Bos Borneo FC Ikut Ancam Mogok Tanding, Ketum PSSI Edy Rahmayadi: Liga 1 Kita Bubarkan Saja!
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi angkat bicara terkait ancaman 15 klub mogok bermain di Liga 1.
Penulis: Wulan Kurnia Putri
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi angkat bicara terkait ancaman 15 klub mogok bermain di Liga 1.
Dilansir dari akun instagram @freakingball_, Edy Rahmayadi mempersilahkan jika lima belas klub tersebut akan mogok bertanding.
Edy Rahmayadi menyebut jika 15 klub tersebut hanya mencari sensasi.
Bahkan, Edy Rahmayadi juga mengatakan Liga 1 akan dibubarkan.
"Mereka cuma cari sensasi. Silahkan kalau mereka mau mogok. Berarti Liga 1 kita bubarkan saja. tak usah lagi mereka main"
• Hasil Liga 1 - Sriwijaya FC Takhlukan Persija, Gresik United Keok Lagi

• Ya Ampun! Masih Umur 2 Tahun, Lirikan Maut Anak Raffi Ahmad Bikin Heboh, Netter: Matamu Melemahkanku
15 Klub Mogok Bertanding
Lima belas klub Liga 1 mengancam mogok bertanding.
Hal itu dikarenakan, operator liga dianggap masih mengabaikan keluhan klub.
Lima belas klub tersebut yakni Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kukar, Persegres Gresik, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.
Mereka adalah bagian dari 18 klub peserta kompetisi Liga 1 yang tergabung dalam Forum Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKSPI).
Sedang tiga klub yang tidak ikut serta dalam forum ini, yakni PS TNI, Bali United, dan Persib Bandung.
15 klub tersebut meminta tiga aspek kepada operator yang menurut mereka sangatlah penting.
Tiga aspek tersebut adalah aspek bisnis, teknis dan legal, yang masih jauh dari harapan.
Lima belas klub tersebut akan mogok bertanding di kompetisi Liga 1 jika dalam waktu 14 hari (per tanggal 4 Oktober 2017) tidak ada tanggapan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).
• Nggak Nyangka! Ternyata Ini Alasan Ringgo dan Sabai Liburan Ke Swiss, Demi Temui Orang Ini
Bos Pusamania Borneo FC Ikut Mengancam akan Mogok
Ancaman mogok bermain dari 15 klub tersebut bukanlah isapan jempol.
Hal itu disampaikan oleh bos Pusamania Borneo FC, Nabil Husein.
Melansir dari akun instagram @borneofc.id, Borneo FC sepakat dengan klub lain, jika operator liga masih mengabaikan keluhan, maka mereka akan melakukan tindakan.
Nabil Husein berharap agar liga memberikan timbal balik dan kompetisi dapat berjalan lebih baik serta mengalami perbaikan kedepannya.
"The threat of strike to compete in the 2017 Go-Jek Traveloka Liga 1 from 15 football clubs is not a mere figment.
These 15 football clubs have agreed to strike if the league operator still ignoring their complaints.
"Borneo FC is demanding the same thing as another team. We hope there will be a positive feedback from the league operators. But I do not want to discuss about that any further. Let the league operator reflect and introspect themselves. Hopefully the competition can be better in the future. There are 15 clubs threatening a strike. This means the majority of teams agreed to need improvement," - @NabilHusein99 #GojekTravelokaLiga1 #JayalahPesutEtam"
(Ancaman mogok untuk bersaing di 2017 Go-Jek Traveloka League 1 dari 15 klub sepak bola bukanlah sekedar isapan jempol belaka. Ke 15 klub sepak bola ini sepakat untuk menyerang jika operator liga masih mengabaikan keluhan mereka. "Borneo FC menuntut hal yang sama dengan tim lain Kami berharap akan ada umpan balik positif dari para operator liga, namun saya tidak ingin membahasnya lebih jauh lagi, biarlah operator liga merefleksikan dan introspeksi diri. Semoga kompetisi bisa menjadi lebih baik di masa depan.Ada 15 klub yang mengancam pemogokan.Ini berarti mayoritas tim setuju untuk membutuhkan perbaikan, "- @ NabilHusein99 # GojekTravelokaLiga1 #JayalahPesutEtam)
• Pekerja Lain Mengaku Tak Kenal Sosok Pria Helm Hijau yang Ikut Briefing Ini, Diamati Bikin Merinding

Kata Manajer Madura United
Dikutip dari Surya, Manajer Madura United Haruna Soemitro mengatakan, 15 klub peserta Liga 1 punya tujuan dan keinginan yang sama dalam upaya mencari kejelasan ke pihak PT LIB.
Haruna juga menjelaskan 15 klub tersebut, ada kemunduran secara kualitas gelaran TSC 2016 lalu dengan kompetisi Liga 1.
"Menurut kami, ada langkah mundur jika dibandingkan dengan pelaksanaan TSC 2016 lalu. Musim lalu itu TSC terbilang transparan dan bisa diketahui oleh klub untuk hal-hal hak peserta seperti sharing rating TV dll, tapi saat ini tidak," ujar Haruna Soemitro, Kamis (5/10/2017).
FKSPI mengharapkan agar operator segera tergugah dan mengevaluasi kompetisi yang telah masuk fase akhir.
• Pekerja Lain Mengaku Tak Kenal Sosok Pria Helm Hijau yang Ikut Briefing Ini, Diamati Bikin Merinding
15 Poin Tuntutan FKSPI Pada PT LIB
1. Breakdown sumber dana
2. Transparansi jumlah sponsor
3. Transparansi share hak siar
4. Pelaksanaan pilihan live pertandingan
5. Formulasi ranking dan fee rating televisi
6. Pemilihan waktu pertandingan
7. Transparansi penggunaan anggaran
8. Legal standing hubungan LIB dan klub
9. Kejelasan perjanjian hak dan kewajiban LIB dan klub
10. Hak gaji pemain yang dipanggil timnas
11. Regulasi kompetisi secara umum
12. Penugasan wasit asing
13. Kebijakan kompetisi usia muda
14. Transparansi jumlah pertandingan home dan away
15. Implementasi fairness yang sering dipaksakan. (TribunWow.com / Wulan Kurnia Putri)