Bitcoin Merosot Tajam dalam 12 Jam hingga 27 juta Karena Hal Ini
harga bitcoin terjun bebas dari 20.000 dollar AS atau setara Rp 270 juta menjadi 13.000 dollar AS atau sekitar Rp 177,5 juta.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Nilai bitcoin merosot tajam dalam waktu 12 jam pada Jumat (22/12/2017).
Dilansir The Guardian, harga bitcoin terjun bebas dari 20.000 dollar AS atau setara Rp 270 juta menjadi 13.000 dollar AS atau sekitar Rp 177,5 juta.
Nilai bitcoin juga turun sekitar 2 ribu dollar AS atau setara Rp 27 juta dalam waktu 12 jam.
Menurut data CoinDesk, nilai bitcoin berada pada level 13.155 dollar AS atau setara Rp 177,59 juta, turun 30 persen dalam 5 hari.
Penurunan nilai bitcoin terjadi karena sejumlah peristiwa dalam sepekan ini.
Seperti salah satu pusat perdagangan bitcoin di Korea Selatan yang bangkrut karena serangan siber baru-baru ini.
Hacker dilaporkan telah mencuri hampir seperlima kepemilikan kliennya di Youbit pada Selasa (19/12/2017).
Hal tersebut merupakan kedua kalinya Youbit kehilangan bitcoin pelanggan.
Sebelumnya, pada bulan April, hacker berhasil mencuri 38 miliar won atau setara $ 35 juta dalam mata uang digital.
Baca: Peringati Hari Ibu di Papua, Jokowi Minta Warga Lakukan Hal Ini, Para Tamu Langsung Heboh
Kali ini, Youbit tidak mengumumkan berapa banyak yang diambil oleh hacker.
Pusat perdagangan bitcoin di AS, Coinbase, juga melakukan investigasi karena harga yang meningkat tajam.
"Perputaran harga secara besar telah menjadi hal yang sangat normal yang sulit diputuskan.
Kita dapat dengan mudah melihat pasar ini bangkit kembali dalam waktu yang sangat singkat.
Baca: Wajib Tahu! Begini Cara Kenali STNK dan BPKB Palsu hingga Modus Pedagang Mobil Ber-STNK Tiruan
Ada beberapa serangan siber, ini terjadi sejalan dengan investor yang melakukan aksi penjualan yang beresiko menjelang akhir tahun," ujar Neil Wilson, analis senior di ETX Capital.
Meski demikian, ada juga sejumlah kabar baik soal bitcoin.
Chicago Mercantile Exchange pada awal pekan ini meluncurkan perdagangan berjangka bitcoin, setelah sebelumnya hal yang sama dilakukan oleh Chicago Board Options Exchange.
Selain itu, regulator di AS juga telah menyetujui perdagangan bitcoin. Bank investasi Goldman Sachs pun dilaporkan membuka unit khusus perdagangan bitcoin.
Meski mengalami penurunan, nilai bitcoin masih cenderung membaik tahun ini.
Baca ini: Hari Ibu, Anies Baswedan Bagikan Cerita Tentang Perempuan Ini, Netizen Merinding hingga Berkaca-kaca
Hal tersebut lantaran pada Januari nilai bitcoin sekitar $ 900 dan meningkat menjadi $13.000 bulan ini.
Diberitakan sebelumnya, mengutip data Coinbase, penurunan nilai Bitcoin dalam sehari bahkan mencapai 1.000 dollar Amerika Serikat pada Kamis (21/12/2017).
Dilansir Kompas TV, harga Bitcoin yang awalnya ada di kisaran 17.000 dollar, Kamis turun ke 16.000 dollar AS.
Meski turun, jika dirupiahkan, nilai Bitcoin masih sangat tinggi yakni di atas Rp 200 juta.
Saat Bitcoin turun, harga Bitcoin Cash yang sering disebut musuh dalam selimut, justru meningkat.
Baca berita ini: AS Kalah Telak, Pengakuan Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel Batal, Begini Rinciannya
Peningkatan ini dipicu oleh kerja sama Bitcoin Cash dengan Bitpay, penyedia layanan pembayaran Bitcoin, dan block-chain, platform penyimpanan aset digital.
Di Indonesia, meski dilarang oleh Bank Indonesia (BI), bitcoin masih menjadi primadona investasi.
Pengamat teknologi informatika menilai jumlah bitcoin yang terbatas menjadi sebab lonjakan harga, dan menjadi daya tarik investasi.
Baca juga: PBB Tolak Pengakuan AS Terkait Yerusalem, Begini Reaksi Palestina dan Israel
"Akan terus naik, kalau BI kan tiap hari cetak duitnya, kalau bitcoin itu kan stoknya terbatas, itu-itu aja, ada limitasinya. Jadi wajar kalau barang ini makin langka makin mahal. Logika ekonomi aja," kata Pengamat Teknologi Menara Digital Enterprise, Anthony Leong.
Bitcoin Indonesia mencatat setidaknya 700 ribu anggota yang sudah tergabung dalam perusahaan miliknya.
Bank Indonesia pun memperingatkan masyarakat untuk berhati-hati dengan bitcoin.
"Masyarakat harus hati-hati karena teman-teman kan bisa lihat sendiri, dalam kurun waktu sepuluh / sebelas bulan, bitcoin ini hampir 1300% kenaikannya. Nah, bisa dibayangkan kalau sewaktu-waktu ini di wipe out, kan masyarakat juga yang rugi. Padahal tidak ada legal basis yang melindungi teman-teman semua," ucap Asisten Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Yosamarta. (*)
Baca: Gedung Putih Kirim Surat Balasan, Ketum MUI Maaruf Amin: Aksi Bela Palestina di Monas Efektif