Jadi Orang Nomor Satu di Indonesia, Jokowi Ternyata Pernah Ditolak Sekolah Ini Waktu SMA
Menjadi orang nomor satu di Indonesia, Jokowi rupanya pernah ditolak saat mendaftar sekolah di sebuah SMA di Surakarta.
Penulis: Maya Nirmala Tyas Lalita
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM - Menjadi orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo alias Jokowi rupanya pernah ditolak saat mendaftar sekolah di sebuah SMA di Surakarta.
Melansir dari laman Wikipedia yang dikutip Tribun Timur, ketika lulus SMP, Jokowi sempat ingin masuk ke SMA Negeri (SMAN) 1 Surakarta, tetapi gagal.
Oleh karena itu, mantan Wali Kota Solo ini memutuskan untuk sekolah di SMAN 6 Surakarta.
Ingat Remaja yang Hina Polisi Tapi Nangis Dipelukan Ibu saat Diciduk? Kini Ia Terima Hukuman Ini!
Meski ditolak oleh sekolah yang diinginkannya, tidak lantas membuat prestasi Jokowi anjlok.
Justru, di SMAN 6 Jokowi kerap mendapat nilai bagus.
Hal tersebut pernah diungkapkan oleh seorang sumber yang pernah melihat buku induk dan rapor Jokowi saat SMA.
Kendi Usia Puluhan Tahun Jatuh dari Langit di Tanah Sumatera Barat, Ternyata Benda Itu. . .
Sumber tersebut mengatakan, tidak ada nilai merah alias angka lima bertengger di halaman rapor Jokowi.
Pria yang pernah memimpin Jakarta bersama Ahok ini justru mendapat nilai 90 untuk mata pelajaran Pendidikan Kesenian ketika duduk di kelas dua SMA.
Berdasarkan penelusuran Tribun Solo setahun silam, sumber lain mengatakan, Jokowi juga memperoleh nilai sembilan untuk mata pelajaran Geografi saat duduk di kelas satu.
Saat menamatkan pendidikannya di SMA, Jokowi rupanya mengantongi nilai di atas rata-rata.
Ia mendapat nilai delapan untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
Lebih lanjut, Kepala sekolah SMAN 6 Surakarta, Agung Wijayanto, enggan untuk memberitahu nilai-nilai Jokowi semasa sekolah.
Namun, Agung mengatakan bahwa Jokowi memperoleh nilai bagus dalam rapornya.
Dia bahkan mengaku bangga memiliki alumnus yang tak hanya berprestasi di sekolah, tetapi kini menjadi andalan rakyat Indonesia.
"Nilainya (Jokowi) bagus, SMAN 6 Solo patut berbangga," kata Agung kepada TribunSolo.com.
Menjadi orang besar dan memimpin bangsanya sendiri dicapai Jokowi bukan tanpa perjuangan.
Pasalnya, pria asli Solo ini berasal dari keluarga yang sederhana.

Jokowi terlahir sebagai putra tunggal dari empat bersaudara.
Tiga saudara kandung Jokowi adalah perempuan, yakni Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.
Jokowi mengawali pendidikannya di SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.
Dengan kesulitan hidup yang dialami, Jokowi malakoni segala hal untuk keperluan sekolah dan uang jajannya sehari-hari.
Ia pernah berdagang, mengojek, bahkan menjadi kuli panggul.
Ketika anak-anak lain pergi ke sekolah menggunakan sepeda, Jokowi memilih berjalan kaki.
Mungkin hal itu yang menggerakan niat Jokowi untuk menghadiahkan sepeda kepada anak-anak sekolah.

Tak sampai di situ, Jokowi tampaknya sudah terbiasa dengan penggusuran rumah.
Pasalnya, keluarga Jokowi pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali.
Pengalaman tersebut sepertinya memperngaruhi cara berpikir dan kepemimpinan Jokowi saat menjadi Wali Kota Surakarta dan harus mentertibkan permukiman warga. (TribunWow.com/Maya Nirmala Tyas Lalita)