 yg lahir di era itu. Mudah utk menyerang individunya padahal yg benar adalah coba ubah kondisi lingkungan & masyarakatnya."

"Sering kali, masalah tidak selesai krn selalu dihindari utk dibicarakan. Komika justru membawa masalah yg kita tahu ada di skitar kita, di angkat ke panggung seakan berkata “nih, ada ini di antara kita. Ga usah berpura2 ini tidak ada. Skrg, kita mau apa”"

Bahkan ada netizen yang mengungkapkan bahwa Pandji juga pernah membawakan materi yang lebih sensitif.

Pandji pun menjelaskan bahwa materinya tersebut ditulis secara matang dan bukan asal menulisnya.

Bahkan ia butuh 6 bulan persiapan untuk bisa membawakan materi yang dikatakan sangat sensitif tersebut.

"Betul. Memang balik ke penulisan. Materi agama yg gue bawakan di Juru Bicara World Tour itu bukan hasil oret2 sembarang trus dibawakan. Tapi ditulis, dirapihkan, fine tuning, dijajal, ditulis ulang selama kurang lebih 6 bulan. Itu aja masih ada yg tersinggung walau ga banyak."

Pandji juga memberikan tanggapan yang tegas saat ada netizen yang menyebutkan bahwa masyarakat belum siap menerima materi komika yang sensitif.

"Enggak juga. Perlu diingat bahwa materi2 stand-up gue tentang pemerkosaan, agama, prostitusi, edukasi sex, dll udah bisa masuk TV lho & tidak ada pertentangan yg ekstrim. Ingat; Sentimen di social media tidak serta merta cerminan di dunia nyata."

"Setau gue, ga ada komika Indonesia yg menertawakan agama. Yg selalu ada (dan ditangkap masy scr salah) adalah membahas manusia & perilakunya karena agama / atas nama agama. Manusianya yg jadi objek. Makanya kalau kamu perhatikan, manusianya yg tersinggung."

Tak hanya itu, Pandji juga menjelaskan tudingan yang dilayangkan kepada komika Ge Pamungkas dan Joshua Suherman tidak menertawakan agama.

Pandji menyebutkan bahwa Ge dan Jojo hanya membahas perilaku manusia, bukan agamanya itu sendiri.

"Sepakat kok. Saya udah nonton video Ge & Jojo. Mrk tidak menertawakan agama. Mereka membahas perilaku manusianya. Skrg gini deh, kita pikirkan logikanya aja: Mungkinkah org dgn sadar & sengaja menertawakan agama lalu membiarkan diunggah di jejaring sosial? :))) Gila atau nekat?"

Ia juga menyatakan ketidaksetujuannya saat ada yang menyebut fenomena 'penistaan agama' semakin hari semakin parah.

Yang membuatnya menjadi berbahaya adalah penyebarannya yang makin cepat karena adanya internet dan media sosial.

"Kurang setuju kalau dibilang “makin ke sini makin parah”. Inget kejadian polling Arswendo, Oppie Andaresta di awarding? Itu jaman dulu lho. Yg “makin” itu adalah tersebarnya. Socmed & internet menjadikan penyebaran lebih cepat & luas. Orangnya mah gitu2 aja dari dulu."

Ia juga secara lugas mengatakan bahwa Ge dan Jojo tidak menghina agama dalam materi stand up comedy-nya.

Pandji juga merasa akan sulit menjelaskan hal tersebut hanya melalui media sosial.

Ia juga menjelaskan bahwa Ge membuka kesempatan dialog untuk permasalahan ini.

"Gak kok. Terang benderang tidak menghina agama. Saya rasa dijelaskan disocmed gak akan kelar & saya sudah lama enggan berdiskusi di ranah internet. Mendingan ktemuan & ngobrol. Setau saya, Ge bahkan membuka kesempatan utk dialog. Tabayyun. Usul saya, indahkan ajakan Ge :)"

Namun, ia juga memberikan perhatiannya kepada komika-komika muda yang ingin openmic soal isu sensitif tanpa memikirkan dampaknya ke depan dan tanpa persiapan serta ilmu yang matang.

"Ini saya stuju. Saya juga lihat ada kecenderungan anak2 baru openmic 1-2x, liat seniornya bahas agama trus kepengen lakukan hal yg sama. Tapi krn tidak bijak & tidak apik dalam penulisan, jadinya sembarang & salah. Dibutuhkan kematangan utk bisa olah materi sensitif jadi tawa."

Ia juga mengimbau para komika-komika muda untuk tetap berhati-hati dalam membawakan isu-isu sensitif dalam materi stand up comedy-nya.

"Teman2 yg lagi mulai openmic, sadari bahwa membahas isu sensitif itu seperti trapeze. Jangan coba2 kalau belum punya ilmunya. Idola2mu itu menghabiskan waktu berjam2, pengalaman bertahun2 utk bisa bawakan itu. Dan mrk bawakan itu bukan utk ktawa2 aja tp mrk bawa misi." (*)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pandji PragiwaksonoJoshua SuhermanGe Pamungkas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved