Viral Kisah Penumpang Bus Diturunkan di Jalan & Disindir Berulang Kali: Bus Eksekutif Rasa Ekonomi
Kejadian tak menyenangkan malah sudah dialami oleh beberapa orang. Mulai dari kemacetan jalan dan keramaian tempat wisata.
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Liburan akhir tahun masih berlangsugn dan belum mencapai puncaknya.
Tapi kejadian tak menyenangkan malah sudah dialami oleh beberapa orang.
Mulai dari kemacetan jalan dan keramaian tempat wisata.
Bus ini melayani beberapa trayek sekitaran Jakarta dan Bandung.
Bagi kalian yang suka bepergian naik bus ke Bandung atau Jakarta mungkin sudah familiar dengan bus berikut ini.
BACA: Bikin Pilu, Anak 15 Tahun Rela Pakai Kostum Sapi dan Ditunggangi Orang Demi Kesembuhan Ayahnya
Penumpang yang bersangkutan bernama Iqbal Maulana sebenarnya dia tidak terlalu sering naik bus tersebut.
Bukannya kesan baik yang Iqbal Maulana dapatkan malah sebaliknya.
Saat itu Iqbal Maulana dan istrinya naik bus Primajasa dari Pasar Rebo menuju Leuwipanjang.
Perjalanan Iqbal Maulana tak semulus yang diperkirakan.
Bahkan di tengah jalan tol Iqbal Maulana diturunkan.

Persoalannya bermula dari hal berikut sebagaimana diceritakan oleh Iqbal Maulana pada postingannya yang diunggah Jumat (29/12/2017):
"#curhatonlen
#Primajasa
==Primajasa yg jasanya tidak prima==
"Baru pertama naik Primajasa ya Bang?", kata kondektur tsb.
Memang jarang sekali saya memakai jasa PO bus ini yg setahu saya melayani beberapa trayek sekitaran Jakarta dan Bandung.
Dan ini baru kedua kali saya menumpanginya dari Pasar Rebo menuju Leuwipanjang.
Namun sayangnya justru di kesempatan kedua ini saya malah mendapat pengalaman yg sangat buruk dengan pelayanannya.
Bersama istri saya naik bus Primajasa jurusan Lebak Bulus-Leuwipanjang di seputaran persimpangan flyover Pasar Rebo, dan ternyata kursi kosong sisa satu saja.
Dua pasang suami istri paruh baya yg baru naik di belakang saya turun kembali sambil menggerutu "apaan dibohongin, nggak ada yg kosong gitu tadi bilangnya ada".
Istri yg sudah duduk sambil celingukan bingung nasib saya yg berdiri di sebelahnya, kondektur hanya menatap saya sebentar dengan cuek, lalu bus berjalan.
Beberapa saat kemudian kondektur mulai membagikan karcis/tiket bus dan sampai di tempat saya, saya bertanya sambil menerima kertas tiket,
"full mas?" (bayarnya)
"Iya, full", jawab kondektur.
"Nggak ada kompensasi apapun?", tanya saya.
"Kompensasi apa? Nggak ada".
"Kan saya nggak dapet tempat duduk".
"Sama aja, baru pertama naik Primajasa ya Bang?"
Wait...wut? Bukannya ini bus Eksekutif? Harusnya satu kursi untuk satu orang dan tidak ada yg berdiri kan?
Lah ini apa bedanya sama Ekonomi klo ada yg berdiri juga. Saya heran bercampur kaget.
"Duduk aja di situ daripada mas berdiri", (kondektur menunjuk lantai tengah berundak di samping sopir)
Wadepak?
Bukannya minta maaf karena kursi tidak cukup, dengan entengnya meminta ongkos full, dan malah menyarankan duduk di lantai bus, padahal di dekat pintu ada kursi kondektur, tapi tidak ada inisiatif menawarkan kursi tsb.

