Kronologi Kecelakaan Jet Blast Garuda Indonesia di Bandara Semarang, 8 Orang Jadi Korban!
Kecelakaan yang diakibatkan oleh jet blast terjadi di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang. Simak kronologinya berikut ini!
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Kecelakaan baru saja terjadi di Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah.
Kecelakaan tersebut ditimbulkan oleh jet blast pesawat yang berada di landasan pacu bandara tersebut.
Adapun, kejadian nahas ini berlangsung pada Senin (9/10/2017) sore sekitar pukul 15.45 WIB.
Lebih lanjut, dihimpun Tribunwow.com, berikut kronologi kejadian ini:
Ternyata Ini Mantan Laudya Cynthia Bella yang Hadir di Acara Resepsinya
1. Dijelaskan Humas Angkasa Pura I Ahmad Yani, Hidya Ramadhina sebagaimana dikutip dari Tribun Jateng kecelakaan tersebut melibatkan pesawat Garuda Indonesia rute perjalanan Surabaya hingga Semarang.
2. Lebih lanjut, tangga pesawat diketahui terkena semburan angin dari pesawat alias jet blast saat pesawat terparkir di bandar udara tersebut.
"Tangga pesawat di area apron pada parking stand 3 di Bandara Ahmad Yani Semarang terkena jet blast (semburan angin dari pesawat) pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 365 rute SUB-SRG (Surabaya-Semarang) pada pukul 15.45 WIB," kata Hidya.
Absen dari Sidang Cerai Lanjutan, Nafa Urbach Dipanggil Polda Metro Jaya
3. Diketahui, sejumlah orang mengalami luka-luka akibat kejadian ini.
Para korban kemudian dilarikan ke RS Columbia Asia Semarang.
"Info sementara, ada delapan orang yang dirawat akibat jet blast," kata General Manager Angkasa Pura I Semarang, Kol Cpn Maryanto, kepada Tribunjateng.com.
4. Berkaitan dengan kejadian ini, personel Angkasa Pura I Semarang yang melakukan pendampingan terhadap korban luka-luka pun belum bersedia memberi keterangan.
Tega Celupkan Wajah Cucunya ke Minyak Panas, Ternyata Begini Sosok Nenek Kosiah!
"Ke kantor saja, jangan di sini, ya. Korban masih dirawat, belum tahu luka apa saja," terang seorang di antaranya.
Hal yang sama pun dilakukan oleh perwakilan RS Columbia Asia.
"Ke PIC (person in charge) AP I langsung saja, ya. Kami tidak punya wewenang. Apalagi kalau sudah di RS termasuk privacy," tutur dia yang meminta namanya disimpan. (Tribunwow.com/Dhika Intan)