Dibangun dengan Anggaran Rp 1,9 M, Stadion Supriyadi Blitar Ambruk, DPRD Sebut Ada yang Janggal
Dinding bangunan tribun penonton sisi selatan Stadion Supriyadi Blitar ambruk, menurut DPRD ada yang janggal, Dinas PU sebut murni faktor alam.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Dinding bangunan tribun penonton sisi selatan Stadion Supriyadi, Kota Blitar, ambruk, Kamis (30/11) sekitar pukul 15.00 WIB.
Proyek tribun penonton sisi selatan senilai Rp 1,9 miliar itu baru dibangun tahun ini dan sampai sekarang belum selesai seratus persen.
Dilansir Surya.co.id, sejumlah anggota DPRD Blitar melakukan inspeksi mendadak ke lokasi ambruknya dinding stadion.
"Kami ingin lihat langsung kondisi bangunan dinding tribun yang roboh," kata Totok Sugiarto, wakil ketua DPRD Kota Blitar, Totok Sugiarto di lokasi.
"Harus ada yang tangung jawab ambruknya bangunan stadion. Pimpinan DPRD sudah perintahkan komisi terkait untuk sidak di lokasi. Kalau perlu bentuk pansus untuk menginvestigasi peristiwa itu," kata Totok.
Anggota DPRD yang sidak menemukan beberapa kejanggalan terkait ambruknya dinding stadion ini.
Tangga tempat duduk di tribun posisnya tidak lurus
Komisi III DPRD Kota Blitar menemukan beberapa kejanggalan terkait konstruksi bangunan tribun penonton sisi selatan Stadion Supriyadi yang roboh.
“Ini proyek miliaran tapi pembangunannya asal-asalan. Ini orang awam saja tahu kalau posisi tempat duduk penontong zig-zag, tidak lurus,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar, Agus Zunaedi, di sela-sela sidak di lokasi tribun penonton yang ambruk.
Besi penguat dinding terlihat sambungan
Kondisi besi penguat dinding itu terlihat sambungan, tidak utuh dari bawah.
Besi penguat untuk cor itu disambung dengan cara diikat menggunakan kawat.
“Seharusnya tidak boleh besi tulangan disambung, besi harus utuh dari bawah,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mendapati ukuran besi penguat yang atas dengan yang bawah tidak sama.
Ukuran besi penguat bagi bawah lebih besar dibandingkan bagian atas.
Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan bangunan dinding stadion roboh.
Bisa karena faktor alam maupun kualitas bangunan.
“Kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Kami akan panggil dulu DPUPR, rekanan, konsultan perencanaan, dan konsultan pengawasan proyek ini. Kami ingin lihat dulu perencanaannya seperti apa, sesuai tidak dengan kondisi di lapangan yang kami temukan. Kalau hasil cek di lapangan, kami menemukan banyak kejanggalan proyek itu,” kata Agus.
Baca: Penampilannya Berubah Drastis, Foto Terbaru Member F4 Meteor Garden Langsung Bikin Netizen Heboh!
Berbeda dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Blitar, Hermansyah Permadi, yang mengatakan bahwa ambruknya dinding murni faktor alam.
Saat peristiwa terjadi cuaca di lokasi mendung dan angin bertiup kencang.
“Kalau kualitas bangunannya tidak ada masalah. Ini murni faktor alam,” ujarnya.
Dikatakannya, proyek pembangunan tribun penonton sisi selatan stadion masih menjadi tanggung jawab rekanan.
Rekanan harus membangun ulang bangunan dinding stadion yang roboh.
Biayanya juga ditanggung oleh rekanan.

“Pekerjaannya tetap akan dilanjutkan, kami akan koordinasi dulu dengan rekanan dan dewan,” katanya.
Sementara itu, Odi, perwakilan rekanan yang mengerjakan proyek tribun penonton Stadion Supriyadi mengatakan dinding stadion roboh karena terhempas angin.
Menurutnya, kondisi dinding stadion basah karena terguyur hujan beberapa hari terakhir ini.
Apalagi kondisi dinding stadion masih belum diplester semen.
“Dindingnya basah karena terguyur hujan, lalu dihempas angin kencang. Kondisi dinding masih belum diplester,” kata Odi ditemui di lokasi robohnya tribun penonton Stadion Supriyadi.
Soal kondisi besi penguat yang disambung dan ukurannya berbeda, Odi mengaku belum tahu.
Baca juga: Potret Kekompakan Edison Wardhana dan Keluarga, Terakhir Bikin Pilu!
Dia harus melihat dulu di perencanaan proyek itu.
“Soal itu saya belum tahu, nanti kami lihat dulu di perencanaan,” ujarnya.

Odi mengatakan saat ini pekerjaan lanjutan pembangunan tribun stadion dihentikan terlebih dulu.
Pekerja hanya membersihkan sisa-sisa reruntuhan material dinding stadion di pinggir jalan.
“Kami hanya melakukan pembersihan material yang runtuh di pinggir jalan. Untuk pekerjaannya sementara dihentikan dulu sambil menunggu hasil evaluasi,” katanya. (*)