4 Fakta Jenderal Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang Diberondong Timah Panas Pasukan Tjakrabirawa!
Rumah itu jugalah yang menjadi saksi bisu peristiwa berdarah dan penembakan sang Jenderal Ahmad Yani pada 1 Oktober 1965.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNWOW.COM - Di sudut Jalan Lembang No 58 terlihat sebuah patung berdiri gagah seorang Jenderal.
Di bawah patung tersebut tampak sebuah tulisan Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal TNI Ahmad Yani.
Melansir dari Tribunnews.com, diketahui, tempat itu adalah tempat tinggal pribadi dari Jenderal Ahmad Yani beserta keluarga.
Rumah itu jugalah yang menjadi saksi bisu peristiwa berdarah dan penembakan sang Jenderal Ahmad Yani pada 1 Oktober 1965.
10 Tanda Pasangan Merasa Bosan denganmu yang Harus Diwaspadai Jika Tak Ingin Berakhir Putus
Rumah itu kini menjadi Museum di bawah naungan Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarhad).
irawan Sura Eddy Yani atau biasa dikenal Edi Yani bercerita dengan detail tentang sosok ayahnya tersebut.
Berikut tim TribunWow.com himpun fakta-fakta mengenai Jenderal Ahmad Yani ini.
Kejam! Anjing-anjing Ini Diseret Paksa di Belakang Mobil, Alasan sang Pemilik Bikin Geram!
Simak selengkapnya di sini!
1. Tentang sosok Jenderal Ahmad Yani
Melansir dari Tribunnews.com, Jenderal Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di Jenar, Purworejo, Jawa Tengah, putra dari Bapak Sarjo dan Ibu Murtini.
Beliau mengenyam pendidikan HIS di Purworejo, kelas 2 pindah ke Magelang, Bogor dan tamat tahun 1935. Berlanjut ke MULO bagian B tamat tahun 1938 lalu AMS bagian B di Jakarta dengan prestasi A.
Jenderal Ahmad Yani masuk militer Belanda (Corps Opleiding Reserve) di Dinas Topografi dan menempuh pendidikan di Malang.
3 Bintang Kenakan Busananya, Ivan Gunawan Terang-terangan Puji No 2, Cantik!
Pada zaman Jepang 1943, Ahmad Yani menempuh Heiho di Magelang sebagai Shodanco Tentara Sukarela Peta di Bogor.
Kariernya meliputi Shodanco, Chudancho, Daidancho 3 Resimen Magelang, Divisi V Purwokerto pimpinan Kolonel Sudirman.
Setelah Indonesia merdeka, karier Jenderal Ahmad Yani kian cemerlang sebagai Danyon IV Magelang, Danbrig Dip. Be 9/III Div III, dan Werkreise II/Brig 9/Kedu, Danbrig Kuda Putih 9/III Magelang, Danbrig "Q" Pragolo, Danbrig "N" Yudonegoro, dan RI XII Purwokerto.
Driver Gojek Orang Bule Ini Bikin Heboh Netizen Jemput Adek Bang, Kita ke KUA
Setelah itu ia sempat melanjutkan pendidikan di USA dan Inggris sebelum mejabat sebagai Asisten II, Deputi I, Deputi II Kasad, Men/Pangad.
2. Cerita putra Jenderal Ahmad Yani yang melihat ayahnya dijemput pasukan Tjakrabirawa
Melansir dari Tribunnews.com, Eddy Yani menceritakan bagaimana peristiwa sang ayah ditembak oleh pasukan Tjakrabirawa.
Diketahui, Eddy lah sosok yang membangunkan ayahnya bahwa ada tamu dari Tjarabirawa yang akan menjemput menuju Istana Presiden.
"Ini yang membuka pintu awalnya mbok Milah (Pembantu Rumah Jend. A. Yani). Awalnya pintu tertutup lalu mereka (pasukan Tjakrabirawa) ketok pintu, lalu dibukakan, mbok Milah bertanya 'ada apa?', 'Tolong bangunkan Pak Yani' kata pasukan Tjakrabirawa," tutur Eddy.
