Didiagnosa Penyakit Mematikan, Wanita Ini Tulis Surat Wasiat yang Bikin Mewek!
Mengetahui bahwa tidak ada obat untuk penyakit tersebut, Lou tahu dia sebenarnya sedang sekarat.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Seorang wanita bernama Lou Tao (29) diberitahu bahwa dia tengah sekarat.
Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia menderita penyakit yang melemahkan syarafnya yang disebut Amyotrophic lateral sclerosis (ALS), atau dikenal sebagai penyakit motor neuron (MND).
ALS adalah penyakit penurunan fungsi (degeneratif) pada sel saraf motorik yang disebabkan karena otot tak menerima asupan substansi untuk hidup dan tumbuh.
Belum ada obat yang ditemukan untuk mengobati ALS.
Namun, ada perawatan untuk membantu mengendalikan gejala, dan mencegah komplikasi pada penyakit ini.
Mengetahui bahwa tidak ada obat untuk penyakit tersebut, Lou tahu dia sebenarnya sedang sekarat.

Tapi bukannya memikirkan tubuhnya sendiri, dia memikirkan apa yang bisa dia lakukan untuk orang lain bahkan setelah kematian.
Dia memutuskan untuk menyumbangkan semua organ tubuhnya termasuk kepalanya untuk penelitian.
Dia tahu betapa beratnya menderita penyakit itu dan betapa memilukannya pada akhirnya.

Mahasiswi S3 Universitas Peking ini memutuskan untuk menyumbangkan kepalanya untuk penelitian sehingga para ahli dapat menganalisisnya dan bisa menemukan obat yang tepat dari penelitian tersebut.
Selain itu ia juga menyumbangkan seluruh organnya untuk orang-orang yang membutuhkan.

Pertama dia tahu menderita penyakit mematikan itu adalah pada bulan Oktober 2015.
Saat itu dia tidak dapat menggerakkan jari kakinya dan merasa sulit menggerakkan tubuhnya sejak Agustus 2015.
Dia menjalani beberapa tes dan akhirnya didiagnosis menderita ALS pada bulan Januari tahun lalu, seperti dilansir dari Viral4real.

Dalam masa sekaratnya, ia menulis surat wasiat untuk menyumbangkan semua organ dan kepalanya setelah meninggal.
"Setelah saya meninggal dunia, saya ingin memberikan kepala saya untuk penelitian medis dan berharap penyakit MND dapat segera ditangani sehingga penderita penyakit ini bisa segera diobati. Tolong ikuti kata-kata saya: sumbangkan semua organ saya kepada pasien yang membutuhkan, agar dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain. "
Dia juga ingin abunya disebarkan di Sungai Yantgze.
"Tolong biarkan saya pergi dengan tenang, tanpa jejak, seolah-olah saya tidak pernah ada di dunia ini."
Salah satu kalimat paling menyedihkan yang dia tulis di dalam surat wasiatnya yakni:
"Makna hidup tidak ditentukan oleh berapa lama atau singkatnya hidup seseorang, Sebaliknya, itu diukur dari kualitas kehidupan seseorang. "
(TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)