5 Fakta Dugaan Korupsi Dirjen Hubla, Uang Berceceran di Lantai Hingga Lupa Asal-Usul Uangnya
"Uangnya ada di kamar mandi dan tempat tidur berceceran. Jadi kami capek dan kami segel dulu saja," ujar Laode.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menemukan bertumpuk-tumpuk uang dalam aksinya membongkar kasus dugaan korupsi.
Uang dengan jumlah yang sangat banyak itu ditemukan saat penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di kediaman Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono.
Namun anehnya, Tonny lupa dari mana ia mendapatkan uang tersebut.
Berikut ini fakta-faktanya.
1. Puluhan miliar
Melansir dari Kompas.com, total uang yang diamankan di kediamanan Antonius Tonny Budiono adalah sebesar Rp 20,74 miliar.
Sebanyak Rp 18,9 miliar diantaranya adalah uang tunai dalam bentuk rupiah, dollar AS, Poundsterling, Euro dan Ringgit Malaysia.
Uang tersebut disimpan di dalam kamar yang ada di kediaman Tonny dan sebagian besar uangnya dimasukkan ke dalam 33 tas besar.
2. Terlalu banyak, hingga berceceran dan membuat petugas kesulitan
Karena terlalu banyak, petugas KPK bahkan sampai kesulitan untuk mengamankan uang tersebut.
Hal ini disampaikan Ketua KPK Laode Muhammad Syarif kepada Kompas.com.
Jumlah uangnya terlalu banyak untuk dibawa dan diamankan dalam satu waktu.
"Jaksa pagi-pagi lapor ke saya, uang Pak Dirjen masih banyak. Kenapa tidak ambil? Katanya terlalu banyak, besok saja pak," kata Laode Gedung KPK C1, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
"Uangnya ada di kamar mandi dan tempat tidur berceceran. Jadi kami capek dan kami segel dulu saja," tambah Laode.
3. Lupa dari mana asalnya
Saat ditanya oleh petugas KPK, Tonny mengaku lupa darimana ia mendapatkan uangnya tersebut.
Namun ia mengatakan jika uangnya itu dipakai untuk amal fakir miskin dan gereja.
"Saking banyaknya ditanya dari mana uang ini, 'saya lupa'. Saya bilang ini buat apa, anak sudah selesai sekolah dan istri sudah almarhum, (dijawab) 'banyak lah Pak buat amal fakir miskin dan gereja ada yang bocor kasih sedikit'. Jadi beramal dari sesuatu yang improper," terang Laode.
4. Dari Tuhan
Diberitakan sebelumnya, Tonny sempat memberikan jawaban ketika ditanya oleh wartawan mengenai asal muasal dari uang miliaran rupiah tersebut.
Namun Tonny tidak memberikan jawaban yang lazim.
Ia justru menanggapi pertanyaan wartawan dengan jawaban bernada kelakar.
"Itu uang dari Tuhan," kata Tonny saat ditanya Kompas.com.
Wartawan kemudian kembali bertanya terkait dugaan uang berasal dari beberapa kepala pelabuhan.
Namun, Tonny masih saja tidak serius menanggapi pertanyaan wartawan.
"Syahbandar dari langit," jawab Tonny sambil tertawa.
5. Dugaan KPK
Kini pihak KPK telah mendalami kasus tersebut untuk mengungkap asal usul uang tersebut.
KPK menduga uang tersebut terkait dengan proses perizinan atau proyek-proyek yang pernah dikerjakan di Dirjen Hubla.
Sementara uang Rp 1,174 miliar berbentuk saldo di rekening bank merupakan suap yang diterima Tonny dari Komisaris PT Adhi Guna Keruktama (PT AGK), Adiputra Kurniawan.
Suap itu terkait proyek pengerjaan pengerukan pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)