4 Fakta Pengusaha Banten Tewas Ditemukan Tinggal Kerangka di Aceh Utara, Pelaku Karyawannya Sendiri!
"Kebetulan saya terbangun dan tepat berada di belakang Mbok Milah. Lalu mbok Milah menyuruh saya 'Den Eddy, Tolong bangunkan bapak. Lalu saya mendekat ke pasukan Tjakrabirawa. 'Tolong dibangunkan bapak, bapak disuruh menghadap Presiden,"
"Lalu saya bangunkan bapak, pada saat saya bangunkan bapak lagi tidur menyamping. 'Pak..pak.. ada Tjakrabirawa meminta bapak untuk segera ke Istana bertemu dengan Presiden."
"Bapak sempat melontarkan kata-kata mengunakan bahasa Jawa 'Ono opo toh isuk-isuk Tjakrabirawa' gitu."
Jenderal Ahmad Yani pun keluar ke depan pintu sementara Eddy menunggu di lorong bersama Mbok Milah.
Ketahuan Minum ASI Milik Anak Majikan, Nasib Baby Sitter Ini Tak Terduga
Saat itu ayahnya terlihat sedang berdialog menghadapi bapak-bapak Tjakrabirawa sebanyak sekitar 5 orang.
''Bapak dipanggil Presiden segera', bapak hanya bilang 'nanti saya akan menghadap Pak Presiden jam 08.00', 'tidak bisa pak, sekarang juga."
"Karena kasarnya itu, 'kamu itu prajurit tahu apa?', saat itu juga dipukul sama bapak. 'Saya mau mandi dulu, kata Bapak. Terus bapak tutup pintu. Habis tutup pintu, jalan berapa langkah yang bagian belakang yang dipukul itu langung menembak bapak," cerita pria berkaca mata tersebut.
Eddy sendiri juga sebenarnya sempat tidak mau bercerita kepada banyak orang soal peristiwa berdarah tersebut.
5 fakta Istri Biarkan Suami Setubuhi Bocah Di Depan Mata, no 3 Terkuak Motif Sang Istri
3. Lokasi penembakan Jenderal Ahmad Yani
Saat masuk ke dalam museum, langsung terlihat berbagai foto semasa Jenderal Ahmda Yani masih hidup.
Tak hanya itu, ada juga foto-foto adegan dalam cuplikan "Pengkhianatan G30S/PKI" serta foto-foto peristiwa lubang buaya.
"Disini Mbok Milah, ikut serta main film itu. Dia salah satu pembantu yang ada di rumah Pak Yani saat awal pasukan Tjakrabirawa masuk kerumah," ucap pemandu museum, Apror mengawali cerita sambil menunjuk sebuah foto dilansir dari Tribunnews.com.
7 Penyanyi Era 90an yang Cantik dan Suaranya Masih Jos, Ada yang Baru Tertimpa Musibah
Setelah melihat ratusan foto yang ditempel di dinding, pengunjung akan diarahkan untuk menuju ke sebuah lorong yang ujungnya akan mengarah ke sebuah pintu.
Di pintu itulah, Jenderal Ahmad Yani diberondong 7 buah timah panas oleh pasukan Tjakrabirawa menggunakan senapan semi otomatis Thompon Tjakrabirawa buatan Amerika Serikat.
Bekas tembakan tersebut juga masih terlihat di kaca yang ada di pintu tersebut.
"Disini Jenderal Ahmad Yani diberondong tembakan. Bahkan dari 7 peluru, 5 peluru diantaranya tembus ke badan Jenderal karena jarang penebak hanya 1,5 meter," lanjut Apror menceritakan detail peristiwa.
6 Tanda Tubuh yang Ternyata Bisa Dikenali Satu Bulan Sebelum Serangan Jantung
Tak jauh dari pintu, tepatnya dibagian dalam rumah terdapat sebuah marmer yang bertuliskan ' Di sinilah gugurnya pahlawan revolusi Djenderal TNI A Yani pada tanggal 1 Oktober 1965, djam 04.35, Djakarta, 1 Djanuari 1970". Ditempat itulah, Jenderal Ahmad Yani tersungkur tertungkup usai ditembaki.
4. Kegemaran Jenderal Ahmad Yani
Dijelaskan Apror, bahwa Jenderal Ahmad Yani semasa hidupnya lebih suka panganan rebusan seperti singkong.
Bahkan, jatah berasa yang diterima Jenderal Ahmad Yani selalu dibagikan kepada warga sekitar rumah yang membutuhkan.
"Bapak (Jenderal Ahmad Yani) lebih suka berkebun makannnya beliau lebih suka pangan rebusan. Ya, sampai sekarang putra putrinya juga lebih suka makan rebus-rebusan," ujar Apror. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)