4 Fakta di Balik Aksi 299, Nomor 3 Teriakan Khilafah Menggema Bersama Bendera Raksasa
Aksi 299 digelar oleh sejumlah ormas untuk menolak keberadaan Partai Komunis Indonesia dan ajaran komunisme.
Penulis: Galih Pangestu Jati
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Sebuah aksi bertajuk 299 dilaksanakan pada Jumat (29/9/2017).
Aksi tersebut digelar oleh sejumlah ormas untuk menolak keberadaan Partai Komunis Indonesia dan ajaran komunisme.
Selain itu, aksi ini dilakukan untuk menolak Perppu Ormas.
Berkaitan dengan aksi tersebut, ternyata ada beberapa fakta di baliknya.
Jalan Gatot Subroto di Depan Kompleks MPR/DPR Dipenuhi Massa Aksi 299
Berikut ini TribunWow.com rangkum fakta-fakta di balik aksi 299 tersebut.
1. MUI menilai aksi 299 tak perlu dilakukan

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menilai aksi 299 tidak perlu dilakukan.
Menurutnya, aksi tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Ia megatakan bahwa ada cara lain yang bisa dilakukan selain demonstrasi.
Kemudian, terkait dengan PKI, ia menilai bahwa PKI tak akan bangkit karena sudah selesai puluhan tahun lalu.
Lebih lanjut ia mengatakan, PKI sudah ditetapkan sebagai organisasi terlarang.
Oleh karena itu, tak perlu ditakutkan kebangkitannya.
2. Polwan berhijab dan polisi bersorban amankan aksi
Seperti diwartakan oleh Kompas.com, dalam aksi 299, kepolisian menerjunkan 20 ribu personel dari Polri dan TNI.
Pihak kepolisian pun menggunakan pendekatan-pendekatan humanis ketika mengamankan aksi.
Kicauan Terakhir Jonru Ginting Sebelum Ditetapkan Sebagai Tersangka Ujaran Kebencian
Mereka pun tidak dibekali senjata api, tetapi hanya tongkat untuk membela diri.
Selain itu, polwan berhijab dan polisi bersorban juga turut dikerahkan.
3. Massa aksi 299 kibarkan bendera raksasa sambil serukan khilafah

Dikuetip dari Kompas.com, sekelompok peserta aksi 299 di kompleks gedung DPR/MPR bersama mengangkat bendera raksasa.
Bendera tersebut dibawa mengelilingi kumpulan peserta aksi.
Ada dua bendera yang dibawa, yakni bendera merah putih dan berndera hitam.
Sembari membawa, mereka menyerukan kata-kata khilafah.
4. Istana mengepresiasi aksi 299
Pihak Istana mengapresiasi pelaksanaan aksi 299 yang digelar di Kompleks Gedung DPR/MPR.
Hal ini dikemukakan langsung oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki.
"Aksinya berlangsung cukup bagus dan tertib ya. Terima kasih sudah berlangsung cukup baik," ujar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki di Kompleks Istana Presiden, Jumat sore, seperti dikutip dari Kompas.com.
6 Kejanggalan dalam Sidang Praperadilan Setya Novanto Menurut ICW
Menurut Teten, tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut boleh saja.
Namun, ia menyarankan agar merek mengambil jalur hukum dalam menuntut kasus tersebut. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)