Breaking News:

Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik, ''Tak Ada Diplomasi dengan Trump''

Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji jenis rudal balistik baru antarbenua.

Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
voiceofpeopletoday
Kim Jong Un 

TRIBUNWOW.COM - Korea Utara mengklaim telah berhasil menguji jenis rudal balistik baru antarbenua.

Dilansir dari CNN, media negara tersebut membuat pengumuman tersebut pada Rabu (29/11/2017) pukul 3 pagi waktu setempat.

Dalam laporan tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan peluncuran rudal Hwasong-15.

Peluncuran rudal ini merupakan peluncuran rudal paling tinggi yang pernah dicatat oleh Korea Utara.

Bahkan, kantor berita negara KCNA menyebut rudal tersebut sebagai rudal terkuat.

Korea Utara pun telah mengklaim bahwa telah mencapai target pengembangan sistem persenjataan roket yang ditetapkan.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, mengatakan rudal yang diluncurkan menunjukkan Korea Utara memiliki kemampuan untuk menaklukan dunia.

Peluncuran tersebut merupakan peluncuran sejeak bulan September dan sempat mendapat peringatan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Peta peluncuran rudal balistik Hwasong-15
Peta peluncuran rudal balistik Hwasong-15 (CNN)

Hwasong-15 melonjak sekitar 4500 kilometer di langit dan menghabiskan 53 menit di udara sebelum menceburkan diri di 210 kilometer sebelah barat prefektur Aomori Jepang.

Mattis bersama Trump pun mengatakan betapa sulitnya situasi ini.

Uji coba rudal tersebut merupakan uji coba paling tinggi yang pernah dilakukan.

"Ini merupakan upaya lanjutan untuk membangun ancaman-ancaman rudal balistik yang membahayakan perdamaian dunia, perdamaian regional, khususnya Amerika Serikat," terang Mattis.

Sekretariat negara, Rex Tillerson mengecam keras peluncuran tersebut.

Ia menyerukan tekanan internasional terhadap Pyongyang, Korea Utara.

Sementara itu, senator Lindsey Graham yang untuk Republik Carolina Selatan mengatakan, "Jika kita harus berperang untuk menghentikan ini, kita akan melakukannya. Jika ada perang dengan Korea Utara."

Sementara itu, kepada CNN pejabar Korea Utara mengatakan hal yang sama seperti beberapa waktu yang lalu.

Pejabat tersebut mengatakan tidak akan ada diplomasi sampai negara tersebut membuktikan kemampuan nuklirnya.

"Sebelum kita dapat melakukan diplomasi dengan administrasi Trump, kami ingin mengirim pesan yang jelas bahwa DPRK memiliki kemampuan pertahanan dan ofensif yang andal untuk melawan agresi apapun dari Amerika Serikat," kata pejabat tersebut, merujuk pada Republik Rakyat Demokratik Korea.

Sebelum peluncuran ini, anggota parlemen di kedua sisi telah memperingatkan konsekuensi yang menghancurkan apabila Amerka Serikat mengambil tindakan militer melawan Korea Utara. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Donald TrumpKim Jong UnAmerika Serikat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved