4 Fakta Milad FPI ke-19, Amanat Tumpas LGBT hingga Bunga dari Ormas Kristen

TRIBUNWOW.COM - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab memberikan amanat kepada para anggotanya yang sedang merayakan peringatan milad ke-19 FPI.

Peringatan milad ini diselenggarakan di Stadion Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (19/8/2017).

Berikut ini fakta-fakta yang terjadi dalam milad FPI tersebut.

1. Merawat kebhinekaan dalam bingkai NKRI bersyariah

Dalam meneyelenggarakan miladnya kali ini, FPI mengambil tema "Merawat Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI Bersyariah".

Acara tersebut digelar sejak pukul 03.00 WIB dini hari.

Putus Sekolah dan Bekerja demi Pengobatan Ayahnya, Remaja Ini Malah Tewas! Penyebabnya Sepele!

Acara Milad dimulai dengan menggelar salat tahajud dan salat subuh berjamaah.

Usai salat, acara dilanjutkan dengan menggelar doa bersama untuk negeri.

Setelah itu, mereka menampilkan berbagai pertunjukkan seperti, pentas seni Islami, parade laskar, ceramah, dan acara lain.

2. Amanat Rizieq

Melansir dari Tribunnews.com, dalam perayaan milad tersebut, Rizieq menyampaikan amanat kepada para anggotanya.

Sebelumnya, ia juga berterima kasih kepada para anggota yang berkenan hadir.

"Saya dari kota suci Mekkah selaku pendiri dan imam besar FPI mengucapkan terima kasih atas kehadiran saudara-saudara yang saya cintai," ujar Rizieq membuka amanatnya.

Rizieq juga menyitir surat Al Araf ayat 96 yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti, "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya".

"Akan tetapi, mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah. Sayang sejuta sayang, Allah sudah menjanjikan keberkahan tapi betapa banyak penduduk negeri yang mendustakan ayat Allah, agama Allah, dan apa yg terjadi? Allah nyatakan maka kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka," tambah Rizieq.

3. Tumpas LGBT

Rizieq juga menyampaikan kepada para anggotanya untuk melenyapkan LGBT, prostitusi, miras dan perjudian dari Indonesia.

Ia juga mengimbau kepada Polri dan TNI untuk menjadi pelindung.

"TNI dan polri harus jadi pelindung bangsa dan negara. Prostitusi dan LGBT harus lenyap dan tiada. Khamr dan judi harus dibasmi dan musnah," ujar Rizieq.

Biadab! Pria Ini Tepergok Lakukan Hal Tak Senonoh terhadap Keponakannya yang Masih Bocah!

Ia meminta kepada para anggota FPI untuk patuh terhadap ulama dan pemimpin.

Rizieq juga meminta segenap umat untuk bersatu untuk membangun negara.

"Untuk menuju Indonesia berkah kita tidak bisa bekerja sendiri, tapi harus kerjasama secara sinergis dan harmonis antara ulama, pejabat, rakyat, TNI dan polri, pemodal dan pekerja, si kaya dan si miskin, semuanya wajib bekerjasama bahu membahu, gotong royong membangun negara," tegas Rizieq.

4. Bunga dari pimpinan ormas Kristen

Dalam acara milad tersebut, hadir pula Ketua Badan Musyawarah Kristen Indonesia, Agus.

Dalam kesempatan tersebut Agus datang membawa satu buket bunga mawar kepada FPI.

Hadiah tersebut kemudian diterima oleh Ketua FPI, Sobri Lubis.

Kehadiran Agus dalam kesempatan tersebut bertujuan untuk memupuk rasa toleransi umat beragama di Indonesia.

"Kami datang kemari bahwa sebenarnya kerukunan antar umat beragama ini harus ditingkatkan sebuah kualitas yang ada di Indonesia," ujar Agus, dikutip dari Tribunnews.com.

Diiming-imingi Permen, Bocah Perempuan 4 Tahun Diperkosa Kakak Tirinya yang Berusia 12 Tahun

Ia juga berpesan untuk saling menjaga rasa persaudaraan antarumat beragama.

"Agar jarak di Indonesia tidak diisi dengan kepentingan umat beragama dengan umat FPI bersaudara. Mari kita tingkatkan kualitas perjuangan,' ujarnya.

5. Dihadiri oleh Forum Kerukunan Umat Beragama

Tak hanya Agus dari Badan Musyawarah Kristen Indonesia. Beberapa tokoh penggiat kerukunan umat beragama juga hadir dalam acara milad tersebut.

Tampak hadir pula dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) perwakilan dari Katolik, Budi Pratikno, Kepala Muslim Tionghoa Indonesia (Musti), Jusuf Hamka serta Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) DKI Jakarta, Pendeta S Supit. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)