5 Fakta Ketua DPRD Kolaka Utara Ditusuk sang Istri, Nomor 4 Motif Kejam Pelaku!
Musakkir Sarira, Ketua DPRD Kolaka Utara meninggal dunia pada Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 11.00 Wita.
Penulis: Bima Sandria Argasona
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Kabar duka datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Utara.
Pasalnya, Musakkir Sarira, Ketua DPRD Kolaka Utara meninggal dunia pada Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 11.00 Wita.
Musakkir Sakira merupakan Ketua DPRD daripada fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Almarhum dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka tusuk di perut sebelah kanan.
Keluarga membawanya ke RSUD Kolaka Utara pada Selasa (17/10/2017) malam.
Setelah dinyatakan meninggal, jenzah Musakkir dibawa ke RSUD Jafar Harun Kolaka Utara untuk menjalani visum.
Selain fakta di atas masih ada beberapa fakta lain yang menggambarkan peristiwa ini.
TribunWow.com, berhasil mengumpulkan berbagai fakta kejadian ini dari berbagai sumber.
Simak fakta selengkapnya di sini!
1. Kronolgi Kejadian
Satu di antara kerabat dari korban yang tidak mau disebutkan namanya mengungkap, sebelum terjadi penikaman, korban dan tersangka AE yang tak lain adalah istrinya sempat terlibat cekcok.
"Pas Pak Ketua mau keluar dari kamar mandi, tiba-tiba istrinya datang menusukkan pisau di perutnya Pak Ketua. Almarhum masih sadar dan istrinya bawa masuk dalam kamar dibaringkan di ranjangnya, dokter dari RSUD Jafar Harun dikontak untuk memeriksa dan disuruh bawa ke rumah sakit untuk ditangani medis," tuturnya, dikutip dari Kompas.com
Setelah ditemukan dalam keadaan berlumuran darah, pihak keluarga langsung membawa Musakkir ke RSUD Kolaka Utara pada Selasa (17/10/2017) malam, untuk menjalani perwatan.
Dilansir dari Kompas.com, sebelum dilarikan ke rumah sakit, keluarga menemukan Musakkir di kamar mandi rumah dinasnya.
Hanya bisa bertahan satu malam saja, Musakkir akhirnya mengehembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kolaka, Rabu (18/10/2017) sekitar pukul 11.00 Wita.
2. Penetapan Tersangka
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah langsung menjalani visum di RSUD Jafar Harum Kolaka Utara.
Dilansir dari Kompas.com, sebelum melakukan pemeriksaa, pihak polisi sudah bisa memastikan jika korban meninggal karena ditusuk menggunakan senjata tajam.
"Ada luka tusuk benda tajam di perut korban. Sementara kalau kita lihat dari fisik korban luka tusuk benda tajam," ujar Kapolres Kolaka Utara AKBP Bambang Satriawan, dikonfirmasi lewat telepon.
Selain dilakukan proses visum pada jenazah, polisi juga memeriksa beberapa orang terdekat korban.
Polisi memeriksan empat orang saksi, yang merupakan orang terdekat korban.
"Yang kita periksa ini adalah orang-orang terdekat korban dan orang-orang yang ada di sekitar rumah korban," tuturnya.
Setelah melakukan pemeriksaan, akhirnya polisi sudah menetapkan siapa tersangka penusukan ini.
Polisi menetapkan istri korban menjadi tersangka pembunuhan.
AE, mengakui jika ia telah menusuk suaminya sehingga meninggal dunia.
"Tersangka benar istri sah korban dari fakta yang kita dapatkan, sedang kita dalami terkait dengan motifnya kenapa dia melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal. Sementara ini dia sudah mengaku kalau dia yang melakukan penganiayaan itu," ungkap Bambang saat dikonfirmasi via telepon Kamis (19/10/2017), dikutip dari Kompas.com
3. Temuan Barang Bukti
AE, istri korban menjadi tersangka pembunuhan Ketua DPRD Tolikar Utara ini.
Saat diperiksa, ia mengaku jika dirinya telah menusuk suaminya.
Dilansir dari Kompas.com, selain penetapan tersangka, polisi juga berhasil mengamankan brang bukti yang digunakan tersangka untuk menusuk korban.
"Barang bukti yang berhasil kita sita itu benda yang digunakan berupa pisau, baju yang berlumuran darah, dan gunting yang ada darah di TKP," katanya.
4. Motif Pembunuhan
Setelah mengaku sebagai pelaku yang menusuk perut Ketua DPRD Kolasa Utara tersebut, AE masih belum bisa dimintai keterangan karena syok.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris DPD I PDI-P Sultra, Litanto mendapatkan beberapa keterangan dari keluarga korban.
Ia mengatakan jika memang keduanya sering terlibat cekcok.
"Memang suka cemburu buta istrinya. Almarhum terima telpon selalu dicurigai dengan perempuan lain. Peristiwa ini sangat saya sesalkan," tuturnya dihubungi via telpon, Kamis (19/10/2017).
Sebelum kejadian nahas ini, keduanya sempat menjalankan ibadah haji bersama.
Litanto menambahkan, saking cemburunya, sebelum berangkat haji sang istri sempat minta cerai kepada korban.
Lantaran mempertimbangkan anaknya, korban menolaknya.
Saudara dari korban yang tak mau disebutkan namanya pun juga membenarkan hal yang disampaikan oleh Litanto.
Bahkan istrinya tak segan-segan untuk bersikap kasar kepada korban.
5. Hasil Otopsi
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk melalui proses otopsi.
Dari hasil otopsi tersebut ditemukan luka tusukan selebar 1,9 cm dengan kedalaman 4 cm.
Dilansir dari Kompas.com, korban ditusuk menggunakan pisau dapur dan mengenai hati korban, sehingga menyebakan Ketua DPRD fraksi PDIP ini meninggal.
"Otopsi sudah dilakukan mulai pukul 03.30 dan selesai pukul 06.00 Wita, hasilnya bahwa matinya korban karena disebabkan tusukan benda tajam yang menyebabkan luka di atas perut atas dan mengenai hati korban," terangnya. (TribunWow.com/Bima Sandria)