Status Gunung Agung Jadi Awas, 3 Fenomena Alam Ini yang Terjadi!
Gunung Agung kembali menunjukkan peningkatan aktivitas. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status awas terhadap gunung api itu.
Penulis: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
Editor: Dhika Intan Nurrofi Atmaja
TRIBUNWOW.COM - Gunung Agung yang ada di Karangasem, Bali kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik.
Setelah sebelumnya status Gunung Agung menjadi siaga, kini naik menjadi awas.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kasbani.
"Dengan ini kami sampaikan bahwa kita meningkatkan statusnya dari siaga menjadi awas ya level 4," jelas Kasbani saat ditemui Tribun Bali di Pos Pengamatan Gunung Agung,Desa Rendang,Kabupaten Karangasem, Jumat (22/9/2017).
Usai Kabar Kera dan Ular Turun Gunung, Status Gunung Agung Naik Awas hingga Keluarkan Larangan Ini
Adapun, peningkatan status tersebut didasarkan pada pengamatan yang menunjukkan kenaikan aktivitas gunung meliputi beberapa tanda yakni:
1. Fluida naik ke permukaan
Dijelaskan Kasbani, fluida yang ada dalam perut Gunung Agung mulai naik ke permukaan.
"Radius tadinya 6 jadi 9 ,yang sektoral dari 7 menjadi 12. Mulai malam ini status awas jm 20.30 Wita, kantung magma masih tetap tapi fluida sudah naik ke permukaan," terang Kasbani.
Hal Ganjil Dirasakan Warga Saat Gunung Agung Berstatus Siaga, Tidak Seperti Biasanya
2. Rentetan gempa
Selain fluida yang terpantau mulai naik ke permukaan, tanda lain yang mengawali kemungkinan Gunung Agung meletus adalah munculnya gempa vulkanik.

Sebagaimana diketahui, gempar sudah terjadi beberapa kali saat status Gunung Agung masih siaga.
Meski begitu, dijelaskan Kasbani, pihaknya belum mengetahui kapan Gunung Agung akan meletus.
Dokter pun Dibuat Terheran-heran, Inilah 5 Fakta Keajaiban Rossi Kembali Balapan di MotoGP
"Rentetan gempa semakin intensif, tapi masih belum tau meletusnya kapan," ujarnya.
3. Peringatan untuk warga
Berkaitan dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Agung, Kepala BPBD Bali Dewa Made Indra menganjurkan warga agar menyelamatkan diri sesegera mungkin.
Warga direkomendasikan menjauhi radius 9 kilometer hingga wilayah sektoral 12 kilometer sekitar Gunung Agung.
"Rekomendasi daerah bahaya tidak boleh ada aktivitas radius 9 kilometer plus sektoral barat daya, selatan, tenggara, timur laut dan utara sejauh 12 kilometer," ucap Dewa dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip Tribun Bali.
(Tribunwow.com/Dhika Intan)