Negara-negara Ini Memiliki Cara Unik untuk Meminta Warganya Berhubungan Seksual dan Memiliki Anak
Negara-negara ini memiliki cara unik untuk mendorong warganya agara melakukan hubungan seksual dan memproduksi anak.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sejak tahun 1950, tingkat kelahiran bayi telah berkurang separuhnya dari tahun ke tahun.
Menurut data, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, seperti pemberdayaan perempuan, kemajuan teknologi, situasi keuangan, dan peningkatan pendidikan.
Meski tingkat kelahiran bayi menurun, jumlah manusia yang mendiami bumi terus tumbuh secara eksponensial.
Beberapa negara tercatat mengalami masalah dengan pengendalian kelahiran bayi yang membludak.
Namun adapula beberapa negara yang mendapat masalah karena rendahnya angka kelahiran.
Penurunan kelahiran berarti berkurangnya generasi produktif suatu negara.
Di saat yang sama, negara tersebut dipenuhi dengan orang tua yang tidak produktif dan hidupnya bergantung pada uang pensiun.
Negara-negara tersebut kini mulai memberikan peringatan kepada warganya untuk gencar memproduksi anak.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Spanyol.
Aokigahara, Hutan Bunuh Diri di Jepang Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Favorit, Berani Masuk?
Spanyol
Negara dengan prestasi sepakbola yang gemilang itu mengimbau warganya untuk membuang pil pengendali kelahiran (KB), dan alat kontrasepsi lainnya.
Pemerintah Spanyol kemudian membentuk semacam polisi khusus untuk mengawasi peredaran alat-alat kontrasepsi tersebut.
Selain Spanyol, masalah produktivitas kelahiran juga dialami oleh Hong Kong.
Hongkong
Tingkat kesuburan di Hong Kong adalah 1,8 anak per wanita.
Guna mengatasi hal tersebut, pemerintah memberikan imbalan berupa uang tunai bagi tiap anak yang dilahirkan.
Hal yang sama juga terjadi di Singapura, yang memiliki tingkat kesuburan terendah di dunia.
Mati dalam Kesendirian Kini Menjadi Tren di Jepang, Alasannya karena Banyak Warga Tak Mau Menikah
Singapura
Negara tetangga Indonesia ini memiliki tingkat kesuburan 0,81 anak per wanita.
Tercatat oleh Mirror, Singapura kini telah menghabiskan sekitar 1,6 miliar Poundsterling atau sekitar 2,9 miliar Rupiah per tahun untuk program yang mendorong warganya agar melakukan hubungan seks.
Denmark
Denmark juga tercatat sebagai negara dengan tingkat kesuburan rendah, yakni 1,73 anak per wanita.
Mengatasi kecilnya angka produktivitas tersebut, Pemerintah Denmark menyediakan persediaan bayi gratis selama tiga tahun kepada keluarga yang melahirkan.
Rusia
Di Rusia, setiap wanita yang melahirkan langsung mendapatkan kulkas gratis.
Jepang
Jepang mengimbau warganya untuk memproduksi anak dengan membuat robot yang bernama Yotaro.
Robot tersebut dirancang untuk memberikan gambaran kepada para pasangan kekasih tentang bagaimana positifnya menjadi orang tua.
Korea Selatan
Korea Selatan yang juga mengalami masalah produktivitas bayi memberikan insentif tunai kepada warganya yang memiliki bayi.
Pemerintah Korea Selatan juga membuat kebijakan 'Family Day' hari Rabu, yang mengharuskan tiap kantor untuk tutup pada jam 7 malam di hari tersebut. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/keluarga_20171215_180956.jpg)