Main-main dengan Ponselnya, Ibu Muda Ini Tewas Mengenaskan di Atas Ranjang
Seorang ibu muda berusia 27 tahun yang bernama Tung Ping (nama samaran) tewas terbaring di atas ranjang.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu muda berusia 27 tahun yang bernama Tung Ping (nama samaran) tewas terbaring di atas ranjang.
Melansir dari Tribun Sumsel, peristiwa tragis ini terjadi di Changshan, Tiongkok.
Ibu muda ini ditemukan tewas dalam keadaan sedang berbaring di ranjang dengan mata terbuka sambil menggenggam smartphone di tangannya.
Dari layar smartphone yang masih menyala, diperkirakan ibu muda tersebut meninggal saat sedang mengoperasikan gadgetnya tersebut.
Ketua DPR Setya Novanto Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus EKTP
Pihak kepolisian yang mengidentifikasi kematian Tung Ping mengungkapkan, ibu muda ini meninggal karena mengalami sudden cardiac death (kematian detak jantung).
Kematian seperti ini terjadi karena tubuh mengalami kelelahan ekstrim saat mengoperasikan ponselnya.
Tewasnya Tung Ping baru diketahui ketika mertuanya memanggil-manggil ibu muda ini untuk sarapan.
Saat itu Tung Ping tak kunjung menjawab panggilan mertuanya.
Begini Jadinya Jika Alat Berat Escavator Dimodifikasi, Full Musik Disco dan Lampu Gemerlap!
Pintu kamarnya juga tak juga dibuka setelah berkali-kali diketuk.
Karena penasaran dengan keadaan menantunya, ibu mertua tersebut memberanikan diri untuk masuk ke kamar Tung Ping.
Namun ketika masuk ke dalam kamar, ibu mertua Tung Ping kaget setengah mati.
Pasalnya, ia menemui sosok menantunya telah terbujur kaku di atas ranjangnya.
Sanksi Tegas Bagi 9 Pelajar SMP Pelaku Bully Terhadap Temannya
Dari keterangan sang suami, Tung Ping memang memiliki kebiasaan buruk, yakni gemar berselancar di dunia maya melalui ponselnya sambil berbaring sebelum tidur.
Bahkan Tung Ping kerap lupa waktu karena kebiasaan buruk tersebut hingga menyebabkan ibu muda ini kurang jam tidur.
Polisi yang menyelidiki kasus tersebut juga menjelaskan alasan kematian mendadak yang menimpa Tung Ping.
Menurut mereka, ada dua hal yang menyebabkan seseorang mengalami kematian mendadak.
Sanksi Tegas Bagi 9 Pelajar SMP Pelaku Bully Terhadap Temannya
Pertama disebabkan karena Infark cerebri, yakni kematian sel-sel otak yang disebabkan kekurangan oksigen.
Keadaan ini sering disebut dengan stroke.
Stroke ini mengakibatkan gangguan fungsi otak secara mendadak akibat terganggunya pasokan aliran darah ke otak.
Sedangkan yang kedua adalah karena Sudden cardiac death atau kematian jantung mendadak.
Unggah Insta Story, Pevita Pearce Tiba-tiba Dicium Chicco Jerikho, Netizen: Main Nyosor Aja
Meninggal saat charge baterai ponsel
Kematian karena smartphone juga dialamai oleh gadis berumur 14 tahun bernama Madison Coe.
Ia meninggal di bak kamar mandi rumahnya, di Lovington, New Mexico, Amerika Serikat, pada Senin (10/7/2017) pekan ini.
Saat diidentifikasi, ditemukan luka bakar di tangan Coe.
Dari luka bakar tersebut diduga Coe meninggal karena tersetrum listrik.
Gadis Cantik Ini Pernah Berusaha Bunuh Diri 3 Kali, Lihat Apa yang Membuat Semangat Hidupnya Kembali
Melansir dari Kompas.com, polisi memiliki dua skenario dalam kematian Coe.
Pertama, gadis yang baru lulus tingkat 8 sekolah menengah itu diduga memasang charger ponselnya ke stop kontak dalam keadaan basah.
Kedua, ia mengambil ponselnya yang sudah ter-charge sebelumnya dalam keadaan basah.
Atas kematian tragis ini, Donna O’Guin, yang merupakan nenek dari Coe mengimbau kepada masyarakat supaya mengingatkan kepada anak-anak sejak dini jika air dan listrik tak boleh bertemu.
Fakta Pelajar SMA Meninggal Usai Ikut MOS dan Minum Susu Soda, No 4 Soal Dugaan Penyebabnya!
Melalui unggahan di Facebook, pihak keluarga Coe menyebar pesan tentang bahaya perangkat elektronik yang terhubung listrik di dalam kamar mandi.
“Ini adalah tragedi yang jangan sampai terjadi ke orang lain. Jangan gunakan ponsel di kamar mandi, baik dalam keadaan ter-charge atau terpasang dengan listrik,” tertulis dalam pesan keluarga Coe yang tersebar di Facebook.
“Banyak orang di luar sana yang kami tak kenal dan barangkali tak akan ketemu. Semoga pesan ini sampai ke mereka dan membaginya ke lebih banyak orang untuk melindungi anak-anak dan juga orang dewasa. Kami tak ingin kehilangan siapa-siapa (lagi),” pungkas pesan tersebut.
(TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)