4 Fakta Purwati Pedagang Kopi yang Anaknya Berangkat ke Kanada, Keberangkatan Sang Anak Hampir Batal
Monica adalah anak ketiga Purwati, diketahui bocah tersebut lulus seleksi untuk berangkat ke Kanada setelah mengirimkan sebuah artikel.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Purwati masih belum percaya bahwa anaknya akan diberangkatkan ke Kanada.
"Benar nggak sih anak saya berangkat ke Kanada?" dilansir dari Kompas.com.
Pertanyaan itulah yang ia terus lontarkan saat ditemui di tempat tinggalnya di persimpangan Jalan Gandastulis, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017).
Bahkan Purwanti tidak tahu Kanada itu berada di mana, ia malah selalu menyebutnya dengan Cendana sebelum mengetahui bahwa penyebutan yang benar adalah 'Kanada'.
Astaga, Tak Hanya Tidur di Samping Keranda, Wanita yang Hamil 8 Bulan Juga Lakukan Ritual Ini!
Berikut tim TribunWow.com himpun fakta-fakta kisah dari Purwati, ibu dari anak yang berprestasi hingga akan diberangkatkan ke Kanada ini.
Simak selengkapnya di sini!
1. Berangkat ke Kanada karena berprestasi
Melansir dari Kompas.com, Purwati bukan tidak percaya dengan kemampuan dan keberuntungan anaknya yang bernama Monica.
Hal ini ia bandingkan dengan hidupnya yang lebih sering bertemu dengan kemalangan, ia sendiri merasa aneh ketika nasib baik pun menghampirinya.
Nama dan wajah Purwanti muncul dalam pemberitaan setelah Monica anaknya berhasil dipilih berangkat ke Kanada.
Monica adalah anak ketiga Purwati, diketahui bocah tersebut lulus seleksi untuk berangkat ke Kanada setelah mengirimkan artikel tentang mengakhiri kekerasan anak.
Talak Balik Istri, Benarkah Karena Bule Cantik, Aktor Ini Enggan Rujuk dengan Maya?
Diketahui, Monica mendapatkan undangan pertemuan The WHO 8th Milestone of Global Campaign for Violence Prevention, di Otawwa, Kanada, pada 19-20 Oktober 2017.
Pertemuan tersebut nantinya akan dihadiri oleh perwakilan anak, pemerintah, NGO (non-governmental organization/lembaga swadaya masyarakat) sedunia.
2. Keluarga Purwati hidup dalam kemiskinan
Masih melansir dari Kompas.com, diketahui Monica tidak tinggal bersama Purwati.
Monica tinggal di Yogyakarta bersama sang kakak, David (18) di bawah pengasuhan 'Mbah', seorang dermawan yang menolong Purwati belasan tahun silam ketika ia hidup tak menentu.
Masa kecil Purwanti dihabiskan di bawah asuhan ibu angkatnya di daerah Kramat, Senen.
Dengan pendidikan terbatas, Purwati sering bekerja sebagai petugas kebersihan.
4 Fakta Ayah Tega Bakar Anak & Istri Karena Sakit Hati & Dendam, Pelaku Tak Menyesali Perbuatannya!
Ia kemdian bertemu dengan ayah Monica dan menikahinya.
Dari hasil pernikahannya, hadir tiga anak yaitu Devi (21), David, dan juga Monica.
Sayangnya, ketika Monica masih bayi, sang ayah meninggal akibat kecelakaan saat berangkat kerja.
Tanpa pekerjaan, Purwati pun menghidupi seorang diri anak-anaknya.
Fotonya dengan Orangutan Dikecam, Begini Reaksi Luna Maya
Ia tinggal di rumah gubuk dengan berjualan sabun colek.
Ketika itu, sabun merk Boom harga ecerannya masih Rp 2.500. Purwati menjualnya seharga Rp 5.000 sehingga bisa menghidupi anak-anaknya.
Purwati mengalahkan seluruh egonya dan merelakan mereka. Ia berpikir, bersekolah di Jogja merupakan jalan hidup terbaik bagi mereka.
Purwati tetap di Kramat, Senen, bersama Devi. Usai lulus SD, Devi dimasukkan ke SMP Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat. Devi hampir putus sekolah karena Purwati tak sanggup membiayai anaknya itu.
Saking Perhatiannya, Ahok Pernah Marah saat Indah Pujiati Dapat Perlakuan Seperti Ini
"Itu sekolah favorit dan mahal. Sebulan bayarannya Rp 600.000. Saya enggak sanggup," ujar Purwati.
