Ingin Anak Laki-Laki, Seorang Suami Tega Paksa Istri Aborsi 4 Kali Dalam Setahun, Ending-nya Miris!
Memiliki momongan biasanya jadi harapan kebanyakan pasangan suami istri. Namun, apa jadinya jika kehadiran sang buah hati tidak disyukuri orangtuanya
Penulis: Maya Nirmala Tyas Lalita
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Memiliki momongan atau anak sejatinya menjadi harapan kebanyakan pasangan suami istri.
Baik laki-laki maupun perempuan kehadiran anak dipercaya bisa menjadi pelengkap kebahagian dalam rumah tangga.
Namun, apa jadinya jika kehadiran sang buah hati tidak disyukuri oleh orangtuanya?
Bahkan kedatangannya sama sekali tidak diharapkan.
Jaket Pekerja Ini Awalnya Nyangkut di Mesin Pemotong, Kejadian Selanjutnya Ngeri!
Seperti yang terjadi pada keluarga di Wuhu, Provinsi Anhui, Cina ini.
Melansir dari Daily Mail, seorang suami tega memaksa istrinya untuk menggugurkan kandungan.
Hal itu dia lakukan karena mengetahui janin yang ada di dalam rahim sang istri adalah perempuan, sementara ia menginginkan anak laki-laki.

Bikin Terharu! 2 Bocah Ini Rela Bersepeda Selama 5 Jam Demi Temui Ayahnya di Penjara
Sebelumnya, wanita malang yang diketahui bernama YueYue ini sempat melahirkan seorang anak perempuan.
Putri pertamanya itu lahir pada 2013 silam.
Setelah itu, sang suami bertekad untuk memiliki anak laki-laki.
Melansir dari Straitstimes, di Cina, khususnya di pedesaan, kelahiran bayi laki-laki biasanya mendapat lebih banyak hadiah daripada perempuan.
Hal itu mungkin yang menjadi alasan sang suami bersikeras memiliki anak laki-laki.
Pasangan suami istri ini telah mencoba berulangkali agar dikaruniai seorang putra.
Namun, nasib berkata lain.
Setiap anak yang dikandung YueYue adalah perempuan dan setiap kali pula sang suami meminta agar anak itu digugurkan alias aborsi.

Yueyue diketahui telah melakukan empat kali aborsi dalam setahun karena keinginan suaminya.
Setiap setelah melakukan scan kandungan untuk mengetahui jenis kelamin janin, sang suami selalu memaksa YueYue untuk mengugurkan kandungan lantaran mengetahui bayi di dalam perut itu tidak sesuai harapannya.
Mirisnya, akibat aborsi berulangkali, YueYue mengalami gangguan kesehatan dan traumatik.
Belakangan ia hanya bisa terbaring di atas ranjang.
Alih-alih merawat istrinya yang sedang sakit, suami Yueyue justru melayangkan surat perceraian.
Setelah resmi bercerai, YueYue justru meninggal dunia karena kondisinya kian memburuk.
Mengetahui kisah ini, pihak keluarga langsung menuntut mantan suami YueYue dan membawa kasus ini ke kepolisian. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)