Breaking News:

5 Perwira Pembebasan Sandera OPM Menolak Kenaikan Pangkat, Ini Alasannya!

Beredar video yang diunggah oleh akun twitter @kodam3siliwangin menyatakan 5 Perwira yang ikut dalam OPS pembebasan sandera Organisasi Papua Merdeka

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Penyanderaan Kelompok Bersenjata di Papua, 2 Brimob Tertembak TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA Ilustrasi - Kaden B Pelopor Brimob Polda Kaltim, AKBP Dieno Hendro Widodo bersama personil Brimob dengan persenjataan lengkap, Sabtu (1/7/2017). 

TRIBUNWOW.COM - Beredar video yang diunggah oleh akun twitter @kodam3siliwangin menyatakan 5 Perwira yang ikut dalam OPS pembebasan sandera Organisasi Papua Merdeka secara halus menolak kenaikan pangkat.

Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan:

"5 Perwira yang diwakili oleh Komando Upacara menyampaikan bahwa keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab para perwira.

Sehingga secara halus mereka menolak untuk menerima kenaikan pangkat.

Ini suatu hal yang sangat luar biasa yang membuat kami semua terharu.

Saya ulangi para perwira meminta menjelaskan bahwa keberhasilan adalah milik anak buahnya. Apabila kegagalan adalah untuk perwira.

Maka sepantasnya yang mendapat kenaikan pangkat hanya anak buahnya.

Maka 5 perwira tidak menerima kenaikan pangkat tetapi diberikan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekannya.

Inilah contoh tauladan bagi prajurit-prajurit yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi hanya untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia." tutupnya.

BACA Buat Geger Lantaran Lepas Hijab, Cynthiara Alona Tampar Haters dengan Kata-kata Menohok

Seperti yang kita tahu sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata sempat menyandera 1.300 warga yang berada di Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua.

Operasi senyap ini merupakan gabungan TNI dan Polri yang melibatkan 300 personel.

Segala akses untuk masuk ke dalam dua desa sudah ditutup oleh kelompok tersebut.

Warga setempat juga dilarang keluar dari kampung tersebut oleh kelompok bersenjata.

Hal ini membuat polisi kesulitan untuk membebaskan serta memberi bantuan pangan bagi warga desa tersebut.

Bahkan, kepolisian juga sulit memberikan bantuan melalui udara, lantaran edua desa tidak memiliki landasan udara untuk kapal atau helikopter mendarat.

Kelompok bersenjata ini lokasinya dekat dengan area Freeport.

BACA Hengky Kurniawan Dikaruniai Anak Ketiga, Netizen Malah Soroti Hal Janggal pada Tubuh Anaknya!

Menurut keterangan Koordinator Kodap III Wilayah Mimika, Hendrik Wanmang, OPM berniat menghancurkan tambang Freeport secara keseluruhan.

“Fokus kami saat ini menghancurkan secara total Freeport. Sebab, Freeport saat ini menjadi masalah bagi bangsa Papua karena tambang ini dijadikan Pemerintah Indonesia untuk kepentingan kapitalisasi saja,” terang Hendrik.

Setelah video ini tersebar, banyak netizen yang merasa bangga atas kinerja dan keikhlasan mereka.

@poerInkopads: Bravo TNI ku, SALAM KOMANDO

@Dendyajah72: Hebat, itulah yg namanya pemimpin berjiwa ksatria

@Suri87744173: Smoga ALLAH SWT,menjdikn TNI sbgai benteng yg kokoh dlm menjaga kedaultn NKRI,slam penuh hormat buat TNI kami. (TribunWow.com/Dian Naren)

Tags:
PapuaPolri
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved