Viral Karena Ditangkap Atas Dugaan Korupsi, Ini Sejumlah Aset Pangeran Alwaleed yang Bikin Melongo
Pangeran Alwaleed bin Talal ditangkap atas dugaan korupsi oleh otoritas Arab Saudi, sejumlah aset yang dimilikinya bikin melongo
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Otoritas Arab Saudi melakukan gebrakan kontroversial dengan menangkap 11 pangeran dan puluhan menteri dan mantan menteri yang diduga terlibat skandal korupsi.
Dalam penangkapan tersebut, nama Pangeran Alwaleed bin Talal paling menarik perhatian dan perbincangan.
Pangeran Alwaleed bin Talal disebut-sebut sebagai pengusaha terkaya di Saudi Arabia.
Berikut sejumlah aset milik Pangeran Alwaleed bin Talal dilansir dari Wikipedia.
1. Memiliki kapal pesiar terbesar ke-65 di dunia
Kapal pesiar ini memiliki panjang 85,9 Meter.
Kapal ini dibeli dari Donald Trump setelah Trump mengalami krisis finansial pada akhir tahun 1980an.
• Tak Pandang Bulu, 11 Pangeran Arab Saudi Ditangkap Atas Dugaan Korupsi
2. Kapal pesiar 5KR yang nilainya + $500 Juta
Pangeran Alwaleed memesan sebuah kapal pesiar baru rancangan Lindsey.
Kapal ini memiliki panjang sekitar 173 Meter dengan nilai yang fantastis, yakni lebih dari $500 Juta.
Namun, setelah design disampaikan pada akhir tahun 2010, tidak ada kabar lebih lanjut mengenai kapal pesiar ini.
3. Memiliki beberapa pesawat terbang
Pangeran Alwaleed memiliki beberapa pesawat terbang yang dikonversi untuk penggunaan pribadi.
Diantaranya Boeing 747, 321 Airbus, dan Hawker Siddeley 125.
4. Memiliki sejumlah saham di perusahaan ternama
Alwaleed memiliki beberapa saham seperti 95% di Kingdom Holding Company, 91% di Rotana Video and Audio Visual Company, 90% di Lebanese Broadcasting Corporation, 7% di News Corporation, 6% di Citigroup, 17% di Al Nahar, dan 25% di Ad-Diyar (dua surat kabar harian yang diterbitkan di Lebanon).
Atas sejumlah aset fantastisnya tersebut, Alwaleed dinobatkan sebagai orang terkaya di Saudi Arabia pada tahun 2009 dengan total kekayaan mencapai $16.3 Miliar.
• Sindir Pernikahan Kahiyang-Bobby, Fadli Zon Dikritik Joko Anwar
Alwaleed ditangkap setelah Raja Salman mengumumkan pembentukan komite anti korupsi yang diketuai oleh Putra Mahkota Mohamed bin Salman.
Komite anti korupsi tersebut diberikan wewenang yang luas untuk menginvestigasi kasus, termasuk menerbitkan surat penangkapan, mengeluarkan larangan bepergian, hingga membekukan aset.
Tujuan utama pembentukan komite ini menguatkan posisi putra mahkota dan menghilangkan potensi oposisi terhadap Pangeran Mohammed.
Hal tersebut sejalan dengan upayanya mendorong agenda reformasi ekonomi yang ambisius dan kontroversial.
Selain Pangeran Alwaleed, ditangkap pula mantan menteri keuangan dan anggota pimpinan BUMN minyak Saudi Ibrahim al-Assaf, menteri ekonomi Adel Fakieh, dan mantan gubernur Riyadh Pangeran Turki bin Abdullah.
Pemerintah Arab Saudi menyiratkan bahwa penangkapan para pangeran dan para menteri masih akan berlanjut.
Penangkapan besar-besaran ini menandai sebuah restrukturisasi Kerajaan Arab Saudi dan Pangeran Mohammed bin Salman berencana membawa negerinya keluar dari ketergantungan terhadap minyak bumi.
Otoritas Arab Saudi menyatakan tidak akan ada perlakukan khusus bagi para pangeran.
"Tidak ada perlakuan khusus terhadap para tersangka kasus korupsi tersebut," tulis pernyataan resmi pemerintah Arab Saudi yang dilansir Al Arabiya, Senin (6/11/2017).
Mereka juga akan membekukan seluruh aset para pangeran, menteri, dan mantan menteri yang ditangkap. (*)