Pacitan Dilanda Banjir, Jalur Utama Trenggalek-Pacitan Tertutup Longsor, 11 Warga Meninggal
Bencana banjir di Pacitan pada Selasa (28/11/2018) menyebabkan jalur utama Trenggalek-Pacitan tertutup longsor.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Bencana banjir di Pacitan pada Selasa (28/11/2018) menyebabkan jalur utama Trenggalek-Pacitan tertutup longsor.
Material longsor di jalur utama penghubung dua kabupaten tersebut menutupi hampir semua jalan di jalur itu.
Dilansir Surya.co.id, hal tersebut mengakibatkan akses utama ini tidak bisa dilalui.
Sejumlah petugas tertahan di sekitar Kecamatan Ngadirojo Pacitan karena jalur utama Trenggalek - Pacitan tertutup material longsor.
Karena jalur lingkar selatan itu terkena longsor, tim penanganan bencana termasuk Basarnas berbalik melewati jalur lama.
Namun ternyata tim juga kembali terhalang beberapa pohon sengon dan jati yang ambruk ke jalan raya.
Tim sementara bersama warga Ngadirojo membersihkan jalan dari pohon tumbang agar kendaraan bisa lewat.
"Penanganan dan logistik akan terus disuplai agar jangan sampai warga yang mengungsi kelaparan," kata Kepala BPBD Jatim Sudarmawan.
Banjir dan longsor yang terjadi juga mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Sembilan orang meninggal karena longsor dan dua orang meninggal akibat banjir.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pacitan, Yudi Sumbogo saat dihubungi, Selasa (28/11/2017) siang.
Baca: Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian, Netizen: Ini Benar-Benar Mengganggu Kebebasan Berpendapat
"Yang tertimpa longsor ada tujuh ditambah dua, jadi sembilan. Sudah meninggal dunia akibat tanah longsor, bukan karena banjir," kata Yudi saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Yudi mengatakan tujuh korban meninggal berasal dari Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung dan dua orang warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo.
Sembilan korban meninggal akibat longsor itu, hingga kini belum dapat dievakuasi.
Sulitnya akses menuju lokasi dan tingginya intensitas hujan, menjadi kendala.
"Kami nggak berani mengevakuasi karena masih membahayakan intensitas hujan masih sangat tinggi, sangat membahayakan" ucapnya.
Yudi menambahkan, sementara untuk dua orang yang dikabarkan hanyut terseret banjir sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Yudi meminta kepada seluruh masyarakat agar mendoakan agar warga Pacitan yang mengalami musibah bencana banjir dan longsor dapat dievakuasi dengan selamat.
Bencana banjir yang melanda Pacitan juga menjadi perbincangan publik.
Baca juga: Diminta Kembalikan Uang Rp 191 Miliar Oleh Sandiaga Uno, RS Sumber Waras Kebingungan
Hal tersebut tampak dari trending toppic Twitter pada Selasa (28/11/2018).
Kebanyakan netizen mendoakan warga Pacitan yang terimpa musibah banjir dan longsor.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris BPBD Pacitan Ratna Budiono mengatakan banjir sudah dimulai sejak dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.
Ratna mengatakan, banjir di Pacitan disebabkan tingginya debit air hujan serta juga disebabkan adanya tanggul di anak sungai yang jebol.
"Ada tanggul jebol di anak sungai kecil di Kebonagung. Tapi penyebab utamanya, debit air hujan yang lumayan tinggi lebih 100 milimeter bisa dikatakan ekstrim, dampak dari Tropical Cyclone (TC) di wilayah Jawa," ungkapnya.
Baca juga: Ibunda Jan Ethes Curi Perhatian di Acara Pernikahan Kahiyang-Bobby, Intip Foto-fotonya!
Beberapa desa terendam banjir seperti berikut.
Wilayah Kec. Kebonagung
1. Ds. Kebonagung.
2. Ds. Purwoasri
3. Ds. Padi Barong.
Willayah Kec. Pacitan
1. Ds. Kayen.
2. Ds. Sukoharjo.
3. Ds. Sirnoboyo.
4. Desa Tanjungsari.
5. Kel. Baleharjo.
6. Kel Pacitan.
Wilayah Kec. Arjosari
1. Ds. Jatimalang.
2. Ds. Tremas.
3. Sedayu.
4. Ds. Arjosari.
"Banjir terbagi beberapa spot, tidak menyeluruh. Kondisi banjir paling parah berada di Kecamatan Pacitan dan Kebonagung," ucap Ratna.
Selain banjir, juga terjadi longsor di beberapa titik. Laporan sementara, longsor terjadi di sebuah jalan di Kecamatan Arjosari, dan di Desa Mentoro, Kecamatan Pacitan.
Longsor juga terjadi di pemukiman warga di wilayah Desa Karanganyar dan Desa Karangnongko di Kecamatan Kebonagung.
"Longsor masih dalam tahap assessment, karena laporan masyarakat masih terus masuk," katanya.
Akibat banjir yang terjadi, BPBD Pacitan mengimbau kepada seluruh warga agar meningkatkan kewaspadaan.
Peringatan itu disampaikan menyusul terjadinya banjir dan longsor di sejumlah titik di Kabupaten Pacitan, sejak Selasa (28/11/2017) dini hari.
"Karena kondisi sekarang sudah bisa dikatakan darurat dan membahayakan, warga diminta meningkatkan kewaspadaan," kata Ratna Budiono saat dihubungi, Selasa (28/11/2016) pagi.
Ia mengimbau kepada warga agar segera mengungsi bila terjadi banjir dan longsor di wilayahnya.
"Apabila terjadi banjir, kalau waktunya mengungsi segera mengevakuasi secara mandiri ke tempat aman, Jangan menunggu petugas," katanya.
Ratna menambahkan, terkait dengan bantuan sembako, dia berharap agar masing-masing kelompok masyarakat aktif mengambil bantuan dan logistik.
"Masyarakat yang memiliki kelompok komunitas di lapangan agar aktif mencari lokasi bantuan. Karena kami nghak mungkin bergerak ke rumah-rumah karena terbatas," sambungnya. (*)