Breaking News:

7 Fakta Mengejutkan Kasus Video Mesum Asal Samarinda, Dari Kutu Buku hingga Drama Kedua Orang Tua

Tujuh fakta mengejutkan kasus video mesum remaja asal Samarinda, mulai dari si wanita kutu buku hingga drama keluarga yang membuat mereka tak menikah.

Editor: Lailatun Niqmah

TRIBUNWOW.COM - Kasus mencuatnya video mesum yang dilakukan oleh dua remaja asal Samarinda NA dan RA menghebohkan publik.

Dilansir TribunKaltim.com berikut fakta-fakta terkait kasus tersebut.

Wanita dalam Video Ternyata Kutu Buku

NA, wanita yang memerankan adegan dewasa dalam video mesum tersebut dikenal di sekolah sebagai sosok yang kurang gaul, bahkan dikenal sebagai kutu buku.

"Memang terkenal di sekolah, tapi termasuk kuper (kurang pergaulan), dan kutu buku, hal inilah yang dimanfaatkan oleh mantan pacarnya untuk membujuk dan merayu korban. Kita bisa lihat sendiri di video itu, tampak dia pasif, dan inisiatif dari adegan itu dari RA," ucap Agus, pengacara NA.

NA Korban Bujuk Rayu

Pengacara korban tidak menyangkal saat itu NA telah terbujuk rayu mantan kekasihnya, RA (19) untuk berhubungan badan layaknya pasangan suami istri.

Bahkan, sebelum persetubuhan itu dilakukan, RA kerap mengirim foto foto tidak senonoh kepada NA, dengan maksud agar NA mau berhubungan badan.

Baca:  Media Asing Ramai-ramai Berspekulasi Trump tak Diundang di Pernikahan Pangeran Harry, Ini Alasannya

"Pengakuan klien kami, dia kerap di kirimkan gambar kemaluan, bahkan masturbasi dan dibujuk rayu untuk berhubungan seksual. Dan, adegan itu direkam tanpa sepengetahuan klien kami, walaupun kalau kita perhatikan di video itu, dia (NA) melihat ke ponsel. Dia ini minus 6, dan tidak bisa melihat dengan jelas dari jarak segitu," urainya.

Dilakukan Usai Acara Perpisahan

Menurut pengakuan pengacara NA, aksi persetubuhan itu terjadi disalah satu kamar hotel berbintang di Samarinda, usai RA mengikuti acara perpisahan sekolah, pada 20 Juli tahun lalu.

Hubungan Putus Setelah NA Tahu Bahwa Adegan Mereka Direkam

Usai keduanya selesai berhubungan badan, RA mengaku telah merekam adegan yang mereka lakukan.

Saat itu, NA langsung meminta RA untuk menghapus video itu, dan dikamar itu juga RA menghapus video tersebut.

Merasa kecewa dan marah kepada RA, karena aksi merekam video itu, seminggu setelah kejadian itu, NA memutuskan untuk mengakhiri hubungan keduanya.

"Nah, saat itu sudah dihapus, tapi kita ketahui videonya ada lagi, dan tersebar, mungkin ada software yang dapat mengembalikan file yang sudah dihapus, ini biar pakar yang membuktikan," kata pengacara NA.

Tertekan

Menurut pengacara korban, kondisi korban dan keluarganya cukup tertekan dengan kasus ini, terlebih pemberitaan di media, dan tanggapan masyarakat yang dinilai merendahkan, padahal secara hukum, klienya sebagai korban harus dilindungi.

"Kenapa baru kali ini kami mau membeber, mereka tertekan, depresi akibat kasus ini. Dan, memang kami harus jelaskan semuanya, agar kasus ini terang. Dan, ini sudah seizin pihak keluarga," ucap Agus, pengacara NA.

"Dengan ini kami harap masyarakat mengerti, dan dapat jadikan pelajaran dari kasus ini. Tidak ada toleransi terhadap kejahatan seksual terhadap anak," imbuhnya.

Sering Berhubungan Badan

Munurut pihak kepolisian, terungkap bahwa keduanya telah kerap melakukan hubungan seksual.

Bahkan, dikabarkan keduanya nyaris pernah berhubungan seksual di dalam mobil.

Drama Keluarga hingga Keduanya Nyaris Menikah

Sebelum kepolisian dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda, menangani kasus terkait dengan persetubuhan anak dibawah umur, pihaknya telah berupaya melakukan mediasi kepada kedua belah pihak.

Namun, dalam mediasi tersebut tidak ditemui jalan keluar terbaik, yang menyebabkan kasus berkaitan dengan UU perlindungan anak itu terus berlanjut.

Breaking news:  Suara Dentuman Disertai Gemuruh Terus Terdengar dari Gunung Agung, Tanda Fase Kritis

"Sudah bertemu antara orangtua pria dan perempuan untuk mediasi. Namun, tidak menemui jalan keluar yang baik," ucap Kanit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Bunga Tri Yulitasari, Selasa (28/11/2017).

Dalam mediasi tersebut, orangtua dari pemeran wanita, NA (18) setuju jika keduanya dinikahkan.

Akan tetapi, orangtua dari pemeran pria RA (19), tidak menghendaki untuk diadakan pernikahan dalam waktu dekat, karena menganggap anaknya masih memiliki masa depan, dan masih terlalu muda untuk menikah.

"Orangtua pria tidak bersedia kalau menikahkan anaknya terlalu cepat, dan menganggap karena banyak orang tahu kasus ini," ucapnya.

Bahkan, dari informasi yang ada, orangtua pria siap membiayai kuliah NA di Jerman, namun hal itu ditolak oleh orangtua NA, dan tetap melanjutkan kasus tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Tags:
Pasangan mesumVideo mesumSamarinda
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved