Bersepada dari Jepara ke Jakarta, Pria ini Ingin Bertemu Menkes, 'Saya Akan Menunggu Sampai Bertemu'
Pria ini bertekad untuk bisa bertemu pengurus IDI dan Menteri Kesehatan, ia tidak akan pulang jika belum bertemu.
Penulis: Bima Sandria Argasona
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria yang bersla dari Jepara nekat bersepeda ke Jeparaa untuk sampaikan tiga aspirasi pentingnya.
Dilansir dari Kompas.com, pria tersebut bernama Harjoko (47), ia berasal dari Kecamatan Peling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Pria berusia 47 tahun ini berprofesi sebagai buruh tani.
Wartawan Kompas.com menemukan dirinya berada di daerah Jalan Suprapto, Jakarta pada Rabu (4/10/2017).
Rumah Tangga Terkesan Adem Ayem, Tiba-tiba Meggy Wulandari, Istri Kedua Kiwil Bongkar Aib Suaminya
Pria ini mengaku sudah bersepeda selama 10 hari dari Jepara menuju Jakarta.
Sepeda yang digunakan oleh Harjoko terlihat tua, di bagian belakang sepeda terlihat dua tas yang terikat dengan sebotol air mineral 1,5 liter terikat di atasnya.
Tak hanya bebab itu saja yang ia pikul saat menaiki sepeda.
Namun juga ada bendera merah putih yang ia kaitkan di sebauh tongkat kayu dan ia talikan di bagian belakang sepeda tuanya tersebut.
Harjoko menceritakan alasan utama kenapa ia rela mengayuh sepedanya sejauh 500 kilometer, ia ingin bertemu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Menteri Kesehatan.
"Saya ingin menemui Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan menteri kesehatan," kata Harjoko.
Maksud dan kedatangannya jauh-jauh ke Jakarta adalah untuk menyampaikan aspirasinya kepada IDI dan Menteri Kesehatan.
"Saya ingin meminta IDI dan menteri mendirikan rumah aspirasi kesehatan di Jepara," kata Harjoko.
Tampil Sederhana, Wanita Ini Ternyata Istri Aktor Ternama yang Bawa Kabar Bahagia
Menurutnya rumah aspirasi tersebut merupakan hal penting yang berguna untuk menjadi tempat warga menyampaikan keluhan terkait pelayanan kesahatan.
Dia menyebut jika kotak saran di puskesmas belum menyediakan fasilitas itu.
"Selama ini hanya ada kotak saran di puskesmas yang isinya hanya menanyakan apakah warga puas atau tidak dengan pelayanan yang diberikan," ujarnya.
Harjoko berpendapat jika kotak saran yang ada di puskesmas tersebut tidak akan bisa menampung banyak aspirasi dari mayarakat.
Apalagi, warga cenderung sungkan atau takut untuk megungkapkan keluhannya terhadap pelayanan kesehatan.
"Jadi angan-angan saya, rumah aspirasi itu dikelola para relawan sehingga warga enggak sungkan menyampaikan keluh kesahnya," ungkapnya.
Selain rumas aspirasi yang berguna untuk lahan penyampaian keluhan tentang pelayanan kesehatan.
Harjoko juga ingin menyatakan aspirasi tentang mendekatkan pelayanan kesehatan.
Pengakuan Eks Cakrabirawa: Ulah Jenderal AH Nasution Ini Bikin Prajurit Makin Curiga
Selama ini akses layanan kesehatan dari rumahnya terlampau jauh.
"Jika bisa layanan kesehatan itu bisa dijangkau warga yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda," ujarnya.
Beberapa warga membutuhkan waktu yang lama untuk menjangkau pos pelayanan kesehatan atau puskesmas karena jaraknya yang terlampau jauh.
Selain kedua aspirasi tersebut, Harjoko kemudian menjelaskan aspirasi ketiganya.
Ia menginginkan ada pengembangan tanaman herbal di daerah tempat tinggalnya.
Harjoko menginginkan Pemerintah untuk mewajibkan warga menanam tumbuhan herbal di daerah-daerah.
Pria ini bertekad untuk bisa bertemu pengurus IDI dan Menteri Kesehatan, ia tidak akan pulang jika belum bertemu.
"Saya akan menunggu sampai bertemu. Setidaknya, saya mendapatkan stempel atau apapun sebagai bukti bahwa aspirasi saya didengar," Herjoko menegaskan.
Kronologi Tahanan Tewas Dikeroyok di Dalam Rutan Kupang, Korban Baru Tiga Hari Ditahan!
Pikiran untuk bersepeda ini ternyata sudah muncul sejak satu tahun yang lalu.
Dia mengatakan jika ide tersebut datang begitu saja, karena kesehariannya yang menggunakan sepeda.
"Saya setiap hari menggunakan sepeda jadi saya pikir kenapa tidak pergi ke Jakarta naik sepeda," ujarnya sambil tertawa.
Berbekal uang Rp 500 ribu, Harjoko melakukan perjalanan sejauh 500 kilometer dan ditempuhnya selama 10 hari.
Selain bekal yang ia bawa, ia juga sering mendapatkan bantuan dari orang lain.
"Saya banyak mendapat bantuan seperti air minum bahkan uang untuk membeli makan," katanya.
Selama melakukan perjalanan panjang tersebut, Harjoko beristirahat di masjid atau rumah sakait yang ia temui sepanjang perjalanan tersebut. (TribunWow.com/Bima Sandria)