Ini Alasan Fahri Hamzah Sebut Apartemen untuk Anggota DPR RI adalah Hal yang Mulia
Di depan awak media Fahri Hamzah menyebut pembangunan apartemen untuk anggota DPR merupakan hal mulia, berikut paparan lengkapnya.
Penulis: Rimawan Prasetiyo
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM, JAKARTA - Di depan awak media Fahri Hamzah menyebut pembangunan apartemen untuk anggota DPR merupakan hal mulia, berikut paparan lengkapnya, Selasa (15/8/2017).
Seperti dikutip dari tayangan di website Kompas TV, Minggu (13/8/2017), Fahri Hamzah menjelaskan di depan jurnalis tentang wacana pembangunan apartemen untuk anggota DPR RI.
Dalam wawancara doorstop tersebut Fahri menyebut di antara beberapa penjelasannya, pembangunan apartemen untuk anggota DPR adalah hal yang mulia.
Berikut penjelasan lengkap Fahri Hamzah sesuai dengan transkrip video wawancara dari Kompas TV.
Setelah Sukses Membintangi Jodha Akbar, Ratu Jodha Menghilang, Begini Kabar Terbarunya!
"Apartemen tu jangan salah, itu tanah milik Sekneg telah diserahkan ke Grup Lippo tadinya mau bikin mall kita menentang jangan dong mall."
"Kalau mau bikin apartemen, supaya anggota DPR punya kesempatan, nanti kita relokasi tinggalnya deket sini aja, gitu lho. Kan pandangannya gitu kan mulia itu dan itu bukan uang negara dan itu sudah jalan."

"Kan semua ni Plaza Senayan, Hotel Mulia ini semua kan swasta yang bangun nah itu dibangun swasta itu boleh dibangun dengan koperasi karyawan DPR."
"Nanti kemudian anggota DPR tidak tinggal jauh mencar-mencar di tempat yang macet.
Suaminya Kepergok Mesra dengan Wanita Lain, Nafa Urbach Ungkap Bahwa Itu Temannya Sendiri!
"Ya dalam sekian tahun ke depan kan Jakarta masih diprediksi macet karena infrastruktur apa namanya public transportation nya belum memadai."
"Nah karena itu perlulah diintegrasikan, ini yang disebut integrasi kawasan."
"Parlemen di mana-mana begitu, orangnya itu parlemen tu seperti kota tersendiri karena itu cabang kekuasaan yang independen."
Demikian transkrip lengkap pernyataan Fahri Hamzah di hadapan awak media.
Ada dua poin utama terkait pernyataan Fahri Hamzah yang jadi perhatian publik.
Pertama tentang pendapatnya kalau apartemen yang dibangun untuk anggota DPR RI adalah hal yang mulia.
Kedua pembangunan apartemen tersebut menurutnya dibangun oleh swasta.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan informasi resmi sebelumnya.
Potret Sosok Pengganti dr Ryan Thamrin di dr Oz Indonesia, Nomor 6 Bikin Cewek Pengin Dihalalin!
Masih dikutip dari Kompas TV, DPR RI telah mengajukan kenaikan atas rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja.
Anggaran yang diajukan di tahun 2018 capai angka Rp 7,2 triliun.
Rancangan kenaikan hingga mencapai angka Rp 7,2 triliun disepakati anggota dewan tanggal 6 April 2017.

