Breaking News:

11 Tahun Berlalu, Terungkap Fakta Unik di Balik Tsunami Pangandaran!

Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Pangandaran pada 17 Juli 2006 lalu memiliki karakteristik unik.

Editor: Galih Pangestu Jati
Jandknow.com
Ilustrasi 

TRIBUNWOW.COM - Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Pangandaran pada 17 Juli 2006 lalu memiliki karakteristik unik.

Lima tahun setelah kejadian gempa, rupanya masih terdapat pergerakan deformasi di wilayah sekitar episentrum.

Itu diketahui lewat penelitian yang dilakukan oleh peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Endra Gunawan, dan timnya.

Aktivitas deformasi hingga 5 tahun kejadian gempa diketahui lewat pendataan GPS (Global Positioning System).

Menurut Endra, deformasi yang berlangsung lama itu unik sebab gempa Pangandaran pada 17 Juli 2006 hanya bermagnitudo 7, tidak seperti di Aceh yang mencapai magnitudo 9,2.

"Jadi yang di Aceh itu logis, yang di Pangandaran itu sangat unik," katanya ketika dihubungi Kompas.com, Senin (24/7/2017).

Keunikan aktivitas tektonik di Pangandaran itu dipicu oleh perbedaan bagian dalam bumi antara selatan Jawa dengan barat Sumatera.

Niat Modus Pakai Kontak Gojek, Pria Ini Malah Dikirimi Foto Si Cewek yang Bikin Merem Melek

"Bagian Selatan Jawa lebih fluid," ucap Endra.

"Itu dibuktikan dengan nilai kekentalan mantle astenosfer Selatan Jawa yang lebih kecil dibandingkan Barat Sumatera," tambahnya.

Gempa Pangandaran merupakan salah satu bencana geologi yang merenggut banyak nyawa.

Kurang lebih 668 orang tewas dan 65 hilang.

Sebelum kejadian gempa, warga Pangandaran tak merasakan guncangan apapun.

Berbeda dengan kejadian di Aceh di mana guncangan dirasakan kuat.

Endra mengatakan, gempa Pangandaran adalah tsunami-earthquake.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
PangandaranJawa BaratKompas.com
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved