Mensos Khofifah Posting Foto Peluk Wanita Menangis, Ternyata Ada Kisah Menyedihkan di Baliknya
Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa posting foto dan kisah yang menyedihkan. Postingannya ini mengingatkan agar waspada akan aksi kekerasan.
Penulis: Rimawan Prasetiyo
Editor: Rimawan Prasetiyo
TRIBUNWOW.COM, TASIKMALAYA - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa posting foto dan kisah yang menyedihkan. Postingannya ini mengingatkan kita agar senantiasa waspada akan aksi kekerasan, Senin (17/7/2017).
Mensos RI posting foto ia memeluk seorang wanita yang sedang menangis.
Foto tersebut ia posting pada Sabtu (8/7/2017).
Pada foto tersebut ia memeluk seorang wanita yang menangis.
Wanita tersebut menumpahkan kepedihan yang dirasakan pada Menteri Khofifah.
Ternyata ada kisah menyedihkan di baliknya.
Meluncurlah cerita dari Mensos soal peristiwa tragis yang dialami oleh dua bocah perempuan ID dan DP.
Berikut postingan Mensos.
"Beberapa pekan terakhir kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia kembali marak. Baik kekerasan fisik, verbal, maupun seksual."
"Sebagai seorang ibu, saya pun merasakan kesedihan mendalam melihat generasi penerus bangsa tumbuh dan besar dalam lingkungan yang keras dan tidak ramah."
"Bahkan ada yang harus sampai meregang nyawa. Pertanyaan saya, kenapa harus anak-anak?"
"Seperti yang terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat baru-baru ini. Dua orang bocah ID (11) dan DP (10) mengalami kekerasan seksual yang mana pelakunya juga masih anak-anak."
"DP bahkan ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia."
"Sabtu (8/7) dini hari , dari Jakarta saya bertolak menuju Kota Tasikmalaya, singgah di Bandung menghadiri akad nikah puteri sejawat lanjut ke Tasikmalaya untuk menengok ID (11) di RSUD dr Soekarjo Tasikmalaya."
"Alhamdulillah, kondisi ID semakin baik dari hari ke hari. Saya juga berziarah ke makam DP (10) ditemani orangtua korban."
"Di rumah duka, saya mendapat sambutan yang luar biasa hangat dari warga sekitar dan tetangga."
'Saya pun meminta kepada mereka untuk turut berkirim doa dan Ummul Qur'an, Al Fatihah untuk DP."
"Karena ingin mendapat cerita utuh, saya pun menemui pelaku AW (16) di tahanan Mapolres Tasikmalaya Kota."
"Saya berharap Ia betul-betul menyesali semua perbuatannya dan bertaubat tidak akan mengulanginya."
"Kepada orangtua, saya berpesan marilah kita jaga dengan baik anak-anak kita. Di luar sana banyak predator anak yang mengincar."
'Pelakunya bukan hanya orang yang tidak kita kenal, melainkan dapat terjadi dari orang terdekat."
"Jangan lupa, berikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anak sesuai porsinya sejak dini agar mereka mengenali hal sensitif yang harus dijaga."
Kejinya AW perkosa dan bacok dua bocah karena dendam
Peristiwa ini terungkap setelah ditemukan dua siswi pelajar SD seorang korban tewas dengan leher terluka parah.
Seperti dikutip dari Kompas.com, mayat seorang siswi ditemukan di sebuah selokan Kampung Dalem, Kelurahan Sukaaasih, Kecamatan Purabaratu, Kota Tasikmalaya pada pukul 20.00 WIB, Jumat (30/6/2017).
Seorang korban lain dalam kondisi kritis dan dirawat di RSUD dr Soekardjo.
Warga melaporkan kejadian ini dan langsung mengevakuasi korban yang masih hidup ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
Sementara AW si pelaku telah mendekam di balik sel tahanan Mapolresta Tasikmalaya.
AW dijerat Pasal 80 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak Jo Pasal 351 ayat 2,3 Jo Pasal 338 KUHPidana ancaman hukumannya di atas 10 tahun penjara.
Hasil interogasi polisi, AW mengaku dendam lantaran paan korban tewas sering menghina AW dengan menyebut pencuri.
AW dinilai telah merencanakan sebelum melakukan aksinya.
AW Sempat beli golok ke temannya seharga Rp 20 ribu.
Barang bukti yang berhasil diamankan yaknu golok dengan gagang dan bilah tajam goloknya terpisah, batu kali dengan bercak darah, dua pasang sandal jepit, potongan bambu dengan bercak darah dan beberapa helai rambut.
Mensos sempat menemui AW dan ingin mengorek lebih dalam soal latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan tapi Menteri Khofifah tak merinci hasilnya. (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)