Breaking News:

3 Penyebab 'Besar' Bangkrutnya Pabrik Jamu Legendaris Nyonya Meneer

Apa sebenarnya penyebab besar dari kebangkrutan pabrik yang mampu bertahan hampir 100 tahun, tepatnya sekitar 98 tahun.

Penulis: Tinwarotul Fatonah
Editor: Tinwarotul Fatonah
Kolase TribunWow
Produk Nyonya Meneer 

TRIBUNWOW.COM - Kabar sedih bagi penikmat pruduk-produk dari pabrik jamu legendaris Nyonya Meneer.

Pabrik yang sudah berdiri sejak tahun 1919 kini dinyatakan bangkrut.

Hal ini disampaikan oleh Pengadilan Negeri Semarang pada 3 Agustus 2017, bahwa PT Nyonya Meneer dinyatakan pailit.

Pertanyaannya, apa sebenarnya penyebab besar dari kebangkrutan pabrik yang mampu bertahan hampir 100 tahun, tepatnya sekitar 98 tahun.

Fakta atau Mitos! Pakai Bra Berkawat Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Ini Jawabannya!

Berikut ini TribunWow.com rangkum dua penyebab besar yang membuat pabrik penuh kenangan masa kecil bagi generasi 90an ke bawah, harus gulung tikar.

1. Terjerat hutang miliaran rupiah

Perusahaan Nyonya Meneer ternyata memiliki hutang hingga Rp7,4 miliar.

Fakta lain yang terungkap perusahaan jamu legendaris ini tak mampu membayar kewajibannya sesuai perjanjian.

Anggota majelis hakim PN Niaga Semarang, Wismonoto, mengatakan, pihak penggugat mengajukan gugatan karena tidak puas atas proses pembayaran hutang sebagaimana diatur dalam perjanjian damai.

Dalam waktu yang ditentukan, perusahaan dinilai tidak menunaikan kewajibanya.

Atas dasar itu, kreditur meminta agar perusahaan dipailitkan.

“Dalam waktu sekian tahun, dalam rentang waktu itu dinilai tidak signifikan. Perjanjian (damai) itu dibatalkan dalam persidangan,” jelasnya Kamis (3/8/2017), dikutip dari Kompas.com.

Setelah keputusan tersebut, PT Nyonya Meneer akan diserahkan kepada tim pengurus dan kurator untuk proses tahap selanjutnya.

Seluruh aset prusahaan juga akan segera dilelang untuk melunasi utang pada para kurator.

"Kalau dinyatakan pailit, semua aset Nyonya Meneer harus dikelola oleh semacam kurator. Nanti kreditur mana yang diutangi, diambil alih oleh kurator lalu dilelang, hasil lelang berupa uang dibayarkan ke kreditur sesuai porsinya," imbuhnya.

Sementara itu pihak kuasa hukum dari PT Nyonya Mener belum menentukan sikap atas putusan tersebut.

Ajak Keluarganya Pindah Suriah Karena Tergiur Janji ISIS, Begini Nasib Kelam yang Dialaminya!

2. Tidak mampunya bersaing dalam berbisnis di era digital

Nyonya Meneer
Nyonya Meneer (IST)

Seorang ekonom senior Indef, Didik J Rachbini menilai keterpurukan PT Nyonya Meneer terjadi karena tidak bisa bersaing di era digital.

Menurut Didik, ‎penjualan ritel pada saat ini memang mengalami penurunan dan berubah secara cepat, sehingga dapat mematikan industri-industri yang tidak bisa beradaptasi perkembangan.

‎"Pemerintah harus perbaiki ekonomi, ditingkatkan pertumbuhan industrinya, karena ini berubah dengan cepat, mungkin saja ratusan perusahaan bisa hilang nanti," tuturnya, dikutip dari Tribunnews.com.

Tampil Beda! Begini Gaya Derby Romero yang Makin Macho, Sumpah Bikin Pangling

3. Masalah manajemen hingga tak bisa mengikuti pasar

Pendapat lain muncul dari Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro.

Bambang menilai PT Nyonya Meneer tidak bisa mengikuti keinginan pasar makanya gulung tikar karena dalam dunia bisnis itu yang bisanya terjadi.

"Soal jamu, kita lihat ada merek lain yang saya sebut bisa melakukan adjustment dengan baik, keuntungan dan omzet pun meningkat," ujar Bambang, Jumat (4/8/2017), dikutip dari Tribunnews.com.

Ia tidak ingin menjustifikasi adanya masalah manajemen Nyonya Meneer, namun hal ini bisa saja terjadi pada perusahaan lama.

Fenomena seperti ini juga terjadi di negara lain seperti Amerika Serikat.

Hal ini terjadi karena tidak mampu berinovasi. (TribunWow.com/Tinwarotul Fatonah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
PT Nyonya MeneerJamuTribunWow.comPengadilan Negeri Semarang
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved