Breaking News:

Diperlakukan Seperti Pembantu, Wanita Ini Bagai Disambar Petir Mengetahui Surat Wasiat Mertuanya

Ketika seseorang telah memutuskan untuk menikah maka keluarga pasangan juga bagian dalam hidupnya.

Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
chinesnews
Wanita merawat mertuanya 

TRIBUNWOW.COM - Ketika seseorang telah memutuskan untuk menikah maka keluarga pasangan juga bagian dalam hidupnya.

Orangtua dan saudara pasanganmu adalah keuarga kamu juga.

Oleh karena itu sudah sepatutnya kamu menghormati mereka seperti keluarga sendiri.

Namun apa jadinya jika seorang keluarga pasangan justru tidak menghargai kamu seperti yang terjadi pada pasutri baru ini.

10 Hal yang Biasa Kita Lakukan Ini Ternyata llegal di Korea Utara, No 8 Nggak Habis Pikir

Alih-alih mendapat layaknya keluraga, wanita ini malah mendapat perlakuan tidak mengenakan dari kakak iparnya ketika tinggal bersama di rumah sang mertua.

Melansir dari Sriwijaya Post, berikut kisah wanita tersebut:

Setelah menikah aku dan suami tinggal bersama dengan ayah mertua dan kakak iparku.

Mengejutkan! Seorang Pemuka Agama Minta Istrinya Gugurkan Kandungan dan Talak Lewat SMS!

Lain denganku yang hanya seorang gadis desa, kakak ipar berasal dari keluarga berada.

Meskipun sudah lebih dulu tinggal disana, namun kakak ipar tak pernah menyentuh pekerjaan rumah sedikitpun.

Sehari-hari ia memerintahku untuk melakukan ini dan itu seperti nyonya besar yang hanya modal mulut saja.

Meskipun merasa diperlakukan seperti seorang pembantu, namun aku tetap bersabar dan menahan diri demi menjaga keharmonisan keluarga.

Suatu kali ibuku datang dari desa untuk mengunjungiku.

Baru saja ibu menginjakkan kaki ke rumah, kakak ipar tak segan-segan menutup hidung dan berkata,"

Aduh! Bau banget sih!! Dia gak nginep disini kan?

Sering Diremehkan, Perempuan Pembantu Rumah Tangga Ini Ibu Pahlawan

Dua hari lagi mamaku mau dateng juga, aku gak mau kamar tamu kotor dan bau!" Aku marah besar mendengar dia menghina ibu.

Ketika aku hendak mendekat dan menamparnya, ibu langsung mencegah dan mencengkram tanganku erat. Akhirnya aku membawa ibu untuk tinggal di hotel terdekat.

Sesampainya di hotel ibu berkata,"Anak bodoh, tak perlu marah seperti itu.

Ibu yang salah tidak membersihkan diri dengan baik.

Tak baik jika hubunganmu dan kakak ipar retak hanya karena masalah sepele seperti ini." Aku merasa sangat tak berdaya, yang bisa kulakukan hanya memeluk ibu erat-erat sambil memangis…

mertua
mertua (Istimewa)

Beberapa tahun kemudian ayah mertuaku terserang struk yang membuatnya lumpuh total.

Setiap hari aku memberinya makan, membersihkan dan memijat badannya serta menemaninya ngobrol.

Suatu ketika aku pulang ke desa mengunjungi ibu selama dua hari.

Ketika aku kembali, kamar ayah mertua sudah bau busuk, ranjangnya penuh dengan kotoran.

Setelah selesai membersihkan ayah mertua, aku segera menghampiri kakak ipar.

Dengan suara tinggi aku berkata, Kakak sungguh keterlaluan!

Kakak sampai hati membiarkan ayah seperti itu?!

Tak kusangka kakak iparku malah balik teriak,"Heh cewek endahan! Aku bukan kamu!

Aku gak bakal nyentuh hal menjijikkan kaya gitu!" Aku tak habis pikir, segitu teganya kakak ipar, ia sampai hati membiarkan ayah mertua seperti itu!

Setelah 10 tahun berlalu, ayah mertua akhirnya menutup mata dengan tenang.

Di hari pemakaman, seorang pengacara datang untuk mengumumkan surat wasiat dari ayah.

Aku seakan disambar petir ketika mendengar isi surat wasiat tersebut!

Bagaimana tidak, ayah mertua mewariskan rumah dan seluruh harta miliknya untuk kakak ipar dan istrinya!

Ia bahkan tak menyebut namaku dan suamiku sama sekali di dalam surat wasiatnya!

Aku menjaga ayah mertua dengan tulus, tapi jujur saja, sulit bagiku untuk menerima kenyataan bahwa ayah mertua mewariskan seluruh hartanya kepada kakak ipar dan istri yang tak pernah peduli terhadapnya.

Sempat terbersit dalam benakku, mungkin saja kakak ipar mengubah isi surat wasiat itu diam-diam.

Namun suamiku melarang untuk melakukan penyelidikan.

"Sudahlah, kita tidak kekurangan uang juga. Jika memang kita ditakdirkan memiliki harta itu, kita pasti akan tetap mendapatkannya suatu hari. Tuhan punya cara yang ajaib untuk memberikan rejeki itu pada kita. Jika benar kakak berbuat curang, aku yakin, cepat atau lambat, ia akan menanggung akibatnya sendiri."

Jika dipikir-pikir, perkataan suamiku memang ada benarnya.

Meskipun berat, akhirnya aku memutuskan untuk mengikhlaskan saja. Kebahagiaan tidak ditentukan oleh seberapa banyak harta yang kita punya bukan.  (Sriwijaya Post/Candra Okta Della)

Sumber: Sriwijaya Post
Tags:
KeluargaTribunWow.comMertua
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved