Breaking News:

Hujan Deras Guyur Belitung! Seekor Buaya Masuk ke Kantor Pariwisata dan Hebohkan Warga

Beltim Helly Tjandra mengatakan jika buaya tersebut keluar dari kandang dan masuk ke ruang lobi di dekat pintu masuk kantor.

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Tinwarotul Fatonah
IST
Buaya di objek wisata Owun lepas dan berjalan menuju lobi Kantor Disbudpar Beltim. 

TRIBUNWOW.COM - Seekor buaya lepas dari kandang dan masuk ke kantor dinas pariwisata Belitung Timur, Minggu (16/7/2017).

Kepada Bangka Pos, Kepala Disbudpar Kabupaten Beltim Helly Tjandra mengatakan jika buaya tersebut keluar dari kandang dan masuk ke ruang lobi di dekat pintu masuk kantor.

Melihat kondisi tersebut, petugas Disbudpar langsung mengamankan buaya yang lepas itu.

7 Kenangan saat Hari Pertama Sekolah, No 2 & 3 Jadi Momen Paling Ditunggu-tunggu

"Saat ini kondisi aman. Rencananya Malam ini baru bisa di kembalikan ke kandang," kata Helly.

Kini buaya tersebut tengah diamankan di Ruang Budaya yang berada tak jauh dari kandangnya.

Kondisi terakhir buaya saat diamankan di Ruang Budaya Objek Wisata Unik Ngenjungak, Minggu (16/7/2017) siang.
Kondisi terakhir buaya saat diamankan di Ruang Budaya Objek Wisata Unik Ngenjungak, Minggu (16/7/2017) siang. (Dok. Disbudpar Beltim)

Diketahui, buaya tersebut berasal dari Objek Wisata Unik Ngenjungak (Owun).

Saat itu, hujan mengguyur deras di kawasan objek wisata yang berada di lokasi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Akibatnya, kolam tempat buaya bernaung tersebut meluap sehingga buaya tersebut dapat keluar melalui lubang tempat biasa ia diberi makan.

Kabar mengenai lepasnya buaya ini sontak membuat heboh.

Termasuk para netizen yang mengetahui kabar tersebut dari media sosial.

Para netizen mengira jika kejadian tersebut hanyalah 'hoax' belaka.

Namun konformasi dari petugas Disbudpar mengatakan jika memang benar ada buaya yang masuk ke kantor Disbudpar.

4 Fakta Anak dan Ibu Tewas Dibacok Suami, No 2 Soal Pelaku Pernah Dirukyah!

Buaya menyerang manusia

Keberadaan buaya memang tak bisa disepelekan.

Meski manusia menempati puncak tertinggi dalam rantai makanan, namun dalam kondisi tertentu serangan buaya dapat membahayakan nyawa.

Seperti halnya yang terjadi pada Tahir (40) warga Desa Pembeliangan, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang bertarung melawan seekor buaya sepanjang 7 meter.

Dalam insiden tersebut, Tahir terpaksa harus kehilangan tangan kirinya karena terkaman buaya.

Tetangga korban yang bernama Ibrahim yang saat itu juga menolong korban mengungkapkan jika Tahir disambar buaya saat memancing di Sungai Sebuku.

"Kejadian Sabtu jam 17.00 Wita. Dia (korban) mancing sendiri karena dia memang pekerjaannya nelayan," ujar Ibrahim, Senin (19/6/2017), dikutip dari Kompas.com.

Perundungan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Terkuak, Begini Langkah yang Diambil Pihak Kampus

Meski sudah menyambar tangan kiri korban, buaya tersebut masih saja menyerang perahu Tahir.

Karena serangan buaya tersebut, Tahir juga menderita luka robek di bagian telinga kirinya.

Serangan tersebut juga membuat korban terpental ke pinggir sungai.

Tahir lantas berlindung dibalik pohok yang ada di pinggir sungai.

“Tangan kirinya sudah putus, dia berlindung di balik pohon, tapi buaya itu masih menyerang si Tahir,” jelas Ibrahim.

