Breaking News:

7 Fakta Soal Rencana Pertemuan SBY dan Prabowo, Pembahasan Ekonomi hingga Tanggapan Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Galih Pangestu Jati
Rusman/presidenri.go.id
Susilo Bambang Yudhoyono, capres Prabowo Subianto dan capres Joko Widodo pada acara buka bersama pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7) petang. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pertemuan tersebut akan berlangsung di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Kamis (27/7/2017) malam nanti.

Saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengungkapkan jika pertemuan tersebut akan dimulai pukul 20.30 WIB.

"Ya jam 20.30 WIB di Cikeas malam ini," kata Hinca, Kamis (27/7/2017).

Pertemuan kedua pimpinan partai ini tentunya menjadi magnet tersendiri dalam kancah perpolitikan Indonesia.

Banyak pihak-pihak yang menduga-duga mengenai isi dari pembahasan dalam pertemuan keduanya.

Apa sebenarnya yang akan mereka berdua bicarakan?

Dihimpun oleh TribunWow.com, berikut ini tanggapan-tanggapan yang muncul terkait pertemuan Prabowo dan SBY ini.

1. Pertemuan berlangsung tertutup

Dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada Kompas.com, pertemuan kedua mantan prajurit negera ini akan berlangsung tertutup.

"Malam ini pertemuan tertutup antara Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan Ketua Umum Gerindra akan dilaksanakan di Cikeas," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari, melalui pesan tertulis, Kamis siang.

Pertemuan ini merupakan respons dari SBY atas permintaan Prabowo.

Nekat Kendarai Motor, Wanita Hamil Ini Tabrak Anak Kecil hingga Terlindas, Videonya Ngeri!

Prabowo menyampaikan keinginannya untuk bertemu SBY setelah DPR mengesahkan RUU Pemilu, pekan lalu.

2. Bahas UU Pemilu

Kepada Kompas.com, Imelda mengungkapkan jika pertemuan Prabowo dan SBY nantinya akan membahas mengenai UU Pemilu.

"Salah satu pembahasan tentu terkait dengan UU Pemilu tersebut seperti yang disampaikan sebelumnya oleh pihak Gerindra. Di luar urusan itu, silaturahim kedua tokoh bangsa ini diharapkan membawa angin segar dan memberi kontribusi yang positif dan konstruktif bagi negeri tercinta," ujar Imelda.

Diketahui sebelumnya, DPR RI telah mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilu untuk menjadi undang-undang setelah melalui mekanisme yang panjang dalam rapat paripurna, Kamis (20/7/2017) hingga Jumat (21/7/2017) dini hari.

Keputusan diambil setelah empat fraksi yang memilih RUU Pemilu dengan opsi B, yaitu presidential threshold 0 persen, melakukan aksi walk out.

Merokok dalam Kelas Saat Ada Guru, Siswa SMA di Jakarta Dapat Hukuman Ini

Dengan demikian, DPR melakukan aklamasi untuk memilih opsi A, yaitu presidential threshold sebesar 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara nasional, karena peserta rapat paripurna yang bertahan berasal dari enam fraksi yang menyetujui opsi A.

3. Tak sekadar silaturrahim

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan jika pertemuan Prabowo dan SBY tak hanya sekadar silaturahmi.

Keduanya juga tak hanya akan membahas soal percaturan politik.

Riza mengungkapkan jika kedua tokoh tersebut juga akan membahas perihal ekonomi bangsa.

"Tentu banyak yang dibicarakan. Namanya silaturahmi. Yang dibicarakan politik kita saat ini dan ke depan. Ekonomi kita saat ini dan ke depan," kata Riza saat ditemui Kompas.com di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/7/2017).

Menurut Riza, pertemuan antara kedua tokoh itu sangat penting mengingat kondisi bangsa yang saat ini masih banyak tredapat permasalahan.

"Kami berharap pertemuan kedua tokoh ini tidak hanya silaturahmi, tetapi juga memberikan kontribusi, mengurai masalah bangsa-negara yang ada," ucap Riza.

Pria Lompat dari Jalan Layang Pasupati Tinggalkan Surat, Lebih Tenang di Alam Sana!

Riza mengatakan, pertemuan Prabowo dan SBY ini lumrah adanya.

Bahkan kedepannya mungkin ada pertemuan antara Prabowo dengan tokoh-tokoh lain.

"Pak Prabowo mungkin juga akan bertemu dengan pimpinan partai lain. Dengan PDI-P dimungkinkan sekali. Lalu Golkar, Nasdem. Gerindra tidak pernah membatasi pertemuan tokoh-tokoh antar partai," ucapnya.

4. Bahas Pemilu 2019

Telah diberitakan di Kompas.com sebelumnya, jika pertemuan keduanya berkemungkinan besar akan membahas mengenai Pemilu 2019 nanti.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani saat ditemui Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7/2017).

"Pak Prabowo dengan Pak SBY masih terus mencocokkan waktu karena ketum kan memiliki agenda-agenda yang sangat padat. Insya Allah dalam waktu dekat ini beliau akan ketemu pada waktu yang cocok," kata Ahmad Muzani.

Muzani mengungkapkan jika pertemuan keduanya sangatlah penting untuk dilakukan.

"Sehingga kalau pemimpinnya sering bertemu, membicarakan persoalan-persoalan bangsa maka perbedaan-perbedaan pandangan bisa lebih cepat diselesaikan," ucap Anggota Komisi I DPR itu.

Muzani menambahkan, meski pilpres baru akan berlangsung pada 2019, namun berdasarkan rancangan agenda Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada September 2018 sudah harus diumumkan koalisi pengusung capres dan cawapres.

"Kalau akhir tahun atau awal tahun depan sudah tergambar. Pembicaraan-pembicaraan yang mengarah ke sana sudah harus dilakukan mulai dari sekarang," ujar Ketua Fraksi Gerindra di DPR itu.

5. Yakin ada keputusan bagus

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto jug aiktu angkat bicara mengenai pertemuan Prabowo dan SBY.

Menurutnya, pertemuan tersebut akan menghasilkan keputusan yang baik bagi kedua partai.

Terlebih, SBY telah memiliki pengalaman selama dua periode memimpin Indonesia.

"Sehingga kalau Pak Prabowo sebagai warga negara yang ingin menjadi presiden rasanya bagus ketemu dengan senior, negarawan yang sudah menjadi presiden dua kali berturut-turut," ujar Agus saat ditemui Kompas.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2017).

"Dan Pak Prabowo juga bisa mendapat hal terbaik itu kan tentu juga menjadi hal yang bagus," imbuhnya.

6. Bertemu bukan berarti berkoalisi

Agus juga menegaskan jika pertemuan Prabowo dan SBY bukan berarti kedua partai ini akan berkoalisi pada Pemilu 2019 nanti.

Menurut Agus, patokan untuk menggalang koalisi adalah berdasarkan hasil survey.

Survey tersebut nantinya akan melibatkan masyarakat dalam menilai tingkat elektabilitas.

"Kita lihat peta politik atau koalisi. Kita lihat survei masyarakat soal elektabilitas. Itu yang jadi patokan. Koalisi hasil akhirnya melihat survey," tutur Agus.

7. Tanggapan Jokowi

Pertemuan dua tokoh besar ini juga mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo.

Pria yang akrab dipanggil Jokowi ini menyambut baik adanya pertemuan tersebut.

"Pertemuan antar tokoh kan baik baik saja," ujar Jokowi usai menghadiri acara Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Kamis pagi, dikutip dari Kompas.com.

Diiringi Belasungkawa Netizen, Postingan Ridwan Kamil: Ricko, Bobotoh Cicadas, Yatim Piatu Pula

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan jika pertemuan itu merupakan hal yang baik selama berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara.

"Pertemuan apapun itu baik. Asalkan untuk kepentingan bangsa, untuk kepentingan negara," ujar Jokowi. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Prabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved