Breaking News:

Amerika Serikat Kirim Surat Balasan, Ketum MUI Ma'aruf Amin: Aksi Bela Palestina di Monas Efektif

Ma'ruf Amin, mengatkaan pihaknya sudah menerima surat dari pihak Gedung Putih, yang antara lain mengklarifikasi pernyataan Donald Trump.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Massa melakukan aksi damai untuk Palestina di depan Kedubes Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (10/12/2017). Aksi bela Palestina ini dilakukan untuk merespons keputusan Presiden AS Donald Trump dalam menetapkan Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin, mengatkaan pihaknya sudah menerima surat dari pihak gedung putih, yang antara lain mengklarifikasi pernyataan Presiden AS Donald Trump.

"Gedung putih sudah memberi jawaban, walaupun menurut kami jawaban itu tidak kuat, dia bilang bahwasanya tindakan Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tidak menghilangkan peran Amerika sebagai juru damai," ujarnya kepada wartawan di kantor pusat MUI, Jakata Pusat, Jumat (22/12/2017).

Dilansir Tribunnews.com, surat balasan dari Gedung Putih itu, ditandatangani oleh Deputy Assistant to the President and Senior Director for East Asian Affair at the National Securiy Council, Matthew Pottinger.

Surat dengan kop Gedung Putih itu, dikirim untuk Ketua Umum MUI, Ma'ruf Amin.

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pernyataan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebegai ibu kota Israel, tidak menghilangkan peran negri Paman Sam itu sebagai juru damai, dari konflik Palestina - Israel, termasuk dalam sengketa lahan di Yerusalem.

Baca: Peringati Hari Ibu di Papua, Jokowi Minta Warga Lakukan Hal Ini, Para Tamu Langsung Heboh

Pernyataan Donald Trump juga tidak menghilangkan posisi Yerusalem sebagai kota suci tiga agama.

"Tidak menghilangkan posisi Yerusalem sebagai ibu kota apa namanyaa, tiga agama, itu kan kontradiksi, kalau dibilang dia itu tiga agama, kenapa ditaruh di bawah Israel, mustinya di bawah PBB, internasional, bukan di bawah negara Israel," ujarnya.

"Alasannya tidak rasional menurut kami," tutur Ma'ruf Amin.

Surat yang diterima MUI kemarin, Kamis (21/12) rencananya menurut Ma'ruf Amin akan dibalas.

Surat balasan dari MUI, sampai saat ini menurutnya masih terus dibahas.

Salah satu pilihannya, adalah MUI akan membalas dengan mengirimkan surat ke Kejaksaan Agung AS, untuk mengevaluasi pernyataan Donald Trump.

Baca ini: Anies Baswedan Sebut Otoritas Anggaran TGUPP Ada Pada Pemprov, Bukan Kemendragi

Dengan surat balasan tersebut, Ma'ruf Amin menganggap aksi yang diikuti oleh jutaan muslim pada hari Minggu lalu, sedikit banyaknya bisa dikatakan efektif.

Jika Dondal Trump tidak mencabut pernyataannya soal Yerusalem, pihaknya siap untuk mengambil kebijakan lanjutan, seperti menyerukan boikot untuk AS.

Diberitakan sebelumnya, Donald Trump mengancam akan memotong bantuan ke negara-negara yang memberikan suara untuk memilih rancangan resolusi PBB yang mengecam keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump mengatakan di Gedung Putih pada hari Rabu bahwa AS akan 'memperhatikan suara mereka' di Majelis Umum.

"Mereka mengambil ratusan juta dolar dan bahkan miliaran dolar, dan kemudian mereka memberikan suara menentang kita. Baik, kita melihat suara itu. Biarkan mereka memberikan suara melawan kita. Kita akan menghemat banyak. Kami tidak peduli," kata Donald Trump dikutip kantor berita Reuters.

Baca: Putri Setnov Dwina Michaella Sudah Diperiksa, Kini Giliran Sang Putra, KPK Harap Rezha Kooperatif

Meski demikian, negara-negara anggota PBB tidak merasa terintimidasi dan tetap mendukung Palestina.

Hal tersebut tampak dari hasil pada sidang darurat Majelis Umum pada hari Kamis (21/12/2017), 128 negara memilih resolusi yang menolak keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump pada 6 Desember.

Sembilan negara menentang PBB, sementara 35 abstain.

Menanggapi hasil tersebut, pemerintah Palestina mengaku senang.

Para pemimpin Palestina juga menyampaikan terimakasih kepada negara-negara yang mendukungnya.

"Keputusan ini menegaskan kembali sekali lagi bahwa Palestina mendapat dukungan dari masyarakat internasional, dan tidak ada keputusan yang dibuat oleh pihak manapun dapat mengubah kenyataan, bahwa Yerusalem adalah wilayah yang diduduki Palestina berdasarkan hukum internasional," Nabil Abu Rudeina, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (*)

Baca juga: AS Kalah Telak, Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Batal, Begini Rinciannya

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Aksi Bela PalestinaMajelis Ulama Indonesia (MUI)Amerika SerikatPalestinaYerusalemDonald TrumpIsrael
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved