Breaking News:

Miris! Acara Wisudaan di Kampus Ini Pisahkan Mahasiswa yang Miskin dan Kaya dengan Tembok Besar

Acara perpisahan setelah belajar selama empat tahun lamanya harusnya menjadi sesuatu yang dinanti dan menyenangkan.

Penulis: Lolita Valda Claudia
Editor: Lolita Valda Claudia
odditycentral.com
odditycentral.com 

TRIBUNWOW.COM- Acara perpisahan setelah belajar selama empat tahun lamanya harusnya menjadi sesuatu yang dinanti dan menyenangkan.

Namun nampaknya hal tersebut tak berlaku untuk kampus ini.

Jika sebelumnya negara Meksiko pernah mencela Presden Amerika Serikat, Donald Trump karena membangun tembok raksasa di perbatasan AS-Meksiko demi mencegah masuknya imigran ilegal.

Namun miris, sebuah kampus di Meksiko malah menerapkannya di acara pesta perpisahan.

Mereka membangung tembok tinggi untuk memisahkan mahasiswa yang telah membayar pesta wisuda dari mereka yang tak sanggup membayarnya.

Foto-foto mengenai acara wisudaan tersebut kini tersebar di media sosial dan menuai banyak kritik. pro dan kontra.

Tak sedikit yang menganggap cara tersebut sangatlah diskriminatif dan tak jarang pula yang menyebutkan jika menggunakan tembok untuk memisahkan yang mampu dan tak mampu adalah sah-sah saja.

odditycentral
odditycentral (odditycentral)

Tembok raksasa yang terbuat dari kayu tersebut terpampang jelas di dalam aula acara perpisahan wisuda sebuah kampus bernama Qunitana Roo.

Hal tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pengguna Facebook bernama Salvador Brieno Aleman

Seperti yang diberitakan pada odditycentral.com, pesta perpisahan tersebut diatur oleh sebuah party organizer bernama “Colegio de Bachilleres”.

Acara itu ditujukan bagi wisudawan tahun 2014 hingga 2017.

Menanggapai kritikan yang dilontarkan melalui media sosial, pihak kampus berdalih bawah mereka telah menyerahkan sepeuhnya tanggung jawab atas kejadian tersebut pada pihak yang mengatur acara wisudaan itu, yakni party organizer bernama “Colegio de Bachilleres”.

odditycentral.com
odditycentral.com (odditycentral.com)

Pada prakteknya pengunjung yang telah membayar biaya perpisahan tersebut akan diberikan sebuah gelang yang nantinya digunakan sebagai akses masuk ke acara pesta perpisahan dan duduk di kursi mewah yang disediakan.

Sedangkan bagi mereka yang tak mampu membayar acara perpisahan tersebut ditempatkan pada bagian belakang tembok kayu dengan ruang yang sempit.

Mereka hanya duduk dan mendengarkan para tamu yang sanggup membayar dari balik dinding kayu tersebut.

Saking tingginya dinding pemisah itu, para tamu yang tak membayar bahkan tak sanggup melihat apapun yang ada didepannya.

Setelah foto-foto tersebut viral pada akun jejaring sosial Facebook, Komisi Hak Asasi Manusia Quintana Roo telah menerima beberapa keluhan tentang hal tersebut dan diminta untuk menjelaskan tindakan diskriminasi itu.

Seorang advokat publik Cosumel telah berbicara mengenai masalah ini dan mengatakan bahwa pihak kampus tak bertanggung jawab sehingga membiarkan hal tersebut terjadi.

odditycentral.com
odditycentral.com (odditycentral.com)

"Mereka (pihak kampus) mengatakan jika semua ini adalah salah perusahaan pengelola pesta, namun seharusnya hal tersebut tak terjadi, ini jelas sebuah diskriminasi," jelas pihak investigasi, Harley Sosa Guillen.

Banyak dari warga net yang setuju jika tembok kayu itu merupakan bentuk deskriminasi dan menyalahkan para petinggi kampus atas kejadian tak menyenangkan itu.

Namun sebagian warga net juga banyak yang berpendapat jika itu merupakan hal yang wajar.

odditycentral
odditycentral (odditycentral)

Karena mereka (party organizer) telah berbaik hati mengijinkan pihak yang tak membayar ikut datang ke pesta wisuda meskipun tak langsung menikmati pestanya.

Menurut kamu gimana guys?

TribunWow.com/Lolita Valda Claudia

Sumber: TribunWow.com
Tags:
MeksikoQunitana RooSalvador Brieno Aleman
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved