Breaking News:

Market Kenamaan 7 Eleven Akan Tutup, Gara-gara Dilarang Jualan Ini?

Baru-baru ini sedang marak pemberitaan mengenai gerai 7-Eleven yang bangkrut.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Maya Nirmala Tyas Lalita
KOMPAS.com/Ummi Hadyah Saleh
Gerai 7-Eleven di Budi Kemulian beberapa waktu lalu. 

TRIBUNWOW.COM - Baru-baru ini sedang marak pemberitaan mengenai gerai 7-Eleven yang bangkrut.

Diketahui, PT Modern Internasional Tbk mengumumkan akan menutup seluruh gerai 7-Eleven pada akhir bulan ni.

Melansir dari Kompas.com, PT Modern Internasional Tbk mengelola gerai 7-Eleven melalui anak usahanya, yaitu PT Modern Sevel Indonesia.

Pengumuman tersebut secara resmi disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada, Jumat (23/6/2017). Emiten berkode MDRN itu menyebutkan bahwa penutupan tersebut berkaitan dengan gagalnya kesepakatan penjualan franchise kepada PT Charoen Phokphand Restu Indonesia.

Jual Baju Lebaran, Merek Asing Ini Pakai Model Spesial untuk Promosi, Dijamin Hati Makin Fitri!

"Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven setelah rencana transaksi material atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store oleh Charoen Phokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan," tulis manajemen Modern Internarional.

Sebelumnya, Charoen Phokpand telah melakukan pembicaraan untuk mengambil bisnis 7-Eleven dari Modern International dengan nilai akuisisi mencapai Rp 1 triliun.

Presiden Direktur PT Charoen Phokphand Indonesia, Tjiu Thomas Effendy selaku pembeli 7-Eleven pada bulan Mei sempat mengungkapkan, pihaknya masih menunggu keputusan dari induk perusahaan waralaba tersebut yakni Seven & I Holding Co. Ltd.

3 Pria Seksi Thailand Jualan Durian Sambil Pamerin Roti Sobek, Mau Lihat Videonya?

Kesepakatan tersebut batal pada awal Juni, sehingga pembelian 7-Eleven oleh Charoen Phokphand tidak bisa dilanjutkan dan mengakibatkan saham Modern International terus terpuruk.

Meski batal, pihak Modern International saat itu belum mengumumkan penutupan gerai 7-Eleven.

Baru pada Kamis (22/6/2017), manajemen emiten berkode MDRN tersebut memberikan keterangannya untuk menutup seluruh gerai.

Sampai September 2016, jumlah jaringan 7-Eleven di Indonesia tercatat 166 gerai. Sepanjang tahun 2016, 25 gerai 7-Eleven di Indonesia telah ditutup.

Ditutupnya gerai ritel modern ini membuat Asosiasi Pengusaha Indonesai (Apindo) turut berkomentar.

Melansir kembali dari Kompas.com, menurut Apindo, bangkrutnya gerai yang identik dengan minuman bernama Slurpee ini lantaran karena adanya larangan penjualan minuman alkohol.

Larangan penjualan minuman alkohol memang sudah diatur di dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 6 tahun 2015, Tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredara, dan Penjualan Minuman Beralkohol.

"Saya nggak tahu persiS kenapa. Konon katanya yang menyebabkan drop gara-gara penjualan minol (minuman alkohol) nggak boleh. Sehingga mulai mereka (7-Eleven) kehilangan salah satu competitive advantage dibanding yang lain," ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani saat ditemui di Rumah Dinas Menko Perekonomian Darmin Nasution Jalan Widya Chandra IV, Jakarta (26/6/2017).

Tak hanya itu, Hariyadi juga mengatakan bahwa tutupnya 7-Eleven disebabkan karena kurangnya antisipasi dari pihak manajemen menghadapi persaingan dalam bisnis ritel.

Menurutnya, persaingan bisnis ritel di Indonesia ini sangatlah ketat.

Hariyadi mengatakan di luar kesiapan tim manajemen sendiri, tidak diketahui apakah memang pihak 7-Eleven sudah cukup solid untuk mengatasi persaingan tersebut.

Karena, jika sebuah ritel tidak memiliki konsep yang kuat, maka akan sangat sulit untuk bersaing.

"Lihat (bisnis) ritel ini setelah Indomaret dan Alfamart terkonsentrasi di beberapa titik saja. Misalnya Circle K kuatnya di Bali, karena kliennya turis. Ini menyebabkan 7-Eleven nggak bisa bertahan lebih lanjut. Karena dari segi timing waktu sudah mulai bermasalah keuangan, Charoen awalnya iya, tetapi akhirnya mundur," tambah dia.

Meski demikian, tutupnya gerai yang identik dengan warna hijau, oranye, dan merah ini tidak berdampak terhadap perekonomian di Indonesia.

Tutupnya 7-Eleven hanya berdampak kecil, beda cerita jika gerai yang tutup itu adalah Alfamart dan Indomaret karena memiliki karyawan yang sangat banyak. (TribunWow.com/Natalia Bulan Retno Palupi)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
7 ElevenPT Charoen Phokphand Restu IndonesiaAlfamart
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved