Hidup Sederhana, Marbot Masjid Jujur saat Jual Bensin Eceran! Alasannya Bikin Mengharukan!
Kejujuran pedagang bensin eceran ini patut diacungi jempol. Lapak bensin ecerannya itu berada di depan teras rumahnya.
Editor: Galih Pangestu Jati
TRIBUNWOW.COM - Kejujuran pedagang bensin eceran ini patut diacungi jempol.
Sejak empat bulan lalu, pria yang awalnya bekerja sebagai marbot masjid itu membuka sebuah usaha bensin eceran.
Berawal dari 13 botol bensin eceran, kini Rohili warga Kampung Situpete, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat kini sudah bisa membeli 35 liter bensin.
Berkat kejujurannya itu banyak pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Cimanggu Wates membeli bensin eceran di lapak sederhana milik Rohili.
Lapak bensin ecerannya itu berada di depan teras rumahnya.
Rumahnya juga terlihat sangat sederhana dengan tembok yang masih belum diplester dan dicat.
Seperti halnya Samsuri, pengendara motor yang beberapa kali membeli bensin di Rohili.
Astaga! Seorang Kakek Dimakamkan, Tiba-Tiba Ada Hal Mengerikan Muncul di Liang Lahatnya!
"Kalau disini pertamax Rp 10 ribu itu isinya penuh satu botol, kalau di yang lain kadang kurang gak sampai penuh, ya walaupun sedikit tapi kan kita senang kalau beli di yang penuh literannya," ujar Samsuri.
Rohili mengatakan bahwa dirinya tidak ingin mengurangi literan bensin.
Hal itu terbukti dari jejeran botol bekas minuman bersoda ukuran 1 liter yang terisi penuh.
Karena menurutnya sedikit saja mengurangi literan akan merugikan dan membuat kecewa pembeli.
"Kalau saya kurangi literan itu takut dosa, buat orang kecewa, sama aja nipu, kan di tulisan di botolnya aja sudah jelas satu liter, ya berarti penuh satu botol," katanya.

Ia pun mengakui bahwa sejak membuka lapak bensin eceran banyak pengendara motor yang memilih membeli bensin dari lapak dagangannya.
Setiap hari Rohili membeli bensin menggunakan sepeda yang jarak tempuhnya memakan waktu 45 menit.
"Saya enggak punya motor, kalau belanja bensin ya pakai sepeda dikasih papan di depannya, terus jerikennya di taruh di depan," ujar bapak dari enam anak ini.
Meski sudah tidak menjadi marbot masjid di sela-sela kesibukannya berdagang bensin eceran Rohili masih menjadi muazin di masjid.
"Insya Allah selama masih bisa ya saya lakukan, kadang saya masih suka azan dan jadi imam kalau marbot yang sekarang lagi tidak ada dan ustaz yang imam tidak ada," katanya.
Meski berprofesi sebagai pedagang bensin eceran, semangat dan cita-cita Rohili patut ditiru.
Perilaku Sopir Ini Bikin Geram, Seret Anjing yang Terikat di Mobil dan Bilang Tak Sadar
Karena dari enam orang anaknya empat orang di antaranya masih melanjutkan sekolah.
Sementara itu, dua anak lainnya masih berusia lima tahun.
Bukan hanya itu Ia pun memiliki keinginan untuk menginjakan kaki di tanah suci.
Meski hal tersebut dirasa masih sangat jauh, dirinya tetap yakin selalu ada jalan jika mau ada usaha.
"Kalau anak sekolah karena menurut saya pendidikan itu wajib, dan lagi karena pendidikan itu penting untuk masa depan, kalau megenai cita-cita untuk naik gaji itu mah masih jauh, tapi kita tetap harus usaha dan rajin serta yakin dan pasrah pada ketentuan Allah," katanya. (Tribun Bogor/Lingga Arvian Nugroho)
Berita ini telah diterbitkan Tribun bogor dengan judul "Jual Bensin Eceran, Marbot Masjid Ini Tak Pernah Kurangi Literan, Rohili : Saya Takut Dosa"