Penyalahgunaan Obat PCC
Ngerinya Efek Obat PCC, HN Ngaku 'Enak, Tenang Kayak Terbang' Kenyataannya Ngamuk dan Lukai Diri
Seorang pelajar merasa seperti terbang saat konsumsi obat PCC tapi kenyataannya ia harus berakhir di rumah sakit jiwa. Begini ngerinya efek obat PCC.
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM - HN (16), salah satu korban penyalahgunaan obat yang kini dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengaku, telah mengonsumsi tiga jenis obat berbeda, yakni Tramadol, Somadril, dan PCC.
Tiga jenis obat itu dicampur dan diminum secara bersamaan dengan menggunakan air putih.
“Saya gabung. Ada yang lima butir, ada yang tiga, ada yang dua, kemudian saya minum bersamaan,” tutur HN di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari, Rabu (13/9/2017).
Dikatakan, dirinya sudah dua kali mengonsumsi obat-obatan itu. Setelah meminum obat itu, HN mengaku merasa tenang dan selanjutnya hilang kesadaran.
Kisah Piala AFF U-18 2017 dan Sea Games 2017 Memiliki Kesamaan, Semoga Endingnya Berbeda!
“Enak, tenang kaya terbang. Setelah itu saya tidak sadar lagi, pas sadar, saya sudah ada di sini (RSJ),” terangnya.
HN mengatakan bahwa obat tersebut diperoleh dari rekannya yang tinggal di Jalan Segar, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.
Tiga jenis obat itu dibelinya seharga Rp 75.000.
Di bagian lengan kanan remaja putus sekolah itu terdapat luka. Pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari masih mengikat kaki dan tangannya dan terbaring di salah satu ranjang pasien.
Terungkap! Perjuangan Suami Sandra Dewi saat Temani sang Istri Liburan di Australia, Bikin Salut!
Sebab, ketika tiba di RSJ, HN sempat mengamuk dan tak canggung-canggung melukai dirinya sendiri.
Sementara di tempat yang sama, Adi Putra, salah satu orang tua korban mengaku sempat menduga anaknya kesurupan.
“Malah kita sudah sempat bawa dia ke dukun,” ungkap Adi di RSJ Kendari.
Menurutnya, sejak kemarin siang anaknya yang berinisial A (16) sudah memperlihatkan tingkah laku aneh.
Inilah 3 Pemain Timnas U-19 Indonesia Terfavorit, Nomor 1 Dijuluki Lionel Messi Indonesia
Anaknya yang masih duduk di bangku SMA itu pulang ke rumah diantar salah seorang rekannya.
“Waktu dia datang bicaranya sudah ngawur dan tidak tenang. Dia cari perlengkapan sekolahnya dan mondar-mandir terus di dalam rumah,” kata Adi.
Warga yang beralamat di BTN Kendari Permai ini kemudian membawa anaknya ke RSJ setelah dukun menyatakan bahwa buah hatinya tidak kesurupan.
“Setelah sampai di sini (RSJ) saya juga kaget, ternyata sudah banyak orang, dan keluarga korban yang lainnya keluhannya sama dengan saya,” jelas Adi.
4 Alasan Cewek Lebih Suka Cowok Feminin
Bertambah
Hingga tadi malam, jumlah korban yang telah mengonsumsi obat bertambah menjadi 50 orang. Hal itu berdasarkan pendataan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari.
Dari 50 orang itu, enam di antaranya adalah perempuan dewasa.
Sebelumnya, BNN Kendari mencatat ada 30 orang yang terdiri dari remaja dan orang dewasa menjadi korban setelah mengonsumsi obat hingga menyebabkan mereka tak sadarkan diri.
Bahkan satu orang di antaranya, siswa SD kelas 6 meninggal.
Tweet Indra J Piliang Sebelum Ditangkap Bercakaran di WA, Ujung-ujungnya Kantor Polisi
"Kami saja masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, sampai saat ini jumlahnya sudah 50 orang," ungkap Kepala BNN Kendari Murniati, Rabu (13/9/2017) malam.
Ia juga belum dapat memastikan penyebab korban penyalahgunaan obat itu harus dirawat secara bersamaan.
Sejumlah korban yang masih sadar mengatakan bahwa barang tersebut didapatkan dari sumber yang berbeda, ada dalam bentuk minuman Extra Joss, Ale-ale, bir, wiski serta tablet.
"Sekarang semua masih dirawat, gejalanya muka mereka merah, masih ada yang berhalusinasi, mencak-mencak (ngamuk), ada juga dua hari belum sadar sampai sekarang," ujarnya.
Seminggu Sebelum Tertangkap Narkoba, Indra J Piliang Posting Foto Jokowi dan Keluarkan Tweet Ini
Saat ini, pihak BNN Provinsi Sultra bersama petugas kepolisian tengah melakukan pengembangan kasus untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sebab, ada korban yang menyebutkan sejumlah nama yang diduga kuat sebagai penyalur atau pengedar dari jenis obat yang mereka konsumsi.
Untuk itu, Murniati menghimbau kepada masyarakat khususnya orangtua yang memiliki anak usia remaja dan anak-anak agar berhati-hati agar tidak menerima pemberian barang yang mencurigakan dari orang yang tak dikenal ataupun yang dikenal. (Kontributor Kompas.com Kendari/Kiki Andi Pati)
Berita ini sebelumnya telah dipublikasikan Kompas.com dengan judul: Pengakuan HN usai Konsumsi Obat yang Membuatnya Dibawa ke RSJ.