Penyesalan Ini yang Akan Kamu Rasakan Setelah Tahu Proses Mengerikan Agar Gajah Bisa Ditunggangi!

TRIBUNWOW.COM- Saat menjelajahi sebuah negara banyak turis menikmati beragam aktifitas langka bersama hewan-hewan eksotis yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Kehidupan alam liar seperti lumba-lumba yang berenang melewati lingkaran api, berfoto dengan macan hingga menunggangi gajah merupakan beberapa kegiatan yang dianggap menyenangkan.

Tak jarang menjadi hal yang kerap disebut interaksi yang baik antara manusia dan hewan.

Namun fakta dibalik hal-hal yang dianggap menyenangkan tersebut akan membuatmu menyesal bahkan sedih.

Apakah kamu pernah berfikiran bagaimana seekor gajah bisa dengan jinak mengijinkan orang menaiki punggung mereka?

Mulanya anak-anak gajah tersebut telah diambil dari induknya sedari mereka kecil.

Lebih miris, mereka dididik secara terpaksa untuk menjadi seekor gajah penurut yang nantinya akan menghasilkan banyak keuntungan bagi para pawang hewan tersebut dengan alasan untuk ditunggangi atau bermain sirkus.

Sebuah video yang diketahui berasal dari rekaman seorang turis yang tengah berlibur di Chiang Mai, merekam aksi brutal para pawang yang memaksa para gajah itu untuk berlutut dengan memukul dengan paku dan memarahi gajah tersebut.

Jika tak menurut, penyiksaan dengan seperti pukulan dan teriakan akan terus dilontarkan kepada si gajah.

Sehingga ia menjadi seekor binatang yang bisa ditunggangi dan dimanfaatkan untuk kebutuhan materi.

Sementara itu, penyiksaan serupa juga dilakukan di Thailand

Di negeri yang dijuluki sebagai 'Gajah Putih' ini, jumlah spesies hewan bertubuh besar tersebut bahkan terus menurun akibat rusaknya habitat dan perdagangan ilegal untuk keperluan pariwisata.

Gajah dipaksa untuk masuk ke ruang kecil tanpa makanan dan istirahat.

Selanjutnya tubuh mereka ditusuk-tusuk dan ditikam hingga akhirnya muncul rasa takut dan sifat alami seekor gajah hilang.

Hal inilah yang menyebabkan para gajah itu tunduk dan jinak kepada pawangnya.

Berbeda dengan kuda liar, mendidik gajah harus dilakukan sedari mereka bayi agar pasrah dan takut.

Bayi gajah dipukuli dengan rotan atau kayu yang ujung lancip untuk menciptakan ketakutan terus menerus pada seekor gajah hingga mereka mau menahan beban berat dipunggungnya.

Walaupun gajah hewan raksasa, namun tulang punggung mereka tak didesain untuk menahan beban berat.

Penyiksaan yang dilakukan tak sampai disitu, setelah sang gajah berubah menjadi jinak, para pawang itu akan terus melakukan aksi kejamnya untuk membuat sang gajah tetap takluk dan takut.

Konservasi gajah yang baik seharusnya melihat gajah sebagai hewan yang sudah mulai punah dan dijaga serta dilindungi keberadaanya.

Dan interaksi yang bisa dilakukan antara manusia dan gajah adalah dengan mencarikan makanan, menggiring ke sungai dan memandikannya.

Melihat gajah dan berinteraksi dengannya bukan berarti harus menunggangi apalagi mendatangi sebuah acara sirkus, namun salah satu caranya ialah dengan mengunjungi tempat-tempat konservasi seperti Elephants World di Kanchanaburi, Thailand dan Boon Lott’s Elephant Sanctuary di Sukhothai, Thailand utara.

TribunWow/Lolita Valda Claudia