Susah Dapat LPG 3 KG, Warga Gentan Sukoharjo Beralih ke Bright Gas yang Harganya Lebih Tinggi
Warga mengungkapkan kesulitan mencari gas melon di pasaran. Akibatnya, mereka memilih beralih ke Bright Gas meski harganya lebih mahal.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Berhari-hari sulit dapat tabung gas 3 kg, warga Gentan, Baki, Sukoharjo akhirnya beralih ke Bright Gas 5,5 kg.
Warganet pengguna akun Facebook D'Kats Bento Solo mengaku sebagai warga Gentan, Baki, Sukoharjo.
Dalam postingannya di media sosial, pemilik akun Facebook tersebut menyatakan kesulitan mendapatkan gas elpiji seberat 3 kg.
Oleh karena itu, ia pergi ke agen besar terdekat untuk konversi tabung 3 kg menjadi Bright Gas 5,5 kg.
Lantaran konvensi tersebut, pemilik akun D'Kats Bento Solo ini harus merogoh kocek lebih dalam.
Untuk mendapatkan Bright Gas seberat 5,5 kg, ia harus membayar Rp 100.000.
"Akhirnya pagi ini saya menuju agen besar terdekat untuk konversi 2 tabung kosong LPG 3 kg dengan Tabung kosong Bright Gas (masih nambah 42.000), lalu untuk beli isi harganya 58.000. Jadi total tadi menambah 100.000 untuk ngijolke 2 tabung melon dengan 1 tabung pink isi 5,5 kg," tulisnya dalam postingan yang dibagikan di grup Facebook Info Cegatan Solo.

Dalam postingan tersebut, warganet ini menyatakan dirinya menukar 2 tabung Melon dengan 1 tabung pink 5.5 kg.
Postingannya di grup Facebook @INFO CEGATAN SOLO DAN SEKITARNYA pada tanggal 3/11/2017 mengatakan bahwa menurut pihak agen, subsidi LPG 3 kg memang akan semakin dibatasi.
Ia menambahkan, nantinya, pasokan LPG 3 kg akan semakin sedikit, dan yang bisa membelinya hanya orang-orang tertentu dengan menggunakan kartu khusus (semacam kartu subsidi / kartu tanda tidak mampu).
"lha opo tumon mas, di perumahan banyak yang punya mobil tapi beli tabung gas bersubsidi, malah ada bisnis catering yang omset hariannya jutaan tapi pakai tabung gas bersubsidi juga..." kata akun @d'Kats Bento Solo mengutip perkataan pihak agen.
"Hal2 seperti ini yang mungkin kata Pak Jokowi dulu subsidi salah sasaran" lanjutnya.
Postingan ini pun ramai dikomentari oleh netizen sesama anggota grup.

Seperti akun Supriyanto Suryo Pranoto yang menulis: "Sama. Kemarin aku juga begitu. Jaga jaga aja kalo yg 3 kg sulit belinya."
Ada pula akun warganet pemilik akun Bu Ndari.
Ia berkomentar bahwa dirinya mengalami hal serupa sehingga tidak bisa memasak selama 3 hari.
Senada dengan komentar sebelumnya akun @Fenti Siben menuliskan "Hoo, ndek ingi gas ku entek tuku ngendi2 kosong alhasil ameh masak nganti males, tuku gas nonsubsidi kok yo layang eram to (Iya, kemarin gas di rumah saya habis. Beli dimana-mana kosong, akhirnya mau masak malas. Kalau mau beli gas non-subsidi juga mahal sekali ya."
Ia juga mengeluhkan sulitnya mendapat gas 3 Kg dan mahalnya gas 5.5. Kg.
Hal serupa juga dialami oleh akun Arif Rahman Hakim.
"Pancen angel tenannn,nek gannti yo dang ganti nek mundak yo dang undak no jek umum no resmi ben rakyate ra mumet mergo gol3k gas (Memang susah sekali, kalau ganti ya buruan ganti, kalau naik ya cepat dinaikin dan diumumkan secara resmi agar rakyat tidak pusing mencari gas-red)."
Hingga berita ini diturunkan, postingan ini telah mendapat 256 reaksi sedih dan 144 komentar dari netizen. (TribunWow/Lailatun Niqmah)