Akhirnya pemerintah menyetujui kenaikan pagu anggaran dari tahun 2017 sebesar Rp 4,3 triliun kini menjadi Rp 5,7 triliun di tahun 2018.
Viral di Medsos, Rekaman CCTV ini Ungkap Modus Petugas Kebersihan Intip Wanita di Toilet Restoran!
Pembangunan apartemen sendiri direncanakan menghabiskan dana sekitar Rp 500 miliar.
Apartemen adalah rencana jangka panjang
Sementara itu Sekretaris Jenderal DPR RI Achmad Djuned yang diwawancarai Kompas.com menyatakan kalau penataan kawasan DPR merupakan prioritas, satu di antaranya pembangunan gedung baru DPR.
Saat ditanya tentang rencana pembangunan apartemen, ia tak membantah tapi mengaku hal ini belum dibicarakan lantaran apartemen merupakan rencana pembangunan jangka panjang.
Viral di Medsos, Rekaman CCTV ini Ungkap Modus Petugas Kebersihan Intip Wanita di Toilet Restoran!
"Kami enggak bicara apartemen. Belum. Itu memang kami rencana jangka panjang," katanya.
"Tergantung. Tergantung nanti," imbuhnya.
Pada proyek penataan kawasan parlemen meliputi gedung baru untuk ruangan anggota DPR, apartemen untuk tempat tinggal anggota DPR dan Alun-alun Demokrasi bagi warga yang melakukan unjuk rasa.
Banyak yang menentang
Rencana anggota DPR untuk membangun apartemen mendapat tentangan sejumlah pihak.
Nggak Nyangka! Tampil Glamor di TV, Penampilan Soimah Saat Lomba Agustusan Bikin Kaget!
Lucius Karus Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) yang ditemui Kompas.com menolak pagu anggaran DPR RI sebesar Rp 5,7 triliun.
Apqalagi satu di antaranya untuk membangun gedung parlemen baru hingga apartemen bagi wakil rakyat.
"Usulan DPR saat ini penting untuk ditolak. Pembangunan apartemen lucu alasannya. Itu semakin memperlihatkan DPR begitu manja, mengeluhkan kemacetan membuat mereka telat tidak hadir sidang," kata Lucius di Jakarta, Senin (14/8/2017).
Menurutnya kemacetan adalah hal yang sudah biasa ditemui dan ia menilai anggota dewas bisa menyiasati persoalan tersebut.
Wajib Diperhatikan Buat Pengantin Baru, Siapkan Ini untuk Malam Pertama
Aktivis lainnya, Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam juga memiliki pemikiran yang senada.
Ia bahkan menilai rencana membangun apartemen merupakan hal yang tak masuk akal.
"Itu tidak masuk akal, karena DPR suka telat. Jangan-jangan mereka memang tidak tinggal di perumahan DPR yang di Kalibata? Tapi di tempat lain, atau memang sengaja telat datang ke sidang?," jelasnya.
Kalau macet coba naik KRL
Bukan hanya banyak tentangan, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti malah memberikan nasihat.
Wajib Diperhatikan Buat Pengantin Baru, Siapkan Ini untuk Malam Pertama
Dilansir dari Kompas.com, Ray meminta anggota DPR RI mencontoh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii).
Buya dikenal sosok yang sederhana bahkan ia memilih naik KRL menuju Istana Bogor dibandingkan naik kendaraan pribadi.

"Jadi ada bagusnya kita dorong mereka (anggota DPR) pakai transportasi publik. Contoh Buya dong anggota DPR," kata Ray di Jakarta, Senin.
"Kalau macet, apa susahnya anggota DPR naik KRL. Sudah nyaman, sudah oke kok. Dari perumahan DPR ke Stasiun Kalibata jalan kaki saja. Jadi DPR ramai-ramai lah gunakan fasilitas umum, contoh bagi masyarakat," imbuhnya.
Wajah Asli Wanita Indonesia yang Mirip Barbie, Hingga Alat Kontrasepsi Zaman Dulu
Ray menilai apa yang direncanakan anggota DPR RI sangat ironis, anggota DPR sering mengkritik para pengembang yang membangun apartemen.
Namun kini justru ingin membangun apartemen dekat parlemen.
"Para pengembang bangun apartemen, apartemen mereka kritik. Tapi mereka sekarang malah mau bangun apartemen," tegasnya.
Keinginan anggota DPR RI untuk memiliki apartemen banyak yang menentang.
Bagaimana dengan Anda? Apakah mendukung pembangunan apartemen untuk anggota DPR RI? Beri pendapat di kolom komentar ya. (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)