Kondektur lanjut ke belakang membagikan tiket dan mulai mengumpulkan ongkos dari penumpang, saya melihat stiker besar di kaca depan pojok kiri atas bertuliskan "SMS PENGADUAN" maka saya pun berinisiatif menyampaikan keluhan ke nomor yg tertera.
Kondektur sampai lagi ke tempat saya berdiri.
"Saya bayar nanti aja mas"
"Nanti gimana? Sekarang aja"
"Nanti aja di loket Leuwipanjang"
"Nggak bisa, bayarnya sekarang"
"Saya nggak mau, mending nanti aja selesaikan di loket"
"Baru pertama naik Primajasa ya?"
Karena debat nggak selesai2 kondektur mendekati supir untuk berdiskusi, dan hasil akhirnya tetap bayar full, posisi bus sudah berada di jalan tol lalu bus mulai menepi dan kondektur membuka pintu depan.
"Jadi bayar apa turun aja?"
Saya shock untuk kesekian kalinya dan tidak menjawab, tetap berdiri di tempat.
"Kalo nggak mau bayar ya turun"
Istri mulai beranjak turun, akhirnya saya menyusulnya tanpa berkata apapun karena memang tidak akan ada solusi jalan tengah apapun.
"Baru naik Primajasa ya?", sindir kondektur kesekian kalinya ketika saya baru menginjak aspal di tepi jalan Tol Lingkar Timur dan dilanjut dengan sindiran lain yg tidak saya dengar jelas.

Bus langsung tancap gas saya baru terfikir untuk memotret nopol bus tapi sayangnya tidak berhasil tertangkap karena buru2.
Akhirnya saya berjalan kaki berdua agak jauh mencari tempat untuk memesan taksi online sambil memikirkan jalan keluar.
Melihat banyaknya kalimat sindiran itu keluar dari mulut kondektur, saya mulai berpikir jika dia bisa dengan pedenya berkata seperti itu apakah berarti ini sudah lumrah dan sering terjadi?
Apakah memang image Primajasa itu bagus armadanya tapi pelayanannya buruk?
Padahal dari apa yg saya baca dari hasil browsing di internet banyak feedback positif dan armada bus juga sangat bagus dari segi eksterior, interior, maupun fasilitas.
Bisa saja saya hanya sedang tidak beruntung mendapat pelayanan buruk dari oknum karyawan PO yg bisa dikatakan besar ini.
Tapi tetap saja hal ini harus dilaporkan tapi nyatanya PO sebesar ini tidak merespon sms keluhan yg saya kirimkan sampai dua kali ketika tulisan ini saya post.
Seakan stiker besar sms pengaduan yg tertempel di kaca depan dalam bus tadi hanya formalitas saja atau mungkin hanya hiasan supaya kaca tidak terlihat monoton.
Primajasa. Bus Eksekutif rasa Ekonomi"
Beberapa netizen lantas mengomentari pengalaman Iqbal Maulana ini.
"Teganya smpe diturunin di tol . Padahal penumpang sdh bilang mau bayar klw sdh sampe . Ga mikir kondektur sm sopir nya y klw anak istri atau org tua mereka diperlakukan seperti itu , apakah dia bisa terima . Huft" tulis Roy Dones.
"Laporin aja plat nomer bus crew nya bisa langsung skorsing" tulis Dwitya Rama.
BACA JUGA: Difteri Terus Telan Korban, Ketum MUI Bidang Fatwa: Vaksinasi Hukumnya Wajib
"Mesti nya bilang sama sopir, diselesaikan di management saja, kasih identitas mas, atau saat itu mas hubungi call center dan sama sama nelepon ketika naik bus primajasa tsb. Biar kondektur dan supir nya diajarin prosedur sekalian. Kalo mereka berbuat tidak menyenangkan kan bisa dilaporkan" tulis Moehammad Ismael Aloen.
(TribunStyle.com/Rifan Aditya)
Berita ini telah tayang di Tribun Style berjudul Bus Eksekutif Rasa Ekonomi, Penumpang Ini Diturunkan Tol & Kondektur Berkali-kali Menyindir