Saat Merasa Khawatir Ternyata Pikiranmu Berada di Posisi yang Salah, Begini Cara Mengatasinya
Saat pikiran Anda tidak dapat berhenti memikirkan skenario demi skenario buruk yang mungkin saja terjadi dalam hidup.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM – Pernahkah Anda mengalami hal seperti ini?
Saat pikiran Anda tidak dapat berhenti memikirkan skenario demi skenario buruk yang mungkin saja terjadi dalam hidup.
Padahal, jelas sekali bahwa hampir semua kekhawatiran itu tidak ada gunanya. Apalagi jika kekhawatiran itu berlebihan hingga mengontrol hidup kita.
Bisa bahaya!
Terkuak! Fakta di Balik Perjalanan Umrah Artis-artis Bersama First Travel
Situs Lifehack.org menyebut bahwa kekhawatiran berlebihan sama halnya dengan meletakkan pikiran pada tempat yang salah, pada tempat yang tidak tepat.
Kok bisa?
1. Kekhawatiran berlebihan berarti seseorang menggunakan imajinasinya dengan cara yang salah.
Ia cenderung mengerahkan pikirannya untuk memikirkan “bagaimana jika”, “seharusnya”, alih-alih menyelesaikan masalah itu.
Pilot Ini Mengetuk Pintu Toilet yang di Dalamnya Ada Wanita, Setelah Dijawab yang Terjadi Malah. . .
2. Khawatir berlebih cenderung terjadi pada orang yang terlalu fokus pada masa depan.
Padahal jelas sekali, khawatir itu merampas kebahagiaan hari ini.
3. Khawatir berlebih membuat seseorang terus berprangsangka pada pikiran orang lain.
Ia berusaha membaca pikiran orang lain, namun gagal.
Akibatnya ia terus berprasangka, kekhawatiran makin menjadi, dan salah paham kerap terjadi.

Orang yang cenderung khawatir berlebihan berpikir bahwa dirinya bisa mengubah kebiasaan itu.
Padahal, ia hanya sibuk khawatir tanpa mengerjakan apa-apa.
Jika di antara kita ada yang terjebak pada kebiasaan ini, sebaiknya buang perilaku itu segera mungkin.
Jika terus dipelihara, dampaknya bisa merugikan.
Khawatir berlebihan bisa menyebabkan:
- Selalu merasa terancam, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun.
- Merusak konsentrasi dan cara berpikir yang jernih.
- Terlalu fokus pada masalah, bukan solusi.
- Menurunkan kualitas sistem imun.
- Menyebabkan insomnia.
Lalu bagaimana cara membuang kebiasaan itu?
- Tuliskan semua kekhawatiran kita, lalu tinjau kembali atau mengevaluiasinya.
- Fokuslah pada hal-hal eksternal ketimbang pikiran-pikiran sendiri.
- Tantang diri untuk melihat semua kekhawatiran itu dengan perspektif yang berbeda.
- Ingatlah bukan pikiran yang mengendalikan kita namun kita sendiri yang harusnya mengendalikan pikiran. (Intisari/Tika Anggreni Purba)
Berita ini telah dimuat di Intisari dengan judul: Kekhawatiran Itu Sama dengan Meletakkan Pikiran di Tempat yang Salah, Begini Cara Menghentikannya