Breaking News:

Belajar dari YouTube, 2 Pemuda Asal Surabaya Curi hingga 8 Motor dalam Sebulan

Maskur menuturkan, dirinya bersama rekannya, Irul (21) memang berkomplot menjadi spesialis pencuri motor.

Editor: Dian Naren

TRIBUNWOW.COM - Dua pemuda asal Dukuh Bulak Banteng Perintis Surabaya harus diringkus petugas kepolisan sektor Gubeng Surabaya, Selasa (19/12/2017).

Maskur (21) dan rekannya Irul (21) diringkus atas keterlibatanya menggasak delapan motor selama satu bulan.

Selama ini pelaku telah beraksi di beberapa lokasi di wilayah Surabaya.

Pelaku menyikat motor pada November dan terakhir beraksi pada 14 Desember 2017.

Maskur menyatakan dirinya selama ini belajar mencuri melalui youtube.

Ia mengaku belajar secara otodidak.

BACA  Firman Wijaya Bantah Setnov Terima Jam Richard Mille, Jaksa KPK Dinilai tak Cermat Susun Dakwaan

Maskur menuturkan tidak butuh waktu lama saat mengeksekusi motor yang dicurinya, dengan bekal kunci T dan kunci palsu, dirinya secara cepat bisa menggasak motor.

"Cuma butuh satu menit untuk membuka kunci motor. Selanjutnya motor dibawa keluar rumah," aku Maskur di Mapolsek Gubeng Surabaya, Selasa (19/12/2017).

Maskur menuturkan, dirinya bersama rekannya, Irul (21) memang berkomplot menjadi spesialis pencuri motor.

Mereka selalu memilih motor jenis matic masih baru, lantaran jika dijual masih laku harga tinggi.

"Biasanya yang menjual teman saya (Irul) ke Sampang. Motor Honda Beat biasa dijual Rp 3 juta, kalau Vario harganya bisa Rp 4,5 juta," ucap Maskur.

Setelah motor terjual, Maskur mengaku, uang hasil penjualan motor dibagi adil berdua.

Uang dipakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari lantaran tak punya pekerjaan tetap.

Saat beraksi terakhirnya, pelaku menggasak Honda Beat warna biru putih L 2643 AG milik Hadi Yuda, yang tinggal di Jl Manyar Sabrangan Surabaya.

Kapolsek Gubeng Surabaya, Kompol Sudarto mengatakan, pelaku mengambil motor korban yang diparkir di depan rumah.

Hanya Bermodal Kunci T

Pelaku mencuri motor korban memakai kunci T dan selanjutnya didorong keluar rumah.

"Saat membawa motor ke luar, ternyata korban melihat kejadian itu dan sepontan berteriak maling-maling," sebut Kompol Sudarto, Kapolsek Gubeng, dilansir dari Tribunnews Rabu (20/12/2017).

Aksi pencurian yang dilakukan pelaku dan adanya teriakan maling didengar tim Anti Bandit Polsek Gubeng yang sedang patroli tak jauh dari lokasi kejadian.

Setelah di lokasi, petugas langsung melakukan pengejaran tapi kedua pelaku kabur.

Tidak ingin pelaku lolos dari kejaran, polisi sempat memberi tembakan peringatan.

Lantaran tidak diindahkan, polisi terpakasa menembak kaki salah satu pelaku, Maskur.

"Pelaku ini sudah melakukan aksinya sebanyak 8 TKP di beberapa tempat di Surabaya. Pelaku sepesialis curanmor," terang Sudarto.

BACA JUGA Begini Cara Pemerintah Swiss Sejahterakan Rakyatnya! Indonesia Bisakah Menirunya?

Selain di Jl Manyar, pelaku beraksi di Gubeng, Sukolilo, Simokerto, dan Tambaksari. Pelaku selalu memilih motor masih terlihat baru jenis matic, seperti Honda Beat dan Vario.

Kini petugas terus mengorek keterangan dari kedua pelaku. Biasanya, motor hasil curian dijual ke Sampang dengan harga bervasiasi, antara Rp 3 juta hingga Rp 4,5 juta.

"Melihat jenis dan tahun motor yang dicuri, kalau masih baru dijual dengan harga tinggi di Madura," terang Sudarto.

Dari ungkap ini, polisi menyita dua motor jenis Vario L 3837 QT, Beat L 2643 AG, beberapa kunci T dan kunci motor palsu serta STNK. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Kota SurabayaMotor
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved