Breaking News:

Inilah Mitos Monster Laut yang Dipercaya Masyarakat Jepang Memberi Tanda Akan Datangnya Gempa

Keesokan harinya, gempa berskala 6,6, melanda Luzon di Filipina, setelah ditemukan makhluk sepanjang 12 kaki dan 14 kaki terdampar di pantai.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
Jane Araneta/Facebook
Dua oarfish raksasa terdampar di salah satu pantai Filipina, 8 Agustus 2017 lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Salah satu monster laut, oarfish memiliki mitos yang mengundang banyak perhatian ilmuwan.

Melansir dari Kompas.com, ikan yang berbentuk panjang seperti ular terbang ini kabarnya kerap datang membawa kabar adanya bencana.

Seperti halnya yang terjadi pada 8 Agustrus silam, dua ekor oarfish sepanjang 12 kaki dan 14 kaki terdampar di salah satu pantai di Filipina.

Keesokan harinya, gempa berskala 6,6, melanda Luzon di Filipina.

Hadiri HUT RI di Pulau Sebatik, Rombongan Kementerian Desa Malah Terdampar

Namun bencana ini susah dicari keterkaitannya dengan penemuan oarfish yang terdampar.

Pasalnya lokasi pantai tempat ditemukannya oarfish cukup jauh dengan lokasi gempa, yakni sekitar 800 mil.

Oarfish diperkirakan hidup di kedalaman sekitar 3.300 kaki.

Untuk itu, para peneliti dan ilmuwan terus meneliti penyebab ikan perairan dalam itu bisa terdampar di pantai.

Di Jepang, mitos mengenai oarfish sebagai ikan pembawa kabar bencana merupakan hal yang tak asing lagi.

Sejak dahulu, negeri sakura itu percaya bahwa oarfish dapat membawa pesan akan datangnya gempa bumi.

Hal ini dibuktikan dengan terdamparnya 20 oarfish di pantai sebelum terjadinya gempa dahsyat di Tohoku, Jepang tahun 2011 lalu.

Super Beda! Artis ini Kecilnya Imut Banget, Kini Penampilannya Bikin Pangling!

Kejadian tersebut membuat para peneliti dan ilmuwan menyimpulkan bahwa oarfish adalah ikan perairan dalam yang sangat peka dengan gangguan aktif, seperti perubahan kimia yang terjadi di perairan samudera saat terjadi gempa.

Guru dan Siswa SD di Samarinda Upacara HUT RI di Tengah Banjir, Kaki Terendam hingga Betis!

Namun ada pula sebagian peneliti dan ilmuwan yang berpendapat bahwa oarfish tidak dapat merasakan tanda-tanda adanya gempa tersebut karena ikan itu tidak tinggal di dekat garis patahan.

"Ada lebih banyak gempa bumi dan tidak ada oarfish yang muncul setiap saat," ujar Prosanta Chakrabarty, ahli kejiwaan dari Louisiana State University.

"Mereka datang saat tidak ada gempa, jadi mengapa menghubungkan keduanya?" tambah Chakrabarty.

Terlepas dari semua itu, para peneliti tetap mempelajari lebih lanjut mengenai oarfish ini.

Ikan ini selalu dalam kondisi sekarat ketika terdampar. Hal itu menjadi teka-teki tersendiri bagi para peneliti dan ilmuwan untuk mencari tahu penyebab mereka terdampar dan mati. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
FilipinaJepangOarfish
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved