Fakta Bayi Laki-laki yang Dibuang di Kardus Bersama 4 Kucing di Sidoarjo, Sempat Dicakar-cakar
Penemuan seorang bayi laki-laki dalam sebuah kardus dengan 4 ekor kucing membuat publik terkejut.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Penemuan seorang bayi laki-laki dalam sebuah kardus dengan 4 ekor kucing membuat publik terkejut.
Berikut sederet fakta penemuan bayi tersebut, dilansir Surya, Senin (8/1/2018).
Sempat Dicakar-cakar oleh Kucing
Berdasarkan penuturan akun Facebook @Koke Jr. yang mengunggah penemuan bayi tersebut di group Facebook Facebook INFO KRIMINAL & LALU LIJNTAS Daerah Pasuruan, Malang, Sidoarjo & Probolinggo, menuturkan bahwa wajah sang bayi sempat dicakar-cakar oleh kucing.
"Maaf min nemu di grup sebelah ditemukan bayi cowok mungil dalam kardus beserta anak kucing 3/4 ekor didalamnya di desa ganggang panjang kec. tulangan sidoarjo...
kasihan muka bayi ne di cakar2i kucing...
semoga jadi anak yg berguna kelak...
amien ya robball alamin," tulis Koke pada Minggu (7/1/2018).
Baca: Demo Cantrang di Tegal Jawa Tengah, Nelayan Minta Jokowi Pilih Mereka atau Menteri Susi
Kedinginan dan Sudah Membiru
Tak hanya wajahnya yang dicakar-cakar oleh keempat kucing yang turut berada di dalam kardus.
Saat ditemukan oleh warga, kondisi bayi laki-laki itu sangat memprihatinkan, ia tampak kedinginan dan kulitnya membiru.

Berusia 2 Hari
Kapolsek Tanggulangin, Kompol Sirdi mengatakan bahwa sesuai keterangan dari bidan, bayi tersebut baru berusia dua hari.
Oleh karena itu pihaknya akan melakukan penyelidikan dan pendataan berdasarkan informasi tersebut.
"Dari keterangan bidan, kemungkinan usianya baru dua hari. Kami akan data kelahiran warga untuk mencari orangtuanya," kata Sirdi.
Ditemukan di Gubug di Tengah Sawah
Salah seorang warga Prambon, Sidoarjo mengaku menemukan bayi tersebut di tengah sawah dalam sebuah gubug.
Sirdi menyatakan bayi mungil itu ditemukan Shodikul Amin (51) warga Desa Ganggang Panjang, Tanggulangin.


"Saksi menemukan bayi tersebut di sebuah gubug di tengah-tengah sawah," ungkap Sirdi.
Bayi tersebut kemudian langsung dibawa ke bidan setempat untuk mendapatkan pertolongan.
Baca ini: Pemerintah Korsel Bayar Utang Pribadi Warganya karena Ingin Bantu Ringankan Beban, Segini Dananya
Setelah itu, bayi yang memiliki berat 1,6 kg ini langsung dirujuk ke RSUD Sidoarjo guna mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Membaik
Berdasarkan keterangan yang telah dihimpun Surya, kondisi bayi malang tersebut telah berangsur membaik, dan masih dalam perawatan pihak rumah sakit.
Bayi Perempuan dalam Selendang yang Dikerubungi Semut
Selain bayi dalam kardus bersama 4 kucing itu, di Sidoarjo pada hari yang sama, Minggu (7/1/2018), juga ditemukan bayi perempuan yang dibuang di Prambon.
Kapolsek Prambon, AKP Isharyata, mengungkapkan bahwa bayi pertama ini ditemukan oleh dua warga Dusun Pejantran, Desa Wonoplintahan, Prambon, yakni Sudibyo (58) dan Sugeng Waluyo (55), yang sedang olahraga sekitar pukul 06.00 WIB.
"Ketika melewati punden desa, kedua warga ini mendengar tangisan bayi. Ketika dihampiri, warga tersebut menemukan bayi perempuan," ucap Isharyata.
Jika bayi satunya ditaruh di kardus dan dicakar-cakar kucing, maka bayi perempuan ini dibungkus kain selendang dan diletakan di atas punden.
Saat ditemukan, bayi perempuan itu sudah dikerubungi semut.
Warga yang menemukan segera melakukan evakuasi terhadap bayi tersebut.
Diperkirakan bayi tersebut berusia kurang dari seminggu.
"Walau tak ditemukan ari-ari, kulit bayi tersebut masih merah. Kami lakukan penyidikan untuk mengungkap orangtuanya," kata Isharyata.
Baca: Gunakan Chipset Snapdragon 630, Begini Spesifikasi dan Harga Nokia 6 (2018)
Dua jam kemudian, petugas mendapat laporan penemuan bayi dalam kardus bersama 4 ekor kucing tadi.
Aib
Menurut Pakar Kriminolog Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus, Kristoforus L Kleden MH, fenomema pembuangan bayi saat ini lebih didasari pada motif ketakutan.
Kristo menuturkan bahwa ketakutan itu contohnya ketika bayi tersebut lain dari hasil hubungan di luar pernikahan, maka orang tua pasti akan takut dan menganggapnya aib.
Ketakutan ini lebih mengarah kepada menjadi bahan omongan masyarakat.
"Kalau faktor ekonomi bisa saja. Namun, untuk ukuran sekarang kecil kemungkinan karena faktor itu, sebab banyak masyarakat miskin yang tetap mempertahankan bayinya. Jadi ini hanya faktor ketakutan jadi aib bagi oknum orangtua saja," ungkap Kristo.
Penemuan bayi dalam kardus ini menuai beragam komentar dari netizen.
Sebagian mengecam orang yang tega membuangnya.
@Suhadak: Yaalloh saknone kebacot wongtuwone (Ya Allah, kasihan sekali, orang tuanya keterlaluan-red).
@Juwita Hariandini: Ya ALLAH berikanlah ganjaran yg setimpal kepada manusia yg sudah menelantarkan titipanmu ya ALLAH , kok yo tega ank.nya di satukan dengan kucing ,qm kira anakmu iku podo karo anak.e kucing toh , kok g da rasa kemanusiaan sama sekali sama darah dagingnya sendiri.
Naudzubillah.
@Suwar Di: Yg.gak punya anak kepingin punya anak punya anak kok di buang. apakah itu menyelseikan masalah .....tidak.ada yg lebih dari masalah di hadapan tuhan.
Baca: Fadli Zon: Saya Baca dari Perpres, Tugas dan Kewenangan BSSN tak Jelas, Sebabnya
@Samm Sudar Regas: Dari pada di buang mending kasi ke aq aja biar tak rawat sampek jadi orang sukses.
Hingga berita ini diturunkan, salah satu netizen memberikan informasi bahwa saat ini sudah ada setidaknya tiga orang yang berkeinginan untuk mengadopsinya.
@Rhere Ramadhani: Si baby sekarang sudah di larikan ke rsud sidoarjo , katanya sudah ada 3 calon orangtua yg mau mengadopsi. (*)