Frustasi dengan Hasil Tes Keperawanan, Seorang Remaja 18 Tahun Bunuh Diri
Seorang mempelai wanita bunuh diri setelah suaminya menolak hasil tes keperawanan yang terpaksa dilakukannya.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Seorang mempelai wanita bunuh diri setelah suaminya menolak hasil tes keperawanan yang terpaksa dilakukannya.
Dilansir dari The Independent, Rajabbi Khurshed (18) bunuh diri 40 hari setelah mengatur pernikahannya dengan Zafar Pirov (40) di Desa Charbogh, Tajikistan.
Pirov menuntut istrinya melakukan tes keperawanan lebih lanjut, selain yang dilakukan untuk syarat menikah.
Ia kemudian meminta istri keduanya setelah menolak untuk memercayai hasilnya.
Kepada media, keluarga Khurshed mengatakan bahwa gadis 18 tahun tersebut mendapat tekanan besar dari suaminya.
Ibunya, Fazila Mirzoeva, mengatakan bahwa putrinya difitnah.
Pirov pun dituduh menjadi penyebab bunuh diri yang dilakukan oleh istri barunya tersebut.
Ia terancam hukuman 8 tahun penjara.
Pirov pun sempat melontarkan kalimat pembelaannya.
"Istri saya memberi saya sebuah pernyataan tertulis bahwa dia mengizinkan saya untuk mendapatkan istri kedua karena dia bukan perawan saat kami menikah," belanya.
Tes keperawatan pra-perkawinan untuk wanita umum terjadi di Tajikistan.
Pada tahun 2015, pemeriksaan medis sebelum menikah dilakukan untuk pria dan wanita, walaupun hanya perempuan yang menjalani tes keperawanan. (*)