Demi Menjadi WNI, Roselia Ajarkan Pancasila dan Lagu Indonesia Raya ke Anak-anaknya
Jumlah warga 'tanpa negara' di Kota Bitung Sulawesi Utara capai angka fantastis yakni 1.479 orang.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM, SULAWESI UTARA - Persoalan warga tanpa kewarganegaraan (stateless) di Kota Bitung belum kunjung terpecahkan.
Hingga kini, solusi untuk menggelar plebesit (penentuan pendapat) bagi mereka belum terlaksana.
Pemko dan Kantor Imigrasi Bitung masih berkutat pada pendataan.
Bahkan kedua instansi itu terkesan saling lempar kewenangan.
Tak Hanya Sekali, Pria Ini Sudah 3 Kali Mencuri dengan Cara Unik, Alasannya Mengharukan
"Kita masih data," kata Kasi Wasdakim Imigrasi Bitung, Reza Pahlevi, Selasa (10/10/2017).
Pahlevi mengatakan, data terakhir, jumlah warga stateless di Bitung mencapai 1.479.
Warga yang sudah didata diharuskan melapor setiap bulan ke pihak Imigrasi.
"Mereka harus melapor kemari," kata dia.
Hampir Saja Rp 144 Juta Gaji Guru Raib! Bak Film Action Polantas Kejar Perampok
Pahlevi menjelaskan, warga stateless di Bitung adalah warga tanpa dokumen Filipina atau Indonesia.

Mereka diduga berasal dari Filipina karena berbahasa Tagalog.
"Mereka bisa ditemui di pesisir pantai Madidir, Aertembaga, Lembeh, Manembo‑Nembo hingga Tanjung Merah," ujar dia.
Pahlevi menyatakan, warga stateless sepenuhnya wewenang Pemkot Bitung.
Geger Anggota Dewan Tulungagung Digerebek Menginap di Rumah Janda, Tertangkap Basah Lagi Begini!
Pihaknya hanya men-support.
"Kalau warga sudah jelas kewarganegaraannya, itu adalah wewenang kami, tapi ini kan warga yang belum jelas kewarganegaraannya, jadi ini tugas Pemkot Bitung," ujar dia.
Ia mengaku kerap kali pihaknya kerap kali mendapatkan bola muntah soal warga stateless tersebut.
"Seolah-olah ini wewenang kami, padahal kami hanya mensupport saja," kata dia.
Maia Estianty Ungkap Kerinduannya pada El Rumi, Netter: Jadi Ikutan Kangen
Kadiscapil Bitung Efraim Lomboan mengatakan, pihaknya melalui kecamatan sudah melakukan pendataan.
Hanya saja, menurut dia, tak mudah mendata mereka.
"Mereka sering sembunyi, pindah tempat atau tinggal di perahu," ujar dia.
Asisten I Pemkot Bitung, Oktavianus Tumundo beberapa waktu lalu menyebut, warga stateless adalah tanggung jawab Imigrasi.
Selama 20 Tahun, Pria Ini Memakan Kadal, Hewan Menjijikan Buat Banyak Orang
"Harusnya dari imigrasi," kata dia.
Tumundo mengatakan pihaknya sudah men-support dengan melakukan pendataan yang dilakukan oleh Camat.
Anggota DPRD Sulut James Tuuk menengarai ada saling lempar kewenangan antara pemerintah dan imigrasi terkait masalah tersebut.
Saling lempar bola ini menyebabkan masalah ini menahun tanpa ada kejelasan.
Ibu Ini Kesakitan Usai Melahirkan, Ternyata Ada yang Menggantung di Organ Intimnya, saat Ditarik. .
"Jangan saling lempar bola tapi harus ada kerjasama untuk menyelesaikan masalah ini," ujar dia.
Menurut Tuuk, masalah warga stateless sangat kompleks, menyangkut masalah politik, ekonomi serta sosial.
Dari segi sosial, ia menyebutnya tragedi kemanusiaan.
"Mereka ini manusia yang tidak punya kewarganegaraan, ini persoalan yang betul‑betul serius," kata dia.
7 Pria Tampan Ini Pernah Dikabarkan Dekat dengan Ayu Ting Ting, No 3 Sudah Dikenalkan ke Keluarga
Dalam Ketidakpastian, tak ada solusi dari pemerintah membuat warga Stateless hidup dalam ketidakpastian.
Mereka hanya bisa mencari ikan dan makan. Lebih dari itu tak bisa.
Kawin tak bisa.
Berobat harus keluarkan biaya mahal karena tak ter-cover bantuan pemerintah.
Pernah Ngaku Takut Berada di Depan Kamera, Member Super Junior Ini Malah Keluarkan Vlog Pertamanya!
Anak‑anak mereka pun tak bisa sekolah.
Belajar Pancasila dan Nyanyi Indonesia Raya
"Kami tak bisa apa ‑apa," kata Roselia Tahendong, seorang warga asal Filipina.
Roselia mengaku datang ke Indonesia untuk mengubah hidup.
Sekilas Tak Ada yang Aneh dari Foto ini, Tapi Lihat di Belakangnya, Bikin Syok!
Di kota asalnya General Santos, ikan sedikit hingga mereka hidup miskin.
"Disini ikan banyak, kami bisa makan tapi secara manusia kami tidak bebas karena tidak punya kewarganegaraan," kata dia.
Roselia mengaku berhasrat menjadi WNI.
Sampai sampai ia belajar Pancasila dan Indonesia raya.
Benda Kecil Ini Buktikan Jika Engku Emran, Suami Laudya Cynthia Bella Kaya Raya
"Saya ajarkan ke anak anak saya," kata dia.
Masalah pelik
Wali Kota Bitung Max Lomban menyebut warga stateless adalah masalah paling pelik di kota Bitung.
"Ini masalah kemanusiaan, mereka tidak ada dokumen Indonesia dan Filipina, mau ditampung salah, mau diusir juga tak tega," kata dia.
4 Fakta Temuan Mayat Pria Tanpa Busana di Ranjang Penginapan, Pengakuan Teman Kencannya Mengejutkan!
Menurut Lomban, datangnya warga stateless di Bitung dikarenakan banyaknya potensi di Bitung, terutama perikanan.
Ia memprediksi, ke depan, akan makin banyak warga luar berdatangan ke Bitung sebab banyak proyek besar di Bitung.
Lomban mengusulkan diadakan plebesit.
"Tanya saja, mereka mau warga sini atau Filipina, jika warga sini di WNI kan saja, jika mau Filipina kita pulangkan kesana," kata dia.
Foto Ini Ungkap Kejanggalan Pengakuan Kosiah yang Bantah Celupkan Wajah Cucu ke Minyak Panas
Anggota Dewan Sulut James Tuuk meminta Pemprov dan Pemko Bitung bekerjasama menuntaskan masalah warga stateless.
Ia mengusulkan agar diadakan plebesit.
"Data kemudian suruh pilih di Indonesia atau ke Filipina," ujar dia.
Menurut dia, warga stateless akan jadi duri dalam daging pembangunan Kota Bitung.(Tribun Manado/Arthur Rompis)
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan Tribun Manado dengan judul: Duh! Warga Tanpa Negara di Bitung Tercatat 1.479 Orang.