Viral! Jawaban Pengungsi Rohingya Ini Justru Bikin Geram Netizen, Ini Katanya Soal Indonesia
Berbagai bentuk aksi, mulai dari aksi damai hingga penggalangan dana dilakukan berbagai pihak demi warga Rohingya.
Penulis: Wahid Nurdin
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNWOW.COM - Konflik yang terjadi di Rohingya tak bisa dimungkiri mampu memantik rasa kepedulian yang tinggi dari masyarakat Indonesia.
Berbagai bentuk aksi, mulai dari aksi damai hingga penggalangan dana dilakukan berbagai pihak demi warga Rohingya.

Namun sebuah potongan video wawancara antara reporter televisi swasta nasional dengan seorang pengungsi Rohingya menjadi pembicaraan netizen.
Dalam video berdurasi 1 menit 3 detik itu sang reporter menanyakan harapan para pengungsi.
Pengungsi yang mengaku bernama Saleem itu awalnya menyatakan rasa senangnya karena warga Indonesia telah bersedia menampung mereka.
Coba Cek! Kamu Lahir Jam Berapa, Temukan Kepribadianmu di Sini
Namun ada sebuah pernyataan Saleem yang membuat netizen merasa geram, yakni soal kesejahteraan di Indonesia.
Menurutnya, nilai tukar uang di Indonesia terbilang kecil, dan ia menyampaikan keinginannya pergi ke Amerika karena menganggap Amerika punya kesejahteraan yang lebih baik.
Video itu awalnya diunggah di Youtube pada 14 September 2017 dan dibagikan di sejumlah media sosial lainnya hingga menjadi viral.
Namun, diduga video tersebut merupakan video lama mengingat kondisi dan lokasi saat wawancara serupa saat di Aceh.
Netizen Ikut Kesal Presiden Jokowi Disebut Pencitraan Karena Beri Bantuan untuk Rohingya
Meski begitu, komentar yang dilontarkan Saleem telah membuat sejumlah netizen geram.
Netizen menganggap mereka tak bersyukur.
Netizen pun mengungkapkan kekecewaannya dalam kolom komentar.
@ZheeOmega Mungkin ini alesan Bangladesh ga mau nampung mrk? (sad emoticon)
@FatimAurelia Bantuan yg sudah dikirim cukuplah.
Selanjutnya STOP. Mereka orang2 yg tidak bersyukur dan tidak menghargai bantuan. Buat apa di-bela2in.
@Rang_Hoki Mmg benar sik nilai tukar rupiah lebih kecil harganya drpd nilai uang myanmar. 1 kyat = 10 rupiah. makanya jangan sok bantu2 yg lbh kaya !
@DjanChoek Jangan salah kami, kami sudah tampung anda, tapi anda malah mau cari big money, mbok yo kerjo...ngungsi kok songong
@HappoyHevi Ooohh jd bgono yaa..??? Sdh dibantu/ditampung mlh melecihin...gak bersyukur. Hmmmm...pantessss aja
@niaratmadja Go head to amrik saleem! Pemerintah&rakyat Indonesia sdh berusaha membantu rohingya,tp km tdk bersyukur. Km sdh ngelunjak!
Gelombang bantuan Indonesia untuk pengungsi Rohingya berdatangan di Bandara Chittagong, Bangladesh, selama beberapa hari terakhir. Namun, rangkaian bantuan ini belum sampai ke kamp pengungsi Rohingya.
Sebagaimana dilaporkan Biro Pers Istana, dua pesawat Hercules TNI Angkatan Udara tiba di Bandara Internasional Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh, pada Jumat (15/09) sore waktu setempat.
Kedua pesawat tersebut membawa bantuan kemanusiaan berupa paket sandang, tangkir air, selimut, gula, dan 10 ton beras.
Jumlah ini akan bertambah seiring dengan kedatangan dua pesawat pada Sabtu (16/09).
Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan pesawat kelima dan keenam diberangkatkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, pada pukul 06.30 WIB dan 08.30 WIB.
Dalam keterangan sebelumnya, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bantuan-bantuan itu rencananya akan didistribusikan ke Cox's Bazar, tempat lokasi pengungsian, yang jaraknya sekitar 170 kilometer dari Chittagong.
Akan tetapi, menurut wartawan BBC di Cox's Bazar, Justin Rowlatt, truk bantuan Indonesia yang mengangkut tenda dan unit pemurni air belum muncul di kamp pengungsian Rohingya. Lembaga-lembaga bantuan menyebut bahwa bantuan itu belum juga sampai pada yang membutuhkan.
Semua badan bantuan kemanusiaan dan lembaga internasional ada di Cox's Bazar. Kepada BBC, para perwakilan lembaga tersebut berkisah bahwa mereka frustrasi dengan kurangnya koordinasi dan pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah Bangladesh.
Padahal, berdasarkan data PBB, populasi kamp mencapai 70.000 - 'jauh melampaui titik jenuh.' Jadi, semua pengungsi baru yang sekitar 400.000an orang itu terdampar di luar kamp.
Mereka amat memerlukan makanan dan obat-obatan. Namun, dengan aturan yang ada, UNHCR tidak memiliki wewenang untuk memberikan pasokan kebutuhan penting ini kepada orang-orang yang membutuhkannya. Wewenang itu ada pada pemerintah Bangladesh.

Menyalurkan bantuan
Tapi, ada pula lembaga kemanusiaan yang bisa langsung memberi bantuan. Salah satunya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengklaim telah menjangkau sekitar 50.000 pengungsi di Bangladesh.
Anca Rahadiansyah, pemimpin tim ACT Rohingya di Bangladesh, mengaku telah menyalurkan bantuan di Whaikhyang, salah satu titik pengungsian gelombang baru yang berada dekat perbatasan Myanmar.
Ketika diwawancara pada Sabtu (16/09) pagi, Anca Rahadiansyah tengah menuju Shamlapur di pesisir selatan Bangladesh yang berjarak sekitar 11 kilometer dari Whaikhyang.
"Kami menyalurkan bantuan makanan, selimut, dan tenda kepada para pengungsi. Penyaluran itu sudah dikoordinasikan sebelumnya dengan kepala daerah sehingga para pengungsi tidak berebut," ujarnya.
Menteri Luar Negeri Bangladesh AH Mahmood Ali mengatakan negaranya kesulitan menangani krisis ini.
Sebelum krisis terbaru, Bangladesh telah menampung sekitar 400.000 pengungsi Rohingya dari Myanmar selama puluhan tahun.
Dengan demikian, total pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh dengan adanya gelombang baru mencapai 700.000 orang.
Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Wawancara Pengungsi Rohingya Viral, Netizen Geram dengan Jawabannya Soal Indonesia