Sisa 5 Orang, Begini Perjuangan Parno, Penjual Roti yang Masih Pakai Gerobak Jadul
Di tengah terik matahari, pria tua bermandikan keringat sedang mendorong gerobak besar yang berisikan kue dan roti dagangan.
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
TRIBUNWOW.COM, PALEMBANG - Di tengah panasnya pancaran sinar matahari, terlihat sosok pria tua bermandikan keringat sedang mendorong gerobak besar yang berisikan kue dan roti dagangannya, Sabtu (8/7/2017).
Saat di hampiri Tribun, Pria tua tersebut ternyata bernama Parno (60), yang kesehariannya menjajakan kue dan roti di Jalan Madang Kelurahan Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.
Beda Agama dengan Ketiga Kakaknya yang Muslim, Begini Cara Shandy Aulia Maknai Perbedaan
Setiap paginya suami dari Painem tersebut mendorong gerobak memutari Jalan untuk mengais rezeki.
"Selagi masih sehat saya akan terus berjualan, kalau diam di rumah saja bagaimana mau makan", terang Parno.
Parno yang tinggal di Jalan Sekip Pangkal Lorong Hanan RT 07 RW 05, sudah mulai berjualan roti keliling sejak tahun 1990, dengan 14 teman yang berprofesi sama dengan Parno.
Berandai-andai Bisa Korupsi, Deddy Corbuzier Sebut Kaesang Tak Pantas Jadi Anak Presiden
Bapak tiga anak ini mengaku kalau dulunya teman satu profesinya berjumlah 15 orang, tapi kini Parno hanya tinggal berlima, sebagian besar teman satu profesinya telah meninggal dunia.
"Kami tinggal berlima, teman - teman banyak yang sudah meninggal", ujar Parno sambil mengipasi wajahnya dengan topi.
Seluruh pedagang roti keliling sangat khas dengan gerobak besar berwarna coklat dan didominasi oleh orangtua.
"Dari awal sampai sekarang yang berjualan tetap dari generasi saya tahun 1990, semuanya berusia di atas 50 tahun ke atas", jelas Parno.
Parno tidak mengetahui pasti faktor apa yang membuat tenaga muda tidak tertarik berjualan roti keliling.
"Saya tidak tahu pasti apa penyebabnya, pekerjaan ini halal, tapi mungkin saja anak muda sekarang banyak yang berhasil menamatkan sekolahnya, sehingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dari berjualan roti keliling", cetus Parno sambil tersenyum.
Ditanya masalah keuntungan, Parno mengatakan keuntungan satu roti tawar ukuran kecil dan kue-kue kecil jenis Kumbu hanya Rp 200 rupiah, sedangkan untuk jenis roti tawar yang ukuran besar Parno bisa memperoleh Rp 1.800 rupiah saja.
Meski tergolong sangat kecil Parno tetap santai saja menjalani profesinya tersebut.
"Biar kecil tapi ada pemasukan untuk makan sehari - hari", singkatnya. (Tribun Sumsel/Andri Hamdilah)
Berita ini telah ditayangkan oleh Tribun Sumsel dengan judul: Pernah Lihat Penjual Roti Seperti Ini, Terungkap ini Alasan Mengapa Semua Pedagangnya Orang Tua