Beruntung, Devi anak yang cerdas. Ia memenangkan lomba cerdas cermat dan memenangkan beasiswa untuk SMA dan kuliah.
Selepas SMA, Devi berkuliah di daerah Muara Karang dan kini tingal di daerah sana sembari bekerja dan menyelesaikan kuliahnya.
Prestasi David dan Monica di Jogja tak kalah hebat. David yang sekolah kejuruan bagian elektronika, pernah dapat Kalpataru Jogja atas kreasinya tentang daur ulang.
Geram Disebut Perusak Rumah Tangga Nafa Urbach, Biduan Ini Ungkap Hubungannya dengan Zack Lee
"Senang banget saya anak-anak pintar, bangga sekali," ujarnya.
3. Nyaris batal berangkat ke Kanada
Monica nyaris batal berangkat ke Kanada karena Purwati sempat menghilang.
Melansir dari Kompas.com, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Suasana Budi Susilowati menjelaskan bahwa Monica memerlukan persetujuan sang ibu sebelum berangkat menjadi narasumber di sana, namun sang ibu justru menghilang saat dibutuhkan.
"Setelah mendapat info kehilangan, petugas kami segera mencari ibu Purwati. Sekarang ibu Purwati sudah kami temukan," ujar Susan melalu keterangan persnya, Rabu (4/10/2017).
Sang ibu diketahui memiliki KTP yang beralamat di Jalan Dahlia RT 08 RW 01 Kramat Senen. Ia tinggal beralas sederhana di selokan seberang Stasiun Senen.
Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Rumah, Mulut Keluarkan Busa dan Posisi Terlentang
Namun tempat tinggalnya terkena penggusuran yang mengakibatkan ia berpindah-pindah. Petugas Dinas Sosial pun sempat kesulitan mencari Ibu Purwati.
Akhirnya Purwati ditemukan di tempat tinggal barunya di pertigaan Jalan Gandasuri belakang LP3I Jakarta Pusat. Tanda tangannya menjamin putrinya itu akan berangkat ke Kanada dua pekan lagi.
Purwati sendiri juga mengaku bahwa ia sempat membiarkan saat ada kabar anaknya akan diberangkatkan ke Kanada.
"Iya ini, saya di-SMS terus beberapa hari sebelumnya. Katanya mau ketemu minta tanda tangan, ngabarin kalau Monic juara gitu, ke luar negeri. Tapi ya saya enggak percaya makanya saya diemin," ujar Purwati.
Kronologi Pelaku KDRT Tewas Saat Dibawa Polisi, Istri Sebut Polisi Siksa Suaminya Seperti Hewan!
Tanda tangan Purwati di visa Monica diperlukan agar Monica bisa berangkat. Rabu siang, pihak Dinas Sosial mencari Purwati. Setelah ditemukan, pengurus keberangkatan Monica bergegas berangkat ke Kuningan City untuk menyerahkan dokumen itu. Mereka tiba tepat sebelum batas akhir penyerahan dokumen.
4. Kemensos rencananya akan membawa Purwati ke Rumah Aman
Masih melansir dari Kompas.com, Kementerian Sosial pun berencana membantu Purwati.
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak, Nahar, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempelajari kondisi Purwati dan anaknya Subehi yang kini tidur di pinggir jala di kawasan Kramat, Senen, karena tidak punya rumah.
Rencananya untuk sementara waktu, Purwati dan Subehi akan ditempatkan di rumah aman Kemensos sampai mendapat tempat tinggal yang layak.
"Sedang dikoordinasikan dengan rumah aman," kata Nahar ketika dihubungi, Jumat (6/10/2017).
Awalnya Tampak Biasa Tapi Lihat Video Ini Sampai Selesai, Ada yang Tak Wajar pada Lemari di Pojokan
Sementara itu, Relawan Tim Reaksi Cepat Kemensos Farid Ari Fandi mengatakan Purwati tak akan dipaksa pindah begitu saja.
Pihaknya harus melakukan assessment apakah Purwati berkenan pindah atau tidak. Purwanti rencananya akan dibujuk agar mau tinggal di rumah aman Bambu Apus milik Kemensos.
"Tim rumah aman anak sedang ke lokasi, untuk menjajaki dan mengajak Ibu Purwati lihat rumah aman yang ramah anak," ujar Farid. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)