(Foro Sayid) Tahir warga Desa Pembeliangan Kabupaten Nunukan ang menjadi korban penyerangan buaya sepanjang 7 meter di Sunagi Sebuku. Akibat serangan tersebut, tangan kiri Tahir putus hingga lengan atas. Sepanjang Sungai Sebuku memnag terkenal sebagai habitat buaya muara.
(Foro Sayid) Tahir warga Desa Pembeliangan Kabupaten Nunukan ang menjadi korban penyerangan buaya sepanjang 7 meter di Sunagi Sebuku. Akibat serangan tersebut, tangan kiri Tahir putus hingga lengan atas. Sepanjang Sungai Sebuku memnag terkenal sebagai habitat buaya muara. (Kontributor Kompas.com Nunukan, Sukoco)

Setelah memastikan buaya yang menyerangnya pergi, Tahir lantas kembali kembali ke perahunya dan menghubungi adiknya untuk meminta pertolongan.

Warga yang menolong Tahir kemudian langsung melarikan korban ke Puskesmas Sebuku.

Dari Puskesmas, Tahir kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Malinau.

“Jam 22:00 wita langsung dilarikan ke RSUD Malinau. Tadi siang saya barusan telepon keluarganya katanya tanaganya dioperasi,” ucap Ibrahim.

Mengharukan! Seorang Wanita Kehilangan 3 Buah Hati Dalam Waktu 4 Tahun, Kisahnya Viral di Medsos!

Ibrahim yang juga merupakan ketua RT 02 di Desa Pembeliangan mengungkapkan bahwa serangan buaya ke warga kerap terjadi.

Pada tahun 2016 lalu tercatat 2 warga Desa Pembeliangan meninggal karena diserang buaya di Sungai Sebuku.

Sungai tersebut memang merupakan habitat dari buaya muara.

Di sungai tersebut juga tidak terdapat rambu-rambu peringatan terhadap buaya di sepanjang Sungai.

“Tidak ada peringatan sama sekali di sini. Dua korban yang ditemukan tinggal tulang belulang itu baru korban dari Desa Pembeliangan saja, belum dari desa lain,” pungkas Ibrahim.

Beredar Foto Mesra Rizky Nazar dan Nadira Adnan, Warganet: Gak Cocok!

Serangan buaya tewaskan warga di Sulawesi Selatan

Serangan buaya tak hanya dialami oleh Tahir.

Bahkan kali ini, serangan buaya terhadap manusia telah merenggut korban jiwa.

peristiwa mengerikan itu terjadi menimpa Muliadi (29) warga di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Ia ditemukan tewas setelah diterkam buaya di Sungai Lamasi.

Jasad Muliadi ditemukan pada Kamis (1/6/2017) pukul 16.00 Wita oleh warga setelah dinyatakan hilang di sungai pada Rabu (31/5/2017) pukul 17.30 Wita.

Diketahui sebelumnya jika korban dilaporkan hilang saat mandi di Sungai Lamasi, Desa Pompengang Induk, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

"Warga memang lakukan pencarian di sepanjang sungai karena memang dinyatakan hilang saat mandi," kata Alim Bahri, kepala Desa Pompengang Iduk yang dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (2/6/2017).

Namun saat warga beramai-ramai mencari, yang diketemukan hanyalah jasad korban yang sudah tak utuh lagi. Kedua lengan serta kaki kiri korban hilang.

Dari penemuan jasad tersebut, warga menduga jika Muliadi tewas karena serangan buaya.

Menindaklanjuti hal tersebut, warga kemudian memanggil aparat kepolisian dan TNI untuk mengevakuasi jasad korban.

Namun, saat hendak dievakuasi, muncul seekor buaya sepanjang 3 meter dan mengamuk.

Usai Keperawanan Direnggut, Gadis Diperlakukan Seperti ini oleh Kenalan WeChat-nya

Buaya tersebut lantas ditembak oleh polisi yang berada di lokasi kejadian.

"Saat mayat korban hendak kami evakuasi tiba-tiba muncul buaya. Anggota terpaksa melepaskan tembakan tapi walau pun kena tapi buaya lari masuk air," kata AKP Marthen Sipa, Kapolsek Lamasi.

Jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka dan langsung dimakamkan pada pukul 02.00 Wita dini hari, Jumat (2/6/2017).

"Kondisi sungai cukup dalam dan keruh. Dan, keberadaan buaya di sini sudah tidak asing lagi bagi penduduk setempat. Tapi baru kali ini memangsa manusia," kata Kapten Inf Waskito, Danramil Walenrang yang mencari potongan tubuh korban. (TribunWow.com/Fachri Sakti Nugroho)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BelitungObjek Wisata Unik NgenjungakHelly Tjandra
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved