Breaking News:

Soal Ujaran Kebencian dan Saracen, Jokowi: Siapa yang Pesan, Siapa yang Bayar, Usut Tuntas!

Jokowi Angkat Bicara Terkait Ujaran Kebencian dan Saracen, Siapa yang Pesan, Siapa yang Bayar, Usut Tuntas!

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Presiden Joko Widodo menjawab sejumlah pertanyaan wartawan istana kepresidenan dalam acara berbuka bersama di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/7/2015). Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja dan diisi dengan shalat berjamaah dengan wartawan. 

TRIBUNWOW.COM - Ujaran kebencian yang saat ini gencar dilakukan dan meresahkan masyarakat membuat Presiden Joko Widodo angkat bicara.

Presiden yang akrab dipanggil Jokowi ini mengatakan bahwa ujaran kebencian adalah fenomena yang mengerikan.

Terlebih, penyebaran ujaran kebencian tersebut diorganisasir oleh kelompok tertentu untuk mendapatkan secuil keuntungan.

Gila! Harga Tiket Pertandingan Final Sepakbola Thailand vs Malaysia Naik 7 Kali Lipat

“Kalau kabarnya, menyampaikan hal-hal yang positif, menyampaikan optimisme, mengajak masyarakat untuk membangun, mengajak masyarakat untuk berbuat baik, mengajak masyarakat untuk menjaga kesantunan dan kesopanan enggak apa-apa. Mau jutaan akun juga tidak apa-apa,” kata Jokowi usai meninjau Pameran Kemajuan Pembangunan Infrastruktur Indonesia, di Lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (27/8/2017) sore, melansir dari Setkab.

Jokowi mengaku sudah memerintahkan jajaran kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ujaran kebencian.

Ia meminta kepolisian agar membongkar kasus ujaran kebencian ini sampai ke akar-akarnya.

“Bukan hanya Saracen-nya saja tapi siapa yang pesan, siapa yang bayar, harus diusut tuntas. Bukan hanya yang ada di organisasi itu, tetapi siapa yang pesan, yang penting di situ,” tegas Presiden.

Diketahui sebelumnya, kepolisian telah berhasil membongkar sindikat penyebar berita hoax.

Sindikat tersebut menamai dirinya 'Saracen'.

Jadi Juara Bintang Pantura 4, Inilah 5 Fakta Anak Didik Inul Daratista, Fitri Tamara!

Saracen ini kerap menyebarkan ujaran kebencian dan SARA.

Mereka juga gencar menyebarkan informasi hoax (palsu) melalui media sosial.

Parahnya, mereka ternyata bekerja atas dasar pesanan.

Mereka kerap banjir pesanan jika musim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tiba.

Melansir dari Kompas.com, pihak kepolisian kini telah menetapkan JAS, MFT, dan SRN sebagai tersangka dalam kasus Saracen.

Diet Ketat Demi Tubuh Ideal, Lihat Perubahan 4 Artis ini! No 3 Kaget!

Hingga saat ini diketahui jumlah akun yang tergabung dalam jaringan Grup Saracen lebih dari 800.000 akun.

Tujuan mereka menyebarkan konten tersebut adalah semata-mata karena alasan ekonomi.

Para pelaku menyiapkan proposal untuk disebar kepada pihak pemesan.

Setiap proposal ditawarkan dengan harga puluhan juta rupiah.

Hingga kini, masih didalami siapa saja yang memesan konten atau berita untuk diunggah di grup maupun situs Saracen. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
SaracenJokowiBerita Hoax
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved