Kalah Voting Yerusalem, AS selaku Penyumbang Dana Terbesar akan Pangkas Anggaran untuk PBB

TRIBUNWOW.COM - Setelah menyatakan Yerusalem sebagai ibukota Israel dan rencana memindah kedutaan, Amerika Serikat (AS) kini berencana untuk memangkas kontribusi terhadap anggaran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ketetapan Washington menjadi jelas ketika perwakilan tetap AS untuk PBB, Duta Besar Nikki Haley, mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa AS telah melakukan pemotongan anggaran lebih dari 285 juta dollar AS dari anggaran PBB sebesar 5,4 miliar dollar AS untuk tahun 2018-2019.

"Kami tidak akan lagi membiarkan kemurahan hati rakyat Amerika dimanfaatkan atau tetap tidak terkendali," kata Haley.

Populer: Menteri Transportasi Israel Abadikan Donald Trump Jadi Nama Stasiun Kereta di Yerusalem

Uang sebenarnya akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan AS di badan dunia.

Hal ini terlihat jelas ketika Haley mengambil alih jabatan sebagai duta besar AS pada awal 2017 dan menyampaikan bahwa akan ada "perubahan dalam cara kita berbisnis".

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sendiri telah mengakui bahwa beberapa bagian organisasi harus menjadi lebih efisien.

Ucapan Haley tentang PBB juga berimbas pada pendukung Trump, yang melihat PBB sebagai "klub sosial" belaka.

Terlebih semakin kencangnya gerakan anti-Amerika membuat beberapa pihak memuji pengumuman Haley tentang pengurangan anggaran PBB sebesar US $ 285 juta.

Populer: Soal Yerusalem, Raja Salman dan PM Turki Desak Umat Muslim di Dunia Bersatu untuk Palestina

Meskipun demikian, ilmuwan Amerika dan pakar lainnya telah memperingatkan pemerintah AS bahwa taktik pemaksaan semacam itu dapat membahayakan kepentingan jangka panjang AS.

Dunia tidak akan hanya mematuhi atau tunduk ke Amerika karena pengaruh finansial.

Meski diketahui bahwa Amerika telah memberikan kontribusi terbesar untuk PBB, yakni sekitar 22 persen dari anggaran yang ada. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)