Kondisi Sebelum Helikopter Basarnas Jatuh hingga Keunggulan yang Dimilikinya!
Helikopter SAR ini juga digadang-gadang sebagai helikopter dengan kemampuan terbaik sebab dilengkapi dengan teknologi canggih.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Tinwarotul Fatonah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah helikopter Badan SAR Nasional (Basarnas) dikabarkan jatuh di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7/2017).
Kabar ini kemudian dikonfirmasi oleh Deputi Operasional Basarnas, Mayjen Heronimus Guru mengutip dari wawancara KompasTv.
Melansir dari Kompas.com, berdasarkan informasi, terdapat 4 kru helikopter dan 4 regu penyelamat di dalam helikopter itu.
Pascakejadian, sekitar 30 tim Basarnas langsung dikerahkan untuk mengevakuasi para korban.
5 Fakta Jatuhnya Helikopter Basarnas Tabrak Tebing, Nomor 3 Berhubungan dengan Kawah Sileri Dieng!
Melansir kembali dari Kompas.com, Heronimus memastikan bahwa helikopter yang jatuh di Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah itu dalam kondisi yang baik.
"Kondisi cuaca, semuanya, infomasinya clear. Kapten pilot siap untuk berangkat. Semua tidak ada masalah. Heli dalam kondisi baik," kata Heronimus dalam wawancara dengan KompasTV, Minggu (2/7/2017).
Diketahui helikopter tersebut berangkat dari Grinsing karena lokasinya dekat dengan kawasan wisata Dieng.
Helikopter itu mengangkut 4 kru dan 4 penyelamat yangn berencana membantu evakuasi korban letusan Kawah Seleri di kawasan wisata Pegunungan Dieng.

"Kejadian meletus gunung Dieng itu di situ, sehingga diminta menggerakan itu untuk memberikan bantuan," ujar Heronimus.
Namun, sebelum tiba di Kawah Sileri untuk evakuasi korban, helikopter tersebut terjatuh.
Diketahui, helikopter yang jatuh tersebut adalah helikopter tipe AS365N+3 Dauphin.
Kembali melansir dari Kompas.com, helikopter tersebut merupakan pabrikan Eurocopter/Airbus yang dirakit yang dirakit oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan dikenal memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan helikopter jenis lainnya.
Direktur Utama PTDI Budi Santoso saat menyerahkan helikopter ini pada Basarnas pada 15 November 2011 silam di Hanggar Rotary Wing KP II PTDI, Jalan Padjajaran, Kota Bandung menjelaskan bahwa helikopter ini bisa terbang di lingkungan yang panas atau lembab.
"Helikopter ini juga mampu bermanuver dengan baik," kata Budi kala itu.
Heboh! Ojek Helikopter akan Beroperasi di Jakarta?
Diketahui AS365N+3 Dauphin memiliki sistem autopiloy terbaik dan satu-satunya sistem autopilot helikopter yang berfokus pada ketinggian bukan pada kecepatan.
Bahkan, helikopter SAR ini juga digadang-gadang sebagai helikopter dengan kemampuan terbaik sebab dilengkapi dengan teknologi Flight Management System.
"Ini instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang meliputi jalur yang akan dilewati pesawat, kecepatan take-off, cruising dan landing, serta informasi lainnya yang harus disiapkan sebelum penerbangan dimulai," tutur Budi.
Helikopter ini juga mampu lepas landas di atas kapal laut. Percobaan pun juga pernah dilakukan di atas kapal Sigma Class Ship, sebuah kapal patroli dengan kemampuan untuk mengarungi samudera untuk patroli maritim Zona Ekonomi Eksekutif (ZEE).
Sementara, pada daya angkutnya, helikopter AS365N3+Dauphin, mampu mengangkut beban hingga 4,3 ribu kilogram atau sebanyak 12 orang dengan kecepatan maksimal 269 kilometer per jam dengan ketahanan terbang mencapai 4,3 jam.
Helikopter ini juga memilki kabin yang lapang dengan pintu geser lebar cocok untuk mengangkut dan mengevakuasi korban.
Budi menyampaikan, helikopter ini memiliki fenestron atau rotor belakang dalam sirip tertutup yang senyap dengan jarak pisau yang tidak sama sehingga dapat meredam tingkat kebisingan serta memiliki tingkat efisiensi tinggi. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)