SEA Games 2017
Pesona Satria Tama, Kiper Timnas U-22 yang Berlaga di SEA Games 2017
Meski Satria gagal menjaga gawang Indonesia, namun sejak lama pemilik nama Satria Tama Hardianto digadang-gadang menjadi kiper masa depan Indonesia.
Penulis: Ekarista Rahmawati Putri
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Skuad Garuda Muda telah menjalani laga terakhir melawan Malaysia di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Sabtu (26/8/2017).
Dalam laga sepakbola SEA Games 2017 Timnas Indonesia U-22 mengandalkan Satria Tama sebagai kiper.
Padahal sebelumnya Satria Tama dikabarkan menghuni bangku cadangan skuad Garuda Muda, tapi nyatanya dia diandalkan untuk mengamankan gawang Indonesia.
Sebelumnya, Satria Tama tampil gemilang saat Timnas Indonesia U-22 berhadapan dengan Vietnam di laga keempat Grup B SEA Games 2017.
Kalahkan Indonesia, Lihat Perlakuan Timnas Malaysia ke Pemain Tanah Air Bikin Sedih
Saat menit terakhir, dia berhasil menggagalkan serangan namun dia mengelami cidera.
Sehingga Satria Tama tak diturunkan oleh Luis Milla dalam laga SEA Games 2017 saat Indonesia melawan Kamboja.
Pada laga melawan Malaysia ini, Satria Tama dipercaya oleh Luis Milla untuk menjadi kiper Indonesia.
Selama babak pertama, Indonesia mampu menguasai permainan sekitar 60 persen.
Kedua tim juga sama-sama mengoleksi dua tembakan tepat ke gawang.
Tim nasional Indonesia untuk bermain imbang tanpa gol dengan Malaysia pada babak pertama semifinal SEA Games 2017.
Namun sayangnya di babak kedua, Satria Tama kebobolan satu gol dari pemain Malaysia bernomor punggung 12, Thanabalan Nadarajah (N. Thanabalan).
Tangisan Para Pemain Pecah, Timnas Malaysia Hancurkan Mimpi Timnas U-22 Indonesia di Semifinal!
Meski mengalami kekalahan namun mereka memberikan permainan terbaiknya dalam pertandingan semifinal SEA Games 2017.
Meski Satria Tama gagal menjaga gawang Indonesia, namun sejak lama pemilik nama Satria Tama Hardianto digadang-gadang menjadi kiper masa depan Indonesia.
TribunWow.com menyajikan profil kiper utama Timnas Indonesia U-22.
Foto-foto Satria Tama dihimpun dari instagram Satria Tama Hardiyanto.
1. Baru berumur 20 tahun, Satria merupakan pria kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997.
2. Siapa sangka Satria kecil sebenarnya sangat menyukai bulu tangkis.
Bahkan, saat menginjak kelas 4 sampai 6 SD, pemain kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997 itu tercatat sebagai salah satu anggota PB Satria Surabaya yang terletak di Rungkut Surabaya.
3. Kecintaan pada si kulit bundar tumbuh menjelang lulus SD saat ia mulai sering ikut teman-temannya bermain sepak bola di kampungnya.
Melihat aktivitas yang baru, sang ayah Bambang Hardianto lantas mengajak Satria ke salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya untuk membelikan baju kiper.
4. Melihat keinginan besar Satria menjadi kiper, ayahnya mendaftarkan dirinya ke SSB Indonesia Muda di Surabaya.
"Ketika kelas satu SMP aktivitas saya di PB Satria Surabaya sudah ditinggalkan. Saya mulai fokus ke sepak bola," ucap Satria dikutip dari Kompas.com.
5. Ketika lulus SMP pada 2009, Satria lantas melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 10 Surabaya.
Saat itu, kondisi SSB di Surabaya mulai lesu, ia melanjutkan pelatihan sepak bolanya di WCP di Gresik.
"Ayah saya ternyata mendapat informasi bahwa Widodo Cahyono Putro mendirikan akademi sepak bola. Lalum saya didaftarkan ke akademi sepak bola WCP di Gresik," kata Satria.
6. Ketika memulai latihan di WCP, Satria berlatih seminggu tiga kali, Senin-Rabu-Jumat.
"Saat tahun pertama latihan saya selalu diantar ayah ke Gresik. Namun, memasuki tahun kedua, saya mulai pergi sendiri dari Surabaya ke Gresik dengan menggunakan sepeda motor," ucap Satria.
7. Kemampuan Satria terus meningkat di bawah arahan pelatih M Kuswo.
8. Ia akhirnya masuk dalam skuat timnas U-17 pada 2015.
Pada 2015 kemudian Satria kembali memperkuat timnas U-19 di ajang AFF U-19 di Vietnam.
9. Di timnas, Satria langsung ditangani oleh pelatih kiper kawakan, Hermansyah.
"Sebagai mantan pemain timnas dan pernah melatih timnas tentu Hermansyah banyak memberikan ilmu kepada saya," ujarnya.
10. Selepas kembali dari ajang AFF U-19 dirinya merasa lebih berkembang dan dibuktikan saat membela Persegres di ajang TSC.
Ia mampu bersaing dengan kiper senior seperti Sandi Firmansyah dan Irpan